This is Your Baby, Mr. Incubus! [BL]

Kota Kai (1)



Kota Kai (1)

["Hah … hah …."     

Sesosok jangkung bertanduk samar-samar terlihat di tengah hujan lebat. Bahunya bergerak naik turun bersamaan dengan napasnya yang berat.     

Rambut biru terang panjang yang terikat longgar basah kuyup. Helaiannya menempel erat pada kulit wajah yang pucat, menutupi mata merah darahnya yang bercahaya terang.     

Sebuah chainsaw tergenggam erat di tangan. Bilah geriginya masih berputar cepat menghasilkan bunyi mesin yang teredam oleh derasnya hujan.     

Kilauan kilat mencerahkan langit yang suram, membuat apa yang sedang terjadi di tempat itu dapat terlihat jelas.     

Di tengah halaman yang penuh dengan pepohonan hijau, potongan-potongan tubuh tersebar di sekitar tempat sosok jangkung itu berdiri. Darah yang masih mengucur keluar dari potongannya terbawa oleh air hujan yang membanjiri tempat itu, membentuk sebuah ilusi bahwa pria itu sedang berdiri di tengah kolam darah.     

Bruk!     

Sebuah kotak jatuh terguling, membuat air hujan terciprat ke atas membasahi barang-barang di sekitarnya.     

Pria jangkung itu buru-buru mengangkat chainsawnya, siap memotong siapa pun yang menjatuhkan kotak itu.     

"!!"     

Tidak ia sangka, sesosok rubah putih muda yang telah ia kenal dengan baik lah yang muncul di hadapannya.     

'Bukankah dia sedang keluar kota karena acara sekolahnya?' Pikiran pria jangkung itu langsung kalang kabut.     

Chainsaw di tangannya jatuh bebas. Benturannya membuat mesin itu berhenti bergerak.     

Si pria jangkung berdiri kaku di tempatnya.     

Di sisi lain, pria rubah yang baru berumur belasan tahun itu terlihat sangat tenang. Sepasang matanya menatap pria jangkung lurus-lurus, entah mengapa tanpa adanya secercah kebencian.     

Melihat itu membuat perut pria jangkung mulas. Tidak ada rasa penyesalan telah melakukan hal ini tapi keberadaan si rubah di saat ini adalah sebuah kesalahan yang akan terus menghantuinya.     

Ia telah memperlihatkan sesuatu yang mengerikan pada anak muda berhati lembut itu ….     

Pria jangkung dapat melihat tubuh rubah itu gemetaran hebat tapi dengan kelembutan dan ketenangan, anak muda itu membuka suaranya.     

"Bisakah kau jelaskan kepadaku, apa yang sedang terjadi?"]     

*****     

Kuda-kuda berderap dengan lincah, menarik sebuah gerobak besar yang berisikan material bangunan. Kusirnya yang adalah seorang budak incubus, celingak-celinguk memastikan bahwa sekelilingnya merupakan pemandangan familiar dari tempat yang menjadi tujuannya. Sambil tersenyum, ia menoleh sedikit ke belakang, berseru, "Kita sudah hampir sampai di Kota Kai!"     

"Benarkah?!"     

"Pemandangan di sekitar sini benar-benar sudah berubah!"     

Kedua anak kembar, Daniel dan Daniela, yang dari tadi duduk di dalam gerobak sambil terkantuk-kantuk segera meloncat riang. Mereka buru-buru menghambur ke pinggir gerobak untuk dapat melihat pemandangan di sekeliling mereka dengan lebih jelas.     

Sawah menjadi pemandangan yang lumrah di hadapan mereka. Ketika mereka menoleh ke depan, siluet bangunan yang mengepulkan asap. Itu adalah pabrik.     

"Hm? Mengapa ada pabrik di luar Kota Kai?" tanya Daniela dan Daniel secara bersamaan, penuh rasa penasaran.     

"Oh? Sudah kuduga kalian belum mendengar rumor itu bukan?"     

Mendengar ucapan sang kusir, kedua kembar menggeleng kuat. Di sisi lain, Luca, Vasile, Ecatarina, Steve, dan Lauren yang sedang duduk diam segera memasang telinga mereka baik-baik.     

Sebelum melaksanakan perjalanan ke Kota Kai, kusir yang memberikan mereka tumpangan – incubus itu sepertinya adalah budak yang sedang ditugaskan untuk mengirimkan material untuk pabrik yang anak kembar itu lihat – sempat bertanya tujuan mereka ke Kota Kai dengan penuh keheranan.     

Tentunya mereka hanya menjawab seadanya seperti mencari pekerjaan yang seharusnya tidak aneh.     

Kota Kai, layaknya kota-kota lain di luar Kota Hanju memang dikembangkan oleh setiap klan half-beast untuk menjadi lapangan pekerjaan tambahan dan mengakomodasi tempat tinggal bagi penduduk-penduduk yang terlalu padat. Banyak klan half-beast yang membuka pabrik-pabrik produksi besar untuk menunjang usaha klan dan mengutus beberapa anggota klan mereka atau keluarga cabang dari klan mereka untuk mengawasi jalannya produksi.     

Jadi, tidaklah aneh bagi incubus yang tidak memiliki majikan untuk mencari keberuntungan dari menuju kota-kota tersebut.     

"Aku merasa heran mengapa kalian datang mencari pekerjaan di Kota Kai," ujar sang kusir mulai mencerocos panjang lebar. "Memang Kota Kai terkenal akan pabrik besar yang menunjang usaha klan rubah dan salah satu keluarga cabang klan rubah menetap di sana. Mereka membutuhkan banyak budak, walaupun aku tidak suka memanggil diriku sendiri budak, seperti kita. Tapi itu adalah keadaan tiga bulan lalu. Sekarang, kota itu adalah kota yang paling dihindari para pengusaha dari klan half-beast."     

Tiga bulan yang lalu, terjadi pembantaian terhadap puluhan anggota keluarga cabang itu. Seluruh anggota keluarganya dikatakan terbunuh dan satu anggota keluarga tidak ditemukan jejaknya.     

"Ada yang bilang bahwa para budak keluarga itu memberontak karena ketika diselidiki, hanya tersisa ribuan budak yang dipekerjakan di pabrik. Para petugas keamanan yang menyelidiki sudah berusaha menginterogasi mereka tapi mulut mereka semua sangat erat sehingga belum ada bukti yang konkrit. Ada juga teori bahwa si pemburu half-beast yang melakukannya!"     

Ketika mengucapkan 'pemburu half-beast', mata kusir itu langsung berbinar-binar. Ia mulai mencerocos mengenai bagaimana ia mengagumi dan mendukung si pemburu half-beast.     

Luca menjatuhkan pandangannya pada ujung sepatu.     

'Pemburu half-beast ya ….'     

Sudah dua tahun berlalu sejak ia menjatuhkan Distrik Yomi dan juga menandakan dua tahun kepergian Mihai.     

Luca beberapa kali berusaha mencari Mihai tapi Lauren menasihatinya dengan keras.     

["Kau tidak dengar dia bilang apa? Dia tidak ingin melihat wajahmu lagi bahkan menusukmu begitu dalam! Padahal kau sudah membesarkannya dengan penuh kasih sayang. Benar-benar tidak tahu diri. Jangan habiskan waktumu untuk mencari anak yang tidak tahu berterima kasih seperti itu!"]     

Helaan napas tanpa sadar kabur dari mulutnya.     

Setelah bulan baru dua tahun yang lalu lewat, mereka akhirnya melaksanakan rencana yang telah mereka susun secara matang.     

Mereka mulai mengembara ke kota-kota di luar Kota Hanju dan menyerang para half-beast di sana untuk menjatuhkan sumber pencaharian klan-klan tersebut.     

Awalnya Steve menyarankan untuk menghancurkan half-beast dari Kota Hanju tapi itu sama saja dengan cari mati. Walaupun sudah banyak pemegang kekuasaan yang keluar dari Kota Hanju demi usaha mereka tapi bukan berarti Kota Hanju mudah ditaklukkan.     

Kota Hanju tetaplah kota berumur ribuan tahun. Seluruh penjagaannya lebih kuat daripada yang lain. Bisa dikatakan bahwa Kota Hanju itu adalah last boss.     

Itulah mengapa, mereka mulai menjatuhkan para half-beast di luar Kota Hanju yang berjumlah sepuluh kota besar, enam kota kecil khusus, dan lima puluh wilayah kota kecil.     

Hingga dua tahun ini, mereka baru berhasil membersihkan delapan wilayah kota kecil dan setengah dari sebuah kota besar sebelum mereka terpaksa harus kabur karena jumlah petugas keamanan yang ditambahkan di sana yang melebihi kekuatan mereka sekarang. Namun, kerusakannya sudah cukup besar sehingga pemulihan kota itu pastinya akan sulit dan membutuhkan waktu yang lama.     

Nama mereka telah tersebar dan semua orang memanggil mereka dengan sebuatan pemburu half-beast. Para half-beast kerap memaki pemburu ini sementara para incubus diam-diam mengagungkan mereka. Namun, tidak ada yang mengetahui identitas pemburu half-beast dengan jelas, semua itu berkat sihir yang dimiliki Lauren.     

Enam kota kecil khusus merupakan istilah yang diberikan untuk kota-kota kecil di bawah kekuasaan klan tingkat atas. Satu kota kecil khusus hanya untuk satu klan, tidak seperti kota besar yang dikuasai oleh banyak klan dan wilayah kota kecil yang awalnya terpecah karena konflik antar klan.     

Salah satu dari enam kota kecil khusus adalah Kota Kai yang menjadi wilayah khusus kekuasaan klan rubah. Mereka berencana untuk melancarkan serangan di sana.     

"Oh ya! Bukan hanya anggota keluarga cabang klan rubah yang dibantai. Setelah pembantaian itu menurut cerita yang aku dengar, para half-beast yang menetap sebentar di sana untuk urusan bisnis juga terpotong-potong." Kusir itu masih terus mencerocos. "Tiga bulan yang lalu, area di sekitar Kota Kai terus hujan badai dan menurut saksi mata, air yang mengalir dari kota itu merah seluruhnya hingga sungai dan saluran air penuh dengan warna merah untuk beberapa waktu! Sekarang, hanya ada petugas keamanan di sana dan berita petugas keamanan yang kehilangan nyawa dalam bentuk tubuh terpotong-potong kerap kali terdengar setelah itu jadi Kota Kai benar-benar tidak aman. Makaya, pabrik-pabrik yang ada di dalam Kota Kai dipindahkan ke luar kota dan walaupun sudah dipindahkan pun, tidak banyak half-beast yang berani mendekati pabrik. Semua pekerja yang diutus adalah incubus karena kaum kita tidak akan diserang. Namun, tetap saja memasuki Kota Kai adalah bunuh diri karena kita bisa dianggap sekongkolan pembantai itu dan para petugas keamanan akan menyiksa kita hingga kita mengatakan bahwa kita benar adalah sekongkolan pembantai tersebut. Seputus asa itulah para petugas untuk menangkap si pelaku …."     

Luca mengangkat kembali pandangannya, langsung bertemu dengan milik Ecatarina. 'Aku tidak menyangka akan ada orang-orang yang mendahului kita. Aku penasaran siapa si pemberani ini' tertulis jelas di wajahnya.'     

Kota Kai juga merupakan kampung halaman Ecatarina yang dulunya adalah penari di sebuah kedai kecil di sana. Ecatarina ingin membangun makam untuk suaminya di kota itu tapi sepertinya keadaan sekarang tidaklah memungkinkannya untuk bergerak seluwes itu.     

Daripada itu, pemberani yang bisa memotong-motong para half-beast tanpa ampun dan tidak tertangkap setelah tiga bulan melakukan aksinya patut untuk dicari identitasnya. Bisa saja pemberani ini bisa menjadi tambahan sumber daya manusia untuk melancarkan rencana mereka menjatuhkan kaum half-beast.     

Tidak hanya Ecatarina dan Luca, Vasile, Steve, Luaren, dan kedua anak kembar juga memiliki pemikiran yang sama.     

Pergantian rencana! Ketika mereka memasuki Kota Kai, mereka akan mencari pemberani ini daripada membunuh pada petugas keamanan.     

Kereta kuda berangsur-angsur melambat sebelum berhenti total di depan bangunan pabrik.     

"Maafkan aku kawan tapi aku hanya bisa mengantar kalian sampai di sini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.