This is Your Baby, Mr. Incubus! [BL]

Biarkan Aku Mengambil Tugas Ini (2)



Biarkan Aku Mengambil Tugas Ini (2)

0Separo Olteanu, Kepala Organisasi Pemberontakan incubus pertama yang pernah dibentuk. Luca pernah mendengar mengenai pria ini dari Steve.     
0

Luca menyipitkan matanya tajam, mengamati Separo dari ujung kepala hingga ujung kaki. Ia dapat mencium bau yang mencurigakan dari gerak gerik kepala organisasi tersebut.     

Separo Olteanu, terlepas dari statusnya sebagai pendiri organisasi pemberontakan yang pertama kali dan memiliki ratusan hingga ribuan anggota organisasi, tidak pernah memulai aksi pemberontakan hingga nama Pemburu Half-beast menjadi terkenal. Tidak heran Luca tidak pernah mendengar nama organisasi tersebut hingga belakangan ini padahal organisasi Cross telah terbentuk jauh sebelum ia melakukan pemberontakan.     

Bahkan Luca dapat melakukan pemberontakan yang cukup sukses dengan jumlah anggota yang sedikit – walaupun harus meminjam kekuatan Lauren. Tidak masuk akal jika organisasi Cross yang memiliki anggota begitu banyak tidak bisa melakukan apa pun. Setidaknya sebuah aksi kecil pasti ada.     

Sayangnya, kenyataannya, aksi itu benar-benar tidak ada. Organisasi ini tidak melakukan apa pun sebelum banyak pemberontakan terjadi di berbagai kota.     

Entah bagaimana caranya juga, organisasi ini dengan tak tahu malunya menyebarkan rumor bahwa mereka adalah Pemburu Half-beast. Akan tetapi, anggota dan petinggi organisasi itu sendiri berlagak tidak tahu menahu mengenai rumor tersebut hingga menyertakan penghormatannya kepada Pemburu Half-beast di surat yang dikirimkan. Hal itu bukan dikarenakan benar-benar menghormati Pemburu Half-beast melainkan sengaja merendahkan diri mereka. Dengan berlagak seolah-olah mereka bukanlah Pemburu Half-beast tapi secara bersamaan tidak menyanggah ketika ada yang mempertanyakan identitas mereka, organisasi Cross berusaha membuat impresi bahwa mereka tidaklah sombong walaupun mereka begitu hebat.     

Rahang Luca mengerat. Kedua alisnya terajut hingga urat-urat di sekitar dahinya menonjol. Benar-benar rendah! Luca benci orang yang tidak tahu malu.     

Sudah berusaha mengambil prestasi orang lain, kepala organisasi itu dengan tidak tahu malunya benar-benar berbangga terhadap prestasi curian itu. Pria itu benar-benar merasa berada di atas langit.     

"Tuan-Tuan dan Nyonya-Nyonya! Pastinya kalian semua sudah tidak sabar mendengar lebih jelas mengenai apa yang aku tuliskan di surat," seru Separo setelah mengambil begitu banyak waktu menikmati puji-pujian yang dilontarkan para tamu dan pandangan kagum yang dilontarkan kepadanya. Kontras dengan ucapannya, ia terus mengambil waktu yang tidak perlu untuk menyesap anggur di gelas, kemudian berdehem sambil memperbaiki kerutan pakaiannya, membuat semua orang tanpa sadar menahan napas menunggu kelanjutan ucapannya.     

Puas dengan fokus yang sudah seluruhnya tertuju pada dirinya, Separo melanjutkan, "Jadi begini … ketika suatu hari aku …."     

Cerita Separo begitu panjang dan tiga per empatnya begitu tidak penting hingga Luca terus memutar bola matanya sembari diam-diam mendengus muak. Separo tidak berhenti menyisipkan perilaku-perilaku baiknya yang membela kaumnya sendiri dengan begitu berlebihan di setiap kesempatan.     

Intinya adalah Separo dan beberapa anggotanya menemukan keberadaan mixed blood yang tidak seharusnya hidup, apalagi hingga mencapai usia dewasa. Menduga mixed blood tersebut telah begitu lama lepas dari pengawasan pemerintah, organisasi Cross sebagai perwakilan kaum incubus yang juga membenci keberadaan mixed blood langsung melakukan penyelidikan – tentunya dengan cara membuntuti mixed blood tersebut diam-diam.     

Mereka berhasil menemukan tempat persembunyian mixed blood itu dan yang paling mengejutkan adalah tidak hanya satu atau dua atau tiga atau lima mixed blood saja yang tinggal di sana tapi ada sekitar 50 hingga 60. Mereka semua tinggal di rumah-rumah yang dibangun di area dalam bukit, tertutup oleh hutan lebat.     

"Ini buruk sekali!"     

"Pemerintah kaum half-beast memang tidak bisa dipercaya. Mereka bahkan meloloskan begitu banyak mixed blood!"     

"Betul! Betul!"     

"Jika itu kita, mixed blood-mixed blood itu tidak akan bisa lolos!"     

"BETUL! BETUL!"     

Semua tamu sudah tersulut semangatnya. Beberapa dari mereka telah mengenakan kembali perlengkapan senjata, siap untuk berlari keluar kapan saja ke bukit tersebut lalu menumpas semua mixed blood.     

Lauren juga ikut tersulut karena sekarang ia sudah berteriak bersama para hadirin. Sorot matanya penuh kegilaan. Ia sangat membenci darah campuran itu jadi ia tentunya sangat bersemangat untuk memusnahkan mereka.     

Sementara Vasile yang tidak bisa mengikuti semangat itu terdorong kembali ke sudut ruangan. Kecemasan sedikit terlihat di wajahnya.     

Hanya Luca yang masih duduk tenang, tidak memperlihatkan ekspresi apa pun sehingga tidak ada yang tahu apa yang sedang terjadi di dalam pikirannya.     

Jari jemari lentik nan panjang mengetuk-ngetuk meja di sampingnya dengan lembut. Bola matanya bergerak ke berbagai sisi, mengamati semua yang terjadi di hadapannya untuk beberapa saat.     

Ketika jari jemari itu berhenti bergerak, Luca mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi. "Bolehkah aku mengambil tugas ini bersama kelompokku?" Suaranya lantang dan jelas, mampu mengalahkan hiruk pikuk di ruangan.     

Keheningan langsung melanda tempat itu. Ratusan pasang mata menatap Luca dengan perasaan yang berbeda-beda. Ada yang penasaran, ada yang mencemooh, ada yang bahkan kesal.     

"Ha? Kelompokmu? Memangnya kau siapa? Jangan berlagak jago—" Salah satu bawahan Separo yang sedang berdiri penuh kebanggan di sebelahnya langsung marah. Seharusnya ini adalah waktunya bagi kepala organisasi mereka memperlihatkan kepandaiannya tapi pria yang entah datang dari mana itu tiba-tiba mengucapkan omong kosong. Tentunya sang bawahan tidak bisa menerima orang sombong itu. Akan tetapi, Separo mengangkat tangannya untuk menghentikan.     

Dengan alis terangkat heran sekaligus sedikit mencemooh, Separo menatap Luca. "Siapa kamu dan mengapa aku harus mempercayakan misi ini kepadamu, anak muda?"     

Mata Luca berkedut ketika mendengar kata 'anak muda'. Memang jika dibandingkan dengan Separo, Luca jauh lebih muda – umur mereka mungkin berbeda sekitar 50 hingga 100 tahun. Namun, Separo sengaja menggunakan kata itu untuk merendahkan Luca, secara tidak langsung mengatakan bahwa Luca masih sangat muda sehingga tidak bisa dipercaya.     

'Kau sudah mencuri penghargaan atas perbuatan dari anak muda ini! Dasar tidak tahu malu!' Cibir Luca dalam hati.     

"Aku Lucio. Bukan siapa-siapa selain salah satu gerombolan pemberontak kecil, Tuan," jawab Luca dengan santai. Tentunya ia tidak sebodoh itu untuk mengekspos dirinya begitu mudah.     

Separo tidak pernah mendengar nama itu sehingga tatapannya semakin merendahkan. "Pemberontak kecil sepertimu, ingin mengambil alih tugas ini? Bagaimana aku bisa percaya bahwa kau bisa menyukseskan misi ini?"     

Tamu lainnya berteriak setuju. Banyak dari mereka mulai mengolok-olok Luca.     

Luca tidak terpengerauh oleh olokan itu. Senyum bahkan mulai merekah di wajahnya yang entah mengapa dapat mengintimidasi para tamu untuk menutup mulut. "Kalau begitu Tuan Separo Olteanu, Kepala Organisasi Cross, aku ingin bertanya kepada Anda. Bagaimana Anda bisa yakin bahwa semua ini bukan jebakan dari kaum half-beast?"     

"Eh?"     

"Maksudnya?"     

"Jebakan?"     

Para tamu mulai gelisah mendengar ucapan Luca yang begitu meyakinkan. Semua tatapan secara otomatis berputar kembali kepada Separo, menuntut penjelasan.     

Separo sendiri terlihat mulai gugup.     

Sejak awal, Luca tidak melepaskan pengamatannya dari Separo.     

Tepat ketika Luca mengatakan kata 'jebakan', bagaikan ia telah menjatuhkan sebuah bom, seluruh tubuh Separo langsung menegang. Kedua matanya terbelalak lebar. Terlihat pria itu sempat berhenti bernapas beberapa detik sebelum kembali menarik napas tapi dadanya naik-turun begitu kuat, sepertinya masih kesulitan mendapatkan pasokan oksigen yang cukup. Mulutnya terbuka-tertutup beberapa kali, kehilangan kata-kata sementara tangannya yang mengambil sapu tangan untuk mengusap peluh sedikit bergetar.     

Luca langsung yakin bahwa Separo memiliki maksud tersembunyi.     

'Hah! Siapa pun itu, kau telah salah memilih aktor untuk bermain dalam panggungmu!'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.