This is Your Baby, Mr. Incubus! [BL]

Terdapat Target Penting Lainnya



Terdapat Target Penting Lainnya

0Tahun terus berganti dengan lambat tapi juga terasa cepat. Sembilan tahun telah berlalu sejak kejadian di Kota Kai.     
0

Nama kelompok Pemburu Half-beast terus tersebar ke seluruh dunia seiring aksi mereka yang heroik di setiap kota. Mereka menjadi sosok pujian dan kekaguman seluruh kaum incubus sementara para half-beast yang terus terpojok berusaha menghentikan aksi pemberontakan tersebut. Namun, kebanyakan dari usaha mereka berakhir dengan kegagalan. Lantaran, walaupun para half-beast merupakan sosok besar dalam klan, pembantu mereka terdiri dari manusia dan incubus – incubus menjadi yang terbanyak. Rencana perlawanan yang telah para half-beast sembunyikan secara seksama, entah bagaimana caranya, tetap dapat ditemukan oleh para budak keluarga mereka dan terbocorkan kepada para pemburu half-beast.     

Dalam kurun waktu sembilan tahun saja, hanya tersisa tiga kota kecil khusus dan Kota Hanju yang masih berada di bawah kekuasaan penuh para half-beast.     

Hal ini bukan berarti kelompok Luca dapat menjatuhkan wilayah kota lainnya dengan kemampuan kelompok mereka saja.     

Setelah mendapatkan Victor, Lonel, dan Albert sebagai anggota mereka, Luca tidak memiliki keinginan untuk melebarkan anggota kelompok mereka lagi karena bergerak dalam kelompok besar secara diam-diam tidaklah mudah. Sebagai gantinya, Luca mengganti strategi.     

Dengan keberhasilan Luca melepaskan salah satu segel kekuatan incubus, mayoritas incubus yang masih hidup telah mendapatkan kembali kekuatan fisik mereka. Perlahan-lahan, incubus-incubus mulai menyadari perubahan itu dengan sendirinya dan dalam kurun setahun saja sudah banyak yang dapat menguasai kemampuan terbang menggunakan sayap bagaikan mereka telah mempelajari kemampuan itu sejak lahir.     

Para budak pun menjadi lebih sehat dan kuat. Tubuh yang kurus kering dan rapuh mulai dapat membentuk otot. Luka-luka sembuh dengan cepat tanpa menyisakan bekas dan mereka dapat bekerja seharian tanpa merasakan kelelahan besar padahal jumlah makanan yang mereka konsumsi tidaklah berubah.     

Ditambah dengan cerita mengenai aksi para pemburu half-beast, para budak yang awalnya hanya bisa memikirkan kapan mereka bisa kenyang, akhirnya mulai tersulut untuk ikut memberontak. Energi yang awalnya bahkan tidak cukup untuk digunakan dalam pekerjaan hariannya kini sudah lebih dari cukup bagi mereka untuk memikirkan kebutuhan lainnya, yaitu kebebasan dan kehormatan.     

Kelompok-kelompok pemberontak pun mulai terbentuk di setiap kota.     

Luca hanya perlu mendekati kelompok-kelompok tersebut dan secara ajaib, ia akan mendapatkan sumber daya yang kuat di setiap kota. Bahkan setelah beberapa tahun, kelompok pemberontak tidak memerlukan Luca lagi untuk mendorong mereka mengambil langkah pertama.     

Menggunakan kemampuan Lonel membuat racun dan kemampuan medis Albert, mereka dapat memproduksi banyak cairan racun yang bisa dioleskan ke senjata maupun cairan obat bagi yang terluka lalu menyebarnya secara massal dengan harga berupa kepala para penguasa half-beast.     

Jika Luca mendapatkan kiriman kepala para petinggi tersebut, ia akan menggantungnya di depan gerbang kediaman Klan Rubah di Kota Hanju. Perilakunya ini berhasil memicu rasa teror rakyat di sana dan kekacauan timbul tidak hanya di Kota Hanju tapi juga kota-kota lainnya yang mendapatkan kabar mengenai kepala tersebut.     

Rasa takut membuat jalur perekonomian terhambat. Banyak pebisnis yang terlalu takut untuk melakukan perjalanan keluar dari kota mereka, takut diserang di tengah-tengah perjalanan oleh para pemberontak. Sebagai gantinya, para budak dengan bebas mencuri bahan makanan yang tidak terjual dan terus membesarkan kekuatan mereka.     

Melihat keadaan ini, En ingin mengeluarkan peraturan baru, yaitu berupa penghapusan perbudakan dan kasta di antara ketiga kaum. Namun, pertentangan dari mayoritas klan half-beast membuat peraturan tersebut terhambat untuk dikeluarkan.     

Para penguasa klan half-beast tidak ingin kehilangan kekuatan mereka sementara para rakyat semakin menderita oleh pemberontakan. Tidak hanya itu, sudah cukup banyak klan yang kehilangan kepala penguasa mereka. Bahkan ada klan yang benar-benar musnah – kebanyakan dari mereka adalah klan tingkat rendah yang menguasai Wilayah Kota Kecil.     

Akan tetapi, kehausan akan kekuasaan masih membutakan mereka akan kritisnya masalah tersebut.     

Bahkan, tidak hanya incubus, manusia dan cukup banyak rakyat half-beast yang mulai meragukan kemampuan petinggi mereka. Ada beberapa dari mereka yang secara diam-diam bersedia membantu incubus untuk memberontak daripada memiliki penguasa busuk seperti sekarang.     

Jalan bagi Luca dan yang lainnya menjadi semakin mulus. Mimpi untuk melihat para incubus berkuasa menjadi semakin dekat.     

Pada saat itulah, terdapat sebuah surat yang beredar di antara kelompok pemberontak.     

"Kepada seluruh rekan seperjuangan dan hormat kepada Pemburu Half-beast jika Kau yang memegang surat ini,     

Kami merupakan kelompok pemberontak yang berdiam di Kota Hanju. Beberapa saat sebelumnya, kami menemukan beberapa sosok yang mencurigakan. Mereka menggunakan mantel bertudung besar dan tinggi di tengah pasar yang ramai.     

Awalnya kami mengira gerombolan itu adalah incubus yang belum sadar bahwa kita sudah akan merdeka dan tidak perlu menutupi wajah dengan begitu banyak kain. Akan tetapi, ketika kami berhasil mengejar mereka, kami menemukan bahwa tidak hanya tanduk yang mereka miliki, melainkan juga telinga dari kaum musuh kita!     

Ya! Pastinya kalian sudah mengetahui mengenai makhluk hina ini. Mereka adalah Mixed Blood!     

Aku mengira seluruh Mixed Blood telah dimusnahkan oleh para petinggi di klan tingkat atas tapi ternyata tidak! Keberadaan Mixed Blood yang bahkan telah tumbuh dewasa itu menjadi bukti jelas.     

Kita tidak bisa membiarkan ini! Membiarkan keturunan yang memiliki darah campuran antara kaum kita yang terhormat dengan kaum jahanam itu tetap hidup adalah sebuah penghinaan.     

Kami telah menemukan markas Mixed Blood itu. Jika kalian bersedia untuk melakukan penyerangan bersama kami, temui kami di xxx, Kota Hanju, tanggal xx xxx xxxx tepat ketika matahari terbenam.     

Salam hangat,     

Rekan seperjuanganmu     

Incubus."     

Lauren terkikik-kikik setelah membaca isi surat tersebut. "Akhirnya ada yang menemukan tempat persembunyian mereka," ujarnya puas.     

"Kau sepertinya tahu banyak mengenai ini?" tanya Luca. Alisnya terangkat heran.     

"Tentu saja! Walaupun aku tidak tahu persembunyian mereka tapi aku tahu ada orang bodoh yang menyembunyikan mixed blood sehingga para petinggi bodoh di klan half-beast pun tidak bisa menemukan mereka. Aku sangat puas karena akhirnya ada yang menemukan tempat tersebut. Tentunya kita akan pergi untuk memusnahkan mereka bukan?"     

Luca tersenyum miring. "Tentu saja! Kita akan melakukan perjalanan ketika lewat tengah malam ini."     

Semuanya setuju dengan itu. Masing-masing dari mereka bergerak untuk membereskan barang bawaan mereka. Tidak ada lagi yang memperhatikan Luca yang masih membaca surat tersebut. Jari jemarinya tanpa sadar memeras kertas di tangannya hingga menyisakan robekan kecil ketika kertas itu kembali dimasukkan ke dalam amplop ….     

*****     

Menggunakan sayap, Luca dan kelompoknya bergerak cepat menuju Kota Hanju. Ketika mereka sampai, matahari baru terbit.     

Sudah lama mereka tidak menginjakkan kaki di kota tersebut – kecuali Victor, Lonel, dan Albert yang memang tidak pernah tinggal di kota ini. Walaupun mereka telah mendengarkan kabar mengenai kekacauan yang kerap kali terjadi di Kota Hanju, belum pernah mereka menyaksikannya secara langsung dengan mata kepala sendiri.     

Tidak bisa dipungkiri bahwa rumor itu benar. Biasanya, bahkan sebelum matahari mulai bersinar, para pedagang sudah akan menyiapkan toko mereka dan beberapa pejalan kaki sudah mulai menyusuri jalanan, menghirup udara pagi sembari tertawa ria mengenai hal-hal sepele.     

Namun, bahkan ketika matahari telah bersinar terang, banyak toko yang masih tertutup rapat. Walaupun beberapa jalanan kota penuh dengan hiruk pikuk tapi tidak ada gelak tawa di sana. Setiap langkah kaki dilakukan dengan sangat terburu-buru hingga hentakan hak sepatu mereka begitu keras dan memekakkan telinga, rasanya sewaktu-waktu hak itu akan terlepas dan akhirnya sepatu tersebut akan rusak.     

Tidak ada yang berani berbincang santai. Ketika ada incubus yang lewat, para half-beast mengeratkan mantel yang mereka gunakan dan menyusut ke tepi jalanan, berusaha agar tidak disadari oleh para incubus itu. Sementara beberapa incubus dengan tubuh tegap dan wajah terangkat tinggi menyusuri jalanan – hal yang sulit dibayangkan dapat dilihat beberapa tahun sebelumnya.     

Beberapa kali, Luca dapat melihat incubus yang dipekerjakan sebagai budak memukul majikan mereka yang adalah half-beast secara terang-terangan yang akhirnya memicu perkelahian. Bahkan para manusia sudah tidak berani mempekerjakan incubus karena tidak dapat menang melawan kekuatan fisik kaum incubus.     

Seluruh kota dipenuhi ketegangan yang menyesakkan. Para half-beast was-was untuk melakukan suatu hal sementara para incubus bersiap-siap menarik senjata yang tersembunyi di balik pakaian mereka, bersiap untuk menyerang siapa saja yang berani melawan mereka.     

Lauren terus bersenandung riang ketika menyusuri kota.     

"BERITA TERKINI! BERITA TERKINI! NYONYA BESAR KLAN SINGA HAMPIR DIPERKOSA TADI MALAM! NYONYA BESAR KLAN SINGA HAMPIR DIPERKOSA TADI MALAM!"     

Beberapa karyawan dari kantor koran berteriak-teriak menyerukan hal memalukan yang terjadi kepada sosok kebesaran Klan Singa yang terhormat. Masyarakat berbondong-bondog mendekati si karyawan untuk membeli berita tersebut. Napas terkejut dan prihatin tersebar di seluruh tempat itu terutama dari para wanita half-beast.     

"Ada incubus yang menyerang rumah klan singa kemarin malam!"     

"Oh! Nyonya Daigo Ayaka yang malang!"     

"Dasar iblis penggoda!"     

"Menjijikkan! Mengapa kantor berita bahkan menyatakan jumlah pemerkosanya secara terang-terangan. Ini sangat tidak sopan!"     

"Untung saja Kepala Keluarga Klan berhasil menghentikan mereka sebelum benar-benar terjadi. Pelakunya juga berhasil ditangkap dan dibunuh."     

Wanita-wanita itu terus mencemooh incubus tapi ketika ada incubus yang mendekat, mereka langsung diam seribu bahasa. Tentunya tidak ingin menjadi korban seperti nyonya besar yang diberitakan di koran.     

Di samping Luca, Lauren terkekeh-kekeh. "Ini baru namanya Kaum Incubus. Makanan seperti daging dan sayuran tidak akan mengenyangkan kita!" Sinar matanya benar-benar seperti seorang pemangsa ketika ia menatap tubuh para wanita half-beast tersebut dengan tidak sopan. Ia menjilati bibirnya yang mulai dipenuhi ludah.     

Luca menarik lengan Lauren, memperingatinya. "Kita belum bisa bergerak gegabah."     

Mendengar itu, Lauren mendengus. "Aku tahu. Kau tidak perlu mengingatkanku terus." Lauren sebenarnya tidak begitu setuju dengan pikiran Luca. Lagipula, terlihat jelas bahwa kaum incubus ada di atas seluruh kaum di dunia ini sekarang, mengapa ia harus menahan rasa laparnya. Ia bahkan siap menarik half-beast mana pun yang melewatinya, merobek seluruh pakaian, dan menyerap seluruh energi half-beast terebut hingga tak bersisa.     

'Tapi aku masih butuh Luca jadi lebih baik patuh untuk sekarang,' batinnya.     

Pada saat itu, Vasile dan yang lainnya kembali berkumpul dengan Luca. Sebelumnya mereka telah mengelilingi kota untuk memastikan identitas pengirim surat tersebut. Mengantisipasi jika pengirim itu merupakan half-beast dan semua ini hanya merupakan jebakan.     

"Bagaimana?"     

Semua dari mereka mengangguk secara serentak, berarti pengirim surat itu benar merupakan incubus.     

"Mereka adalah organisasi pemberontak yang sudah berdiri lebih lama dari kita. Namanya Cross."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.