This is Your Baby, Mr. Incubus! [BL]

Melepaskan



Melepaskan

0Beberapa petugas berlari menuruni tangga ke ruang bawah tanah yang sudah setengahnya hancur. Sesampainya di bawah, mereka menyebar ke dua sisi ruangan dan melingkari tubuh Mihai yang terkulai tak sadarkan diri di atas lantai. Berbagai senjata sihir diacungkan pada Mihai, berjaga-jaga jika tubuh itu tiba-tiba bangun dan menyerang mereka.     
0

"Dia … masih hidup?" tanya salah satu petugas kepada petugas lain yang mendekati tubuh Mihai untuk mengecek keadaannya.     

Petugas lain itu mengangguk kecil lalu tanpa menurunkan kewaspadaannya, mundur kembali ke dalam lingkaran dan mengacungkan senjatanya.     

Petugas-petugas ini tidak tahu mengapa Mihai masih bisa hidup, padahal terlihat jelas bercak darah yang besar di kain pakaian half-beast itu. Mereka juga belum mengetahui kenyataan bahwa nyawa Mihai terhubung dengan kepala kaum mereka.     

Petugas berkumis yang terlihat paling senior dari mereka mengangkat sebelah tangannya. "Ikuti aba-abaku." Mereka akan mencoba untuk membunuh Mihai lagi.     

Semuanya mengangguk seraya mengumpulkan energi sihir mereka pada senjata di tangan.     

"Siap! Te—"     

"UAAGHHH!!"     

Belum selesai aba-aba dikumandangkan, teriakan seorang petugas menggema di dalam ruangan diikuti dengan teriakan petugas yang lainnya.     

"Sia—agghh!!"     

Tendangan kuat jatuh pada wajah petugas-petugas itu. Gerakannya begitu cepat hingga mereka tidak sempat menembakkan sihir dan ketika tersadar, mereka sudah jatuh ke lantai dalam keadaan terluka parah.     

Para petugas ketakutan. Bahkan, si pria berkumis yang paling senior pun tidak bisa mengidentifikasi identitas penyerang itu akibat gerakannya yang terlalu cepat.     

"Te—tembak dia!" serunya buru-buru menembakkan sihirnya.     

Yang lainnya juga mulai menembak.     

Namun, tidak ada yang mengenai penyerang itu. Entah karena gemetar di tubuh mereka atau kecepatan gerak penyerang itu yang membuat sasaran mereka tidak tepat.     

Entah berapa banyak peluru sihir yang mereka tembakkan, tapi semuanya sia-sia. Sosok itu semakin mendekati mereka seperti hantu membuat mereka semakin panik. Mereka mulai menembak dengan membabi buta. Namun, tetap tidak ada yang mengenai target.     

Bahkan, penyerang itu mengambil kesempatan dari tembakan mereka dan mengarahkan peluru yang mereka tembakkan itu pada sesuatu di kedua pergelangan tangannya beberapa kali hingga benda itu hancur.     

"Fufufu … terima kasih sudah merusak borgol ini. Sebagai tanda terima kasih, kalian akan bisa tidur tenang selamanya," suara penyerang wanita itu menggema bagaikan tepat berada di samping para petugas itu dan tawanya membuat bulu kuduk para petugas naik seluruhnya.     

Ketakutan mereka berefek hingga ke bagian bawah tubuh. Bagian selangkangan celana mereka mengeluarkan bercak basah. Bercak itu memanjang hingga bagian betis dan pergelangan.     

Cahaya biru muncul dari tangan si penyerang dan dalam satu kali ayunan tangan, gelombang air besar menenggelamkan tubuh mereka dan membawa tubuh-tubuh petugas itu keluar dari ruang bawah tanah.     

Sampai di permukaan, gelombang air itu hilang dan tubuh-tubuh yang sudah tidak sadarkan diri jatuh satu per satu ke atas tanah berumput.     

Di ruang bawah tanah, si penyerang yang adalah Ecatarina menepuk-nepuk tangannya dengan puas. "Akhirnya borgol ini bisa terbuka," gumamnya senang. Tangannya sudah sangat pegal.     

Ia berjongkok di depan Mihai. "Mihai! Oii!" serunya sambil menusuk-nusuk tubuh half-beast itu, tapi Mihai tidak kunjung bangun.     

Ecatarina hampir mengira Mihai benar-benar sudah mati jika ia tidak mengecek napasnya.     

Pada akhirnya, ia memutuskan untuk membawa Mihai dengan sihir airnya ke dalam kereta kuda.     

*****     

"Aku menyarankan untuk menurunkan Tuan Luca Mocanu dan memilih kepala baru untuk kaum kita!"     

Pernyataan itu menggemparkan suasana di dalam ruang persidangan.     

"Mohon kembali tenang!" Silver harus menyerukan kalimat itu beberapa kali hingga hampir berteriak sebelum semua hadirin berhenti berbicara.     

Menahan helaan napas yang sudah diambang mulutnya, Silver berpikir sejenak. Secara pribadi, ia tidak menginginkan hal ini terjadi. Namun, selama tetua-tetua keluarganya masih ada, ia tidak memiliki kekuasaan yang cukup walaupun berstatus sebagai Kepala Keluarga Mocanu.     

Sejak awal, ia sudah tahu tujuan orang-orang ini adalah untuk menarik turun Luca dari posisinya. Namun, ia mengira tidak akan semudah ini. Kondisi di mana half-beast yang menjadi pasangan Luca tidak dapat disingkirkan ini membuat syarat untuk menarik turun Luca menjadi terpenuhi.     

Ia melirik Luca sejenak, melihat apakah pria itu ingin mengatakan sesuatu.     

Luca membalas tatapan itu dengan acuh tak acuh, tidak terlihat ingin memprotes apa pun.     

Sementara itu, Vasile yang berdiri di belakangnya mengeratkan kepalan tangan hingga buku-buku jarinya memutih.     

'Mereka terlalu tidak tahu diri!' gerutunya dalam hati.     

Memang di permukaan, kaum incubus memiliki prinsip tak tertulis untuk tidak pernah memiliki keturunan dengan half-beast ataupun memiliki hubungan dengan mereka. Tentunya sudah banyak juga half-beast yang dibunuh dan incubus yang dikurung untuk menjalani masa perenungan akibat hubungan yang mereka punya. Namun, seratus tahun yang lalu, setelah penghapusan perbudakan terhadap half-beast, Luca tidak pernah menyetujui praktek pembunuhan half-beast ini lagi walaupun banyak pihak keluarga yang menuntut.     

Itulah mengapa, mantan Kepala Keluarga Udrea, ayah dari Adrian, serta Kepala Keluarga Pavel yang menikahi half-beast setelahnya hanya mendapatkan hukuman berat tanpa kehilangan nyawa pasangan mereka.     

Selain itu, walaupun tidak ketahuan, banyak bangsawan di ruangan ini yang membeli half-beast dari auction ilegal yang diselenggarakan oleh Keluarga Olteanu dan menjadikan half-beast itu sebagai mainan. Bahkan, banyak yang menjadikannya istri simpanan dan beberapa bahkan memiliki anak dengan mereka.     

Yang lebih memalukannya lagi, yang paling banyak melakukan hal ini, tidak lain tidak bukan adalah tetua-tetua Keluarga Mocanu yang mengusulkan penurunan Luca.     

Wajah Vasile sudah merah padam saking marahnya. Ia sangat ingin Luca mengatakan sesuatu tapi ketika ia melihat Luca, ia hanya bisa tertegun.     

Luca masih mengelus kepala Liviu dengan santai. Ekspresi wajahnya menjadi lebih rileks dari biasanya, seperti ia lega akan sesuatu. Liviu yang ada di dalam pelukannya sudah tertidur pulas.     

Merasa Luca tidak akan mengatakan apa pun, akhirnya Silver membuka suara. "Melihat keadaan sekarang, usulan ini memang tidaklah aneh. Selain ini, apakah masih ada usulan lain?"     

Semuanya terdiam.     

"Baik. Kalau begitu, aku akan mengambil voting. Angkat tangan bagi kalian yang setuju dengan usulan ini!"     

Seluruh anggota keluarga di area Olteanu dan Stoica mengangkat tangan mereka. Hampir setengah di area Mocanu juga mengangkat tangan dan ¼ dari keluarga Udrea mengangkat tangannya. Yang mengangkat tangan di Keluarga Pavel hanyalah sang Kepala Keluarga, Steve Pavel.     

Silver mengernyit dalam. 'Apa yang dipikirkan paman ini?!'     

Tidak hanya Silver, anggota keluarga Pavel sendiri bingung. Bahkan, Jack, tangan kanannya juga kebingungan.     

Lantaran, Steve Pavel yang memiliki hubungan baik dengan Luca sudah selalu membujuknya untuk lebih bersahabat dengan kaum half-beast. Seharusnya, ia bahagia saat Luca benar-benar memiliki hubungan dekat dengan half-beast dan mempertahankannya pada posisi Kepala Kaum, berharap akan terjadi perubahana yang lebih baik di masa depan.     

Namun, Steve hanya tersenyum penuh arti tanpa menurunkan tangannya.     

Tidak perlu diperhitungkan lagi, jumlah yang setuju untuk penurunan Luca dari posisinya sekarang hampir mencakup 75 persen.     

Firasat buruk menyergapi Silver. Ia bisa membayangkan siapa yang akan dicalonkan sebagai Kepala selanjutnya dan tidak bisa membayangkan masa depan kaum mereka. 'Apa yang bisa kulakukan untuk menunda keputusan ini?'     

Tentunya, tidak ada yang mau memberikannya waktu.     

Tetua Keluarga Mocanu yang mengusulkan itu segera mendesaknya. "Bagaimana hasilnya, Tuan Silver?"     

Silver merasa ingin mencekiknya. Namun, ia tidak bisa kurang ajar terhadap orang yang lebih tua. Akhirnya, ia tidak punya pilihan lain. "Keputusannya adalah Tuan Luca Mocanu resmi diturunkan dari posisinya sebagai Kepala Kaum Incubus."     

Tetua itu langsung menepuk tangan dengan senyum lebar. Yang lain mengikutinya dan ruangan itu langsung disirami oleh tepuk tangan yang ricuh.     

Bagaikan ia adalah pemimpin sidang, tetua itu mengangkat tangannya untuk mengheningkan ruangan kembali. "Kalau begitu, kita perlu calon Kepala yang baru. Bagaimana jika—"     

"Tunggu sebentar." Tiba-tiba, Luca menyela.     

Yang lain langsung menegang. Mereka mengira Luca akan membantah dan melakukan sesuatu.     

Tetua itu juga menjadi was-was dan menatap tajam kepada Luca. "Ada apa?" tanyanya tanpa ada sopan santun lagi.     

Luca mengangkat kedua tangannya memperlihatkan borgol yang membelenggu pergelangannya. "Aku sudah tidak punya urusan di sini jadi tolong lepaskan ini dan aku akan pergi."     

Hening….     

Tidak ada yang menyangka Luca akan menerimanya begitu saja. Mereka sudah menyiapkan diri untuk sedikit cekcok dengan pria itu. Hal yang tak terduga ini membuat mereka sedikit bimbang.     

'Apa yang dia pikirkan?' Hampir semua orang di dalam ruangan itu menduga-duga maksud tersembunyi di balik sikap santai Luca.     

Hanya Steve yang tiba-tiba tertawa membuat semua orang menatap tajam kepadanya.     

Mengabaikan tatapan itu, Steve memerintahkan petugas yang berdiri di dekat pintu. "Buka borgolnya!"     

Petugas sedikit ragu. Melirik petinggi-petinggi yang lain, ia memastikan tidak ada yang keberatan dan baru berjalan menuju Luca.     

Setiap pergerakan mereka diikuti ratusan pandangan mata secara lekat-lekat. Mereka menaikkan pengawasan dan menyiapkan tangan mereka agar dapat langsung mengeluarkan sihir jika dibutuhkan.     

Namun, lagi-lagi, dugaan mereka atas maksud tersembunyi ini keliru.     

Setelah borgol itu lepas, Luca segera membawa Liviu di dalam gendongannya dan berjalan keluar begitu saja.     

Ketika mereka tersadar, sosok Luca bahkan sudah tidak terlihat lagi.     

'Ja—jadi … benar-benar resmi, dia turun dari posisinya?' Orang-orang itu pun mulai meragukan apa yang telah terjadi di ruangan ini beberapa saat yang lalu adalah kejadian nyata.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.