This is Your Baby, Mr. Incubus! [BL]

Pengadilan



Pengadilan

"PENGADILAN BESAR AKAN SEGERA DIMULAI!"     

Di saat yang bersamaan, pintu ruangan ditutup rapat dan suasana yang riuh berubah hening. Pada balkon berisi Keluarga Pavel, Sebastian berdiri dan membacakan tuntutannya dalam pengadilan ini. "Saya, Sebastian Pavel, selaku salah satu tetua di dalam Keluarga Pavel, dengan ini menyatakan bahwa Kepala Keluarga Steve Pavel tidak lagi layak menjadi pemimpin kami. Seperti yang sudah kita lihat di sana…" Sebastian menunjuk Ioan.     

"…Kepala Keluarga Pavel, Steve Pavel, telah menjalin hubungan keluarga dengan half-beast itu! Ini adalah penghinaan bagi kaum kita. Oleh sebab itu, saya memohon pencabutan jabatan kepala keluarga dan pemusnahan kaum hina di sebelahnya beserta bibit hina di dalam perutnya itu! Saya mengharapkan keputusan yang bijak dari Tuan," ujarnya seraya membungkuk hormat kepada Luca.     

Luca Mocanu duduk dengan satu kaki ditumpu di atas kaki lainnya. Jari-jemarinya mengetuk sandaran lengan, menghasilkan bunyi renyah akibat pertemuan antara kuku dan bahan logam. Sepasang mata merahnya menatap lurus dan tajam pada Steve. Tidak ada yang bisa membaca apa yang sedang dipikirkan oleh pria itu.     

Steve yang bertemu pandang dengannya tidak bisa untuk tidak memejamkan matanya, menghindari pandangan itu.     

Orang yang paling tidak ingin ia sulitkan di sini adalah Luca apalagi dalam ratusan tahun belakangan ini, sahabatnya ini telah berada dalam posisi yang sulit.     

Kali ini ia membuat masalah, pastinya orang-orang rakus itu akan berusaha menggunakan kesempatan ini untuk menarik Luca turun juga.     

Tangan Steve terkepal erat. Diam-diam ia memukul permukaan podium, tanpa sadar telah membuat Ioan tersentak kaget. Namun, Ioan tidak bisa menghiraukan Steve karena ia sekarang berada di posisi yang paling berbahaya!     

'Mereka benar-benar akan membunuhku!' Ioan tahu jika ia ketahuan, kematian adalah sesuatu yang mutlak. Hanya saja, ia telah melupakan kemungkinan itu karena berhasil hidup selama tiga bulan ini tanpa ada masalah. Tidak ia sangka, kesengsaraan itu akan menimpanya sekarang!     

Matanya jatuh pada perut besarnya dengan sedih. Ia takut dan cemas tapi api tekadnya untuk melindungi buah hatinya berkobar besar. Matanya mulai menjelajati sekelilingnya, mencari tempat untuk kabur.     

Akan tetapi, tidak pernah terlintas di dalam pikirannya bahwa sang Kepala Kaum akan memberi keputusan itu….     

Luca diam-diam menghela napas. Sejak ia mendengar cerita Ecatarina mengenai half-beast yang muncul dari Bukit Herme, ia sudah memiliki dugaan. Hanya saja, ia mengira Steve dapat menutupinya dengan baik jadi ia tidak berkomentar hingga sekarang.     

Tidak ia sangka, sekarang di sinilah ia berada untuk menghukum sahabatnya sendiri.     

Ia tidak punya pilihan lain.     

"Aku menyatakan pencabutan jabatan Kepala Keluarga Pavel dari Steve Pavel! Selama setahun penuh, kau harus berlutut di depan kuburan leluhur kita dan ijin praktek dokter dan penelitianmu juga akan dicabut!"     

Sudut bibir Sebastian terangkat tinggi, penuh kemenangan.     

Steve dengan patuh membungkuk. "Saya menerima hukuman dengan lapang dada." Ia memaksakan kata-kata itu keluar dari sela-sela rahangnya yang mengerat.     

'Aku akan mengembalikan penghinaan ini kepadamu!'     

Untuk itu, Steve keluar dari podium dan berlutut di depan Luca. "Sebelum itu, Tuan. Saya ingin meminta Anda membawa keadilan bagi saya juga!"     

Ruangan menjadi ricuh. Banyak yang mencemooh Steve sebagai tidak tahu malu dan meminta para penjaga segera menyeretnya keluar.     

Luca bertemu pandang dengan Steve sejenak sebelum mengangkat tangannya. Para hadirin segera menutup mulut dan mendengarkan.     

"Silahkan bicara." Luca memberi izin.     

"Tiga bulan yang lalu, saya tiba-tiba diserang di tengah jalan diberikan afrodisiak. Saya dibawa ke sebuah tempat dan di dalamnya terdapat seorang half-beast yang sedang dalam masa kawinnya. Bagaimana hasilnya, semua orang tentunya tahu." Steve melirik Ioan sekilas.     

"Setelah penyelidikan yang mendalam, saya menemukan bukti bahwa Sebastian Pavel merupakan dalang dari semua ini untuk menjatuhkan saya dari posisi kepala keluarga!"     

"OMONG KOSONG!" Sebastian segera menampiknya. Ia terlihat begitu percaya diri. "Apa kau sebegitu putus asa untuk menyeretku ke lubang yang sama sehingga menjebakku seperti ini?!"     

Steve mendengus. "Aku punya buktinya!"     

Awalnya semua orang mengikuti pendapat Sebastian tapi setelah melihat bukti konkrit hasil pemeriksaan kepolisian, semua orang tidak bisa menghentikan mata mereka untuk menatap Sebastian dengan penuh rasa iba.     

Sebastian menatap berkas penyelidikan itu dengan wajah pucat pasi sebelum berubah menjadi merah padam. Tangannya bergemetar hebat sampai akhirnya ia tidak tahan lagi melihat dokumen itu dan merobeknya dengan kasar. "OMONG KOSONG! AKU TIDAK PERNAH MELAKUKAN INI!"     

"Tapi semua bukti mengarahkannya padamu!"     

Napas Sebastian memburu. Mata merahnya menatap tajam salah satu asistennya dan asisten itu segera memalingkan wajahnya.     

"Kau! Kau menjebakku!" Ia segera menunjuk asisten itu dan sudah hampir mencincangnya jika para petugas tidak menghentikannya.     

"Lepas! Lepaskan aku! Aku juga butuh keadilan!"     

Namun, tidak ada yang mendengarkan rengekannya itu dan segera menariknya keluar. Segala bukti sudah sangat jelas dan tidak ada yang bisa mengucapkan kata-kata pembelaan untuknya.     

Hanya Steve yang sedikit mengernyit. 'Mengapa ia begitu terkejut? Apa hanya karena kepercayaan dirinya terlalu tinggi terhadap rencana cemerlangnya itu?'     

Belum sempat ia mencerna semuanya, Luca sudah kembali berbicara.     

"Oleh karena kau juga dijebak, aku akan menurunkan hukuman berlutut dari satu tahun menjadi satu bulan. Rumah kepala keluarga harus dikosongkan dalam waktu satu minggu ini. Ada yang keberatan?"     

Tidak ada yang menjawab.     

Luca mengangguk kecil. "Kalau begitu, pengadilan ini di tutup!"     

Mendengar ketukan palu, Ioan tidak bisa untuk tidak terbelalak lebar sambil menatap pria jangkung yang duduk di kursi hakim pengadilan itu. 'Aku … apa aku selamat? Dia tidak akan membunuhku?'     

Tidak hanya dia saja, beberapa tetua pun terkejut dan sekarang sudah berwajah masam.     

"Tunggu dulu! Tuan, bagaimana dengan half-beast itu?!" Vladimir Mocanu segera memprotes.     

Tubuh Ioan kembali menegang. Ia diam-diam menatap Luca Mocanu yang tidak memiliki ekspresi itu dengan pertanyaan yang sama.     

Luca melirik half-beast harimau itu. Perutnya sudah besar dan Luca tahu kelahirannya sudah dekat.     

Sebuah bayangan masa lalu kembali melintasi benaknya, membuat ia memejamkan mata sejenak sebelum kembali membukanya. Pada saat itu, tidak tahu mengapa, Ioan seperti menangkap secercah emosi sedih terpancar dari mata Luca. Walaupun itu hanya sekilas hingga Ioan merasa sepertinya ia telah berhalusinasi.     

Belum sempat Luca berucap, Steve tiba-tiba bergerak mendekati Ioan, melindunginya di balik punggungnya.     

"Aku tidak akan menerima keputusan pembunuhan terhadap half-beast ini!"     

Semuanya terkejut. Luca yang masih berwajah datar juga melebarkan sedikit matanya. Apalagi Ioan. Ia hampir menjadi patung saking terkejutnya. Refleks ia mendongak, menatap punggung kokoh yang tiba-tiba terasa sangat aman.     

Matanya tiba-tiba memanas. Merasa akhirnya ia memiliki seseorang untuk bersandar, ia tidak menghentikan tangannya yang bergemetar untuk menarik pakaian pria itu, meminta sedikit penghiburan dan perlindungan.     

Steve sedikit terkejut oleh pergerakan itu. Baru saat itu ia tersadar bahwa pria harimau ini ketakutan dan penuh kecemasan.     

Sebenarnya, Steve melakukan ini demi Luca.     

Seratus tahun yang lalu, ketika Luca Mocanu memutuskan untuk menghentikan hukuman mati kepada half-beast yang berhubungan dengan incubus diimplementasikan bersama dengan penghapusan perbudakan. Hal itu mengundang pertentangan dari berbagai pihak dan pijakan Luca pada posisinya yang sudah mulai goyah menjadi semakin tidak stabil.     

Walaupun begitu, tidak ada yang berhasil menghentikannya sehingga bahkan Kepala Keluarga Udrea yang sekarang, Adrian Udrea, bisa lahir dengan selamat dari rahim ibunya yang adalah seorang half-beast dan masih memiliki keluarga yang utuh.     

Melihat itu, beberapa tetua keluarga yang licik mulai mengubah strategi mereka, yaitu dengan memaksa Luca turun dari posisinya.     

Jika Steve menentang terlebih dahulu dan menghentikan Luca dari berkata-kata, para tetua itu pun tidak memiliki kesempatan untuk menjatuhkan Luca.     

Namun, ketika ia merasakan kelemahan "istri"-nya itu, keinginan untuk melindungi harimau itu tiba-tiba ikut menguat di dalam dirinya, sekuat ia ingin membantu sahabatnya itu.     

Beberapa tetua yang lebih cerdas menyadari taktik Steve dan tidak bisa menyembunyikan kesuraman wajah mereka.     

Sementara yang lainnya, mengira Steve benar-benar jatuh hati dengan half-beast itu segera menyuarakan cemoohan.     

"Ini tidak bisa dimaafkan!"     

"Kau benar-benar tidak bisa disebut teman Tuan Luca!"     

"Hina!"     

"Jangan biarkan half-beast itu hidup!"     

"Dia harus dibunuh!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.