This is Your Baby, Mr. Incubus! [BL]

Ancaman bagi Putra Bungsunya (1)



Ancaman bagi Putra Bungsunya (1)

0Pagi hari itu, Ioan menunggu hingga sosok Steve tidak lagi terlihat sebelum ia menutup pintu. Tiba-tiba, sebuah tangan mencegah pintu itu untuk tertutup.     
0

"Siapa?!" Ioan berusaha menutup pintu tapi tangan itu mengeluarkan energi sihir sehingga Ioan tidak bisa melawan tenaganya.     

Ioan segera menjauh dari pintu dan membawa kedua putranya untuk berdiri di belakangnya.     

Pintu terbuka dan sesosok gadis yang familiar muncul dari baliknya. Berbeda dari 7 tahun yang lalu, gadis itu menjadi lebih kurus dan sedikit tidak terurus tapi itu tidak bisa menghilangkan kecantikannya. Senyum yang memiliki sedikit kegilaan melukis wajahnya.     

"Kau sudah keluar dari penjara?" Seluruh rambut Ioan berdiri tegak, merinding oleh ekspresi kejam itu. Firasat buruk memenuhinya membuat ia mundur satu langkah.     

Rachel tertawa seperti perkataannya itu lucu. "Sudah tujuh tahun, hehehe … dan aku datang untuk memusnahkan kalian semua!"     

Ioan tahu bahaya akan datang dan ia segera mengangkat kedua anaknya lalu belari menghindar dari serangan Rachel.     

Gadis itu gila! Ia menggunakan energi sihir di kedua kakinya, membuat ia dapat meluncur cepat hanya dengan satu kali hentakan kaki.     

Ioan merasa seperti pemeran utama dalam film horor! Ini benar-benar menyeramkan!     

"Aku tidak bisa bersama paman. Hahaha … tidak apa-apa! Tapi kau juga tidak akan memiliki kehidupan bahagia bersamanya!"     

Ioan dengan lincah menghindari serangan itu tapi tiba-tiba perutnya mulai sakit. 'Sial! Mengapa ia berkontraksi sekarang?!'     

"Arghh!!"     

"Papa! Papa!"     

Ioan tiba-tiba jatuh terduduk. Cezar dan Viorel terlepas dari pelukannya. Keduanya sangat cemas melihat papa mereka kesakitan.     

Cezar yang lebih dewasa sudah pernah melihat tanda-tanda seperti ini ketika papanya melahirkan Viorel jadi ia segera tahu bahwa adik ketiganya akan segera lahir. Namun, walaupun ia tahu itu, ia tidak bisa berbuat apa-apa dengan tubuh kecilnya.     

Sementara itu, gadis itu sudah berada di dekat mereka. Tawanya semakin kencang dan energi sihir ganas di tangannya benar-benar memberitahu ketiganya bahwa mereka tidak akan bisa selamat.     

Ioan terus mengerang kesakitan. Bayi di dalamnya berusaha untuk keluar.     

"Aku … mohon! Jangan…! Anakku!" Ioan dengan susah payah meminta ampun kepada gadis itu. Ia tidak keberatan kehilangan nyawa tapi tidak untuk kedua putra dan bayi kecil yang belum lahir ini.     

Rachel tiba-tiba berhenti.     

"Papa! Papa!" Cezar dan Viorel sudah berlinang air mata.     

Ioan tidak sanggup lagi berkata-kata. Tangannya bahkan tidak mampu ia gerakkan lagi. Yang bisa ia lakukan hanyalah berusaha mengeluarkan bayi kecilnya selama ia belum diserang.     

Rachel tiba-tiba menarik kaki Ioan secara paksa.     

"A—apa yang kau lakukan pada Papa?! Lepaskan!" Cezar menggigit lengan Rachel dengan kuat.     

"Lepaskan Papa, orang jahat!" Viorel ingin menggigit Rachel juga tapi sebelum ia berhasil, gadis itu juga mengayunkan tangannya, menerbangkan kedua sosok mungil itu hingga menabrak dinding.     

"Vio! Arghhh! Cezar!"     

Ioan tidak berdaya. Ia tidak bisa bergerak dan hanya bisa melihat kedua putranya kesakitan. Untungnya Viorel dan Cezar tidak pingsan ataupun memuntahkan darah tapi mereka tetap susah payah untuk kembali berdiri.     

Rachel tidak peduli dan menarik kedua kaki Ioan secara paksa. Sepasang matanya terbelalak.     

Ioan tidak tahu apa yang dipikirkan gadis gila itu tapi ia bisa menangkap kilatan bahagia yang aneh terlintas di matanya.     

Gadis itu tertawa-tawa, tidak lagi berusaha menyerang Ioan.     

"Lahirkan! Lahirkan anak itu!" pintanya tiba-tiba berubah pikiran.     

'Mengapa ia tiba-tiba--?' Ioan tidak bisa lagi berpikir dan hanya bisa menyimpan keheranannya di dalam hati.     

Rachel tidak berusaha membantunya dalam proses persalinan dan hanya duduk tidak jauh darinya, menonton.     

Cezar dan Viorel bersusah payah kembali ke sisi Ioan, menggenggam tangannya dengan tangan mungil mereka untuk memberikan sang papa kekuatan lebih.     

Ioan tidak tahu berapa lama ia berusaha hingga ketika ia mendengar tangisan bayi, ia langsung kehilangan kesadarannya.     

*****     

"Papa!"     

"Papa!"     

Ioan disambut oleh isak tangis kedua putranya ketika ia terbangun kembali. 'Apa yang terjadi?'     

Belum sempat ia mengingat kembali, Rachel sudah duluan muncul di ambang pintu kamarnya. Di tangannya terdapat segumpalan makhluk hidup yang terbungkus kain tebal.     

Ioan segera tersadar. "Anakku! Dia—"     

"Ambil itu! Makhluk menjijikkan!" Tanpa menunggu Ioan menyelesaikan kalimatnya, gadis itu sudah melemparkan makhluk terbungkus kain itu ke arah Ioan begitu saja.     

Lemparannya sangat pendek hingga makhluk itu akan jatuh menghantam lantai.     

"Tidak!" Ioan ingin menangkapnya tapi tubuhnya masih sakit pasca persalinan.     

Untungnya, Cezar dengan sigap menangkap bayi itu.     

Terkejut oleh pergerakan yang tiba-tiba, bayi itu menangis. Cezar buru-buru menggendongnya kembali ke Ioan. "Papa!"     

Ioan menerima bayi itu dan Viorel berusaha mengintip sosok adik kecilnya. Ketiganya tertegun oleh apa yang memasuki mata mereka.     

Rachel tertawa jijik. "Bukankah kau setuju denganku betapa menjijikkannya dia?"     

"DIAM!" bentak Ioan tapi tangannya gemetaran.     

Di dalam pelukannya adalah sesosok bayi gendut yang sehat. Namun ada hal yang tidak biasa dari bayi itu. ia memiliki sepasang tanduk dan sepasang telinga berbulu di kepalanya.     

Ioan merasa jantungnya jatuh ke perut.     

Ia pernah mendengar mengenai keberadaan makhluk ini. Dia dinamakan mixed blood dan merupakan bayi yang lahir dari percampuran gen half-beast dan incubus.     

Makhluk ini sangat hina bagi incubus maupun half-beast dan takdir mixed blood sudah pasti adalah kematian.     

Kepalanya jatuh dalam keadaan kacau. Catatan-catatan sejarah yang ia baca kembali berputar di benaknya.     

Mengenai bagaimana incubus yang bernama Luca Mocanu dan teman-temannya menjatuhkan para half-beast dan disamping semua itu, ada catatan pendek yang mengatakan bahwa di atas seluruh half-beast, Luca Mocanu memiliki kebencian yang lebih tinggi kepada mixed blood. Luca dan teman-temannya memusnahkan seluruh mixed blood pada masa itu dan sejak saat itu, mixed blood menjadi legenda semata.     

'Luca Mocanu dan teman-temannya….' Bagaimana dengan Steve?     

Rachel tahu apa yang sedang dipikirkan Ioan. Senyum licik tersungging di wajahnya. "Bayi itu pasti akan mati di tangan Paman!"     

"Tidak! Tidak! Dia … dia baik. Aku yakin dia akan menerima mixed blood ini!" Ioan berseru tapi tidak ada keyakinan di dalam suaranya.     

"Kau terlalu banyak bermimpi!" Rachel mencibir. "Kau tidak tahu apa yang sedang terjadi di pemerintahan sekarang?"     

Ioan tidak tahu tapi ia tidak ingin mendengarnya. Itu semua pasti adalah kabar yang buruk.     

"Para Tetua Mocanu ketahuan memproduksi mixed blood untuk dikonsumsi jiwanya."     

'Tidak!'     

"Dan Luca Mocanu membunuh semua mixed blood itu!"     

'Tidak! Aku tidak mau mendengarnya!'     

"Lalu Paman dipanggil oleh Tuan Luca. Menurutmu apa yang akan mereka lakukan?"     

"DIAM! TUTUP MULUTMU!" Ioan tidak bisa menerima ini semua. Ia hampir pingsan oleh emosinya yang tidak stabil.     

Seberapa besar usahanya untuk tidak mau memikirkannya pun, pada akhirnya ia paham apa yang ingin Rachel sampaikan. Putranya tidak akan selamat baik itu di tangan Steve maupun di tangan Luca.     

Namun, ia harus bagaimana? Jika ia membawa putra bungsunya itu keluar dan para half-beast mengetahuinya, nyawanya juga tidak akan terselamatkan.     

'Ibu! Mungkin Ibu bisa membantuku!'     

Tapi….     

["Tunggu aku…."]     

Suara Steve terngiang kembali, bagaikan sebuah pisau yang menusuk hati Ioan. Ia membayangkan Steve yang pulang dan menemukan rumah yang kosong. Memikirkannya saja membuat Ioan ingin menangis.     

Rachel tiba-tiba mencekik leher Ioan. Cezar dan Viorel berusaha menghentikannya tapi semakin besar usaha mereka, semakin erat juga cekikannya.     

"Aku akan membiarkanmu jika kau berjanji akan pergi dari sini. Jika tidak … jangankan menunggu Paman, aku yang akan membunuhnya di depanmu dan kalian akan mengikutinya selanjutnya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.