This is Your Baby, Mr. Incubus! [BL]

Itu adalah Tempatku (1)



Itu adalah Tempatku (1)

0Silver terlahir tanpa nama keluarga. Hingga umur 10 tahun, ia tinggal di dalam gubuk reyot di tepi kota dengan ibunya yang adalah seorang manusia.     
0

Ibunya bekerja sebagai pelacur di distrik lampu merah yang diorganisir oleh keluarga Olteanu. Wanita itu benci statusnya yang miskin dan rendah sehingga terus berusaha menggaet pria kaya yang bisa menaikkan statusnya. Otaknya hanya dipenuhi dengan bagaimana ia bisa menjebak pria-pria itu dan Silver merupakan hasil dari rencana wanita itu ketika menjebak incubus berpangkat tinggi.     

Sejak Silver kecil pun, ibunya tidak pernah memberikannya perhatian yang dibutuhkan. Yang menjadi fokus wanita itu hanyalah mengirimkan surat kepada keluarga pria berpangkat tinggi itu, memberitahu pria itu mengenai anak haramnya yang telah ia lahirkan, dan menunggu kapan ia bisa dibawa masuk ke dalam keluarga itu dan hidup kaya raya.     

Selama itu juga, Silver dipaksa bekerja di dalam bar pelacur yang mempekerjakan ibunya sebagai pelayan.     

Setelah 10 tahun, akhirnya surat itu mencapai sang pria berpangkat.     

Namun, tidak sesuai dengan harapan ibunya, hanya Silver yang diterima karena ia adalah incubus sementara ibunya dimasukkan ke dalam penjara.     

Sampai ibunya meninggal pun, wanita itu masih terus memanggil nama ayahnya, memintanya memasukkannya ke dalam keluarga incubus itu. Silver tidak pernah mengunjunginya lagi.     

Ketika Silver memasuki keluarga pria yang adalah ayahnya, barulah ia tahu bahwa pria tersebut merupakan Kepala Keluarga Mocanu di masa itu.     

Walaupun ia dinyatakan sah sebagai putra kedua sang kepala keluarga, tidak ada yang memperlakukannya layaknya Tuan Muda Kedua sebuah keluarga kaya dan terhormat.     

Ibu tirinya membencinya karena keberadaan Silver merupakan bukti nyata akan perbuatan suaminya yang tidak mencerminkan seorang pria yang telah berkeluarga. Otomatis, kakak tirinya juga membencinya.     

Di dalam rumah besar itu, nyonya besar itulah yang memegang kekuasaan penuh terhadap para butler dan maid. Bawahan selalu mencerminkan atasannya.     

Ketika kedua kebesaran di dalam kediaman itu tidak menyukainya dan ayahnya sendiri bersikap acuh tak acuh, para bawahan itu pun tidak memperlakukannya dengan hormat.     

Tidak ada yang peduli apakah ia sudah makan atau mandi atau memiliki pakaian yang cukup hangat selama musim dingin.     

Walaupun ia memiliki tempat tidur yang empuk untuk mengistirahatkan raga, ia tetap merasakan dingin yang sama seperti ketika ia masih tinggal di rumah kecil reyot bersama ibu kandungnya. Bahkan, ruangan yang luas di dalam kediaman mewah itu membuatnya merasa semakin dingin.     

Sejak kecil, satu-satunya kasih sayang yang pernah ia rasakan dari ibu kandungnya adalah ketika ibunya itu memberikannya sebuah boneka lusuh. Walaupun busa yang mengisi boneka itu sudah hampir hilang, ia tetap menjaganya bagaikan itu sebuah harta karun.     

Ketika ia berada di dalam kediaman ini, ia secara otomatis mencari kenyamanan melalui boneka-boneka. Pada akhirnya, setelah satu bulan kemudian, ketika Mugur ditugaskan untuk menjadi penjaga pribadinya, Silver sudah tidak bisa melepaskan kebiasaannya untuk memeluk boneka ketika ia membutuhkan kehangatan dan kenyamanan.     

Bagaimana pun Mugur berusaha, Silver tidak pernah mau berubah. Jadi, pada akhirnya, Mugur hanya memperingatkan Silver untuk hanya memeluk boneka ketika berada di dalam kamar pribadi karena jika publik mengetahui kebiasaan Silver itu, ia akan dikritik karena seorang pria yang selalu memeluk boneka tidaklah sesuai dengan norma dan peran seorang pria.     

Mugur juga meyakinkannya bahwa Silver akan mendapatkan teman ketika sudah bersekolah.     

Kenyataannya tidak begitu.     

Silver sempat mempercayainya dan dengan mata berbinar, ia memasuki sekolah khusus kaum incubus. Namun, rumor tentang dirinya – mayoritas merupakan rumor buruk – telah menyebar hingga ke telinga teman-teman sekelasnya.     

Mereka semua memiliki mata yang sama dengan mereka yang ada di dalam kediaman ketika menatap Silver, tatapan yang merendahkan.     

Oleh karena tidak ada keuntungan untuk berteman dengan Silver, bahkan beberapa murid kaum manusia yang sedang melakukan pertukaran pelajar di sekolah itu berani membulinya.     

Pada akhirnya, Silver secara tidak sadar menganggap dirinya tidak berhak memiliki teman. Ia semakin menutup diri dan semakin mencari kenyamanan dengan boneka. Seiring berjalannya waktu, ia bahkan bisa membuat museum boneka untuk dirinya sendiri.     

Setelah dewasa dan memasuki dunia kepolisian dan perpolitikan kaum incubus, ia akhirnya paham mengapa ia begitu direndahkan bahkan ketika ia tidak pernah mengganggu orang tersebut.     

Kaum incubus sangat menghormati kemurnian darahnya dan keyakinan itu masih sangat kental di masa Silver muda.     

Walaupun sejak pemberontakan kaum half-beast dan pengumuman kebijakan baru membuat beberapa incubus mulai terbuka dan ingin memiliki keturunan dengan kaum manusia, pada masa Silver muda saat itu, pemikiran seperti itu tidak pernah terlintas.     

Darah campuran seperti Silver adalah hina. Walaupun begitu, karena manusia masih cukup berharga dan berperan besar bagi kaum incubus, anak-anak campuran kaum manusia tidak akan dibunuh layaknya mereka yang lahir dari campuran dengan half-beast.     

Tetap saja, mereka akan dipandang rendah dan dibenci hingga ke tulangnya bahkan walaupun Silver sendiri tidak pernah melakukan apapun yang mengganggu mereka.     

Sejak ia menyadari hal itu, Silver hidup serendah mungkin. Ia memasuki kepolisian tanpa pangkat, mulai dari nol dan latihan keras seperti rekan-rekannya yang lain. Ia berpesan kepada Mugur untuk tidak pernah menyapanya di kepolisian karena Mugur – satu-satunya incubus yang menyayanginya itu – merupakan polisi dengan pangkat yang tinggi.     

Silver hidup sebagai polisi tak berpangkat selama hampir 300 tahun hidupnya. Beberapa rekannya sudah naik pangkat dan anak-anak baru mulai menghormatinya karena skill yang ia miliki. Namun, tidak ada tawaran untuk naik pangkat dan Silver tahu alasannya adalah karena darah campurannya itu.     

Orang-orang di sekitarnya datang dan pergi silih berganti. Ada yang mulai dekat dengannya tapi langsung pergi setelah mengetahui kebenaran statusnya. Ada juga yang tetap dekat tapi menjaga jarak karena takut ditargetkan oleh atasan-atasannya yang membenci Silver.     

Walaupun begitu, Silver tetap setia dan tekun menjalani tugasnya.     

Ketika ia mendengar kakaknya yang telah menjadi Kepala Keluarga sekaligus mendapatkan pangkat Jenderal Kepolisian itu merencanakan sesuatu yang gila, Silver berusaha menghentikannya tapi apa daya dirinya yang bagaikan seekor semut di mata pria itu? Silver tidak bisa melakukan apapun.     

Hal yang mungkin menjadi anugrah sekaligus kesialan adalah dirinya yang mulai memasuki pandangan mata Luca Mocanu ketika ia mendapatkan tugas untuk mendampingi Luca Mocanu saat Festival Musim Gugur. Ia menjadi anggota dari salah satu tim yang ditugaskan untuk hal itu.     

Pada saat itu, karena Vasile yang paling serius dan setia menjaga Luca Mocanu sedang berhalangan hadir, Ecatarina dengan santainya memanggil Silver untuk berada di samping Luca selama festival sementara ia pergi melakukan kepentingannya sendiri.     

"Tidak apa-apa! Berdiri saja di samping Tuan. Tidak perlu lakukan apa-apa lagi," pesan Ecatarina saat itu sambil mengedipkan sebelah matanya.     

Silver sudah berumur 295 tahun saat itu tapi ia belum pernah memiliki kesempatan untuk berada di dekat Luca Mocanu. Bahkan melihat wajahnya dari dekat saja tidak pernah.     

Ia sempat ingin menyarankan atasannya saja tapi Ecatarina sudah pergi dan ia tidak bisa meninggalkan sisi Luca untuk mencari atasannya yang tidak terlihat batang hidungnya.     

Selama pengawasan, Silver tidak mengucapkan apa pun. Hanya berdiri diam menjalankan tugasnya. Luca yang duduk malas di kursi kebesarannya hanya sesekali berucap ketika di sapa lalu kembali diam.     

Silver ingat hanya satu pertanyaan yang Luca tanyakan kepadanya, "Siapa namamu?"     

"Silver Mocanu, Tuan."     

"Hm."     

Hanya itu saja tapi entah apa yang menarik perhatian Luca, keesokan harinya, ia mendapatkan kenaikan pangkat yang cukup drastis.     

Ketika Luca membutuhkan pengawalan pun, ia selalu meminta Silver.     

Setelah beberapa kali bertemu dengan Luca, Silver mulai sering berbincang dengan Luca tapi sampai sekarang pun, Silver masih tidak tahu mengapa Luca memerintahkan kenaikan pangkat untuknya.     

Namun, oleh karena dukungan dari Luca, perlakuan terhadap Silver sedikit membaik. Ya … hanya sedikit.     

Para tetua Mocanu yang sudah mulai tidak menyukai Luca dan iri akan posisinya itu juga semakin membenci Silver.     

Ketika Luca menaikkannya menjadi kepala keluarga 9 tahun yang lalu, para tetua secara sepakat tidak akan memberinya dukungan. Sebaliknya, mereka yang terus memberi Silver masalah.     

Sejak Silver menjadi Jenderal Kepolisian yang baru, masalah secara bertubi-tubi mendatanginya bagaikan ia adalah magnet yang mengundang hanya kesialan.     

Banyak anggota kepolisian yang tidak mengakuinya dan bersedia bersekongkol dengan tetua keluarga Mocanu.     

Berbagai laporan terus memasuki telinganya, mulai dari kinerja kepolisian yang tidak becus hingga kasus-kasus pencurian atau penganiayaan yang tidak menemukan titk terang hingga bertahun-tahun.     

Silver tahu bahwa semuanya merupakan rekayasa orang-orang yang menentangnya tapi impresi buruk itu juga memasuki telinga orang-orang awam dan kepercayaan terhadap kepolisian mulai menurun.     

Oleh karena tangan mereka penuh dengan masalah yang tak terselesaikan, hal-hal yang biasanya mudah diselesaikan pun menjadi sulit ditambah anggota-anggota kepolisian yang tidak menyukainya juga sengaja membuat masalah, impresi buruk yang berusaha dibuat akhirnya menjadi kenyataan tanpa perlu para tetua keluarga untuk turun tangan lagi.     

Silver dilanda sakit kepala yang semakin kuat setiap harinya.     

Satu minggu yang lalu, Silver kembali mendapatkan laporan kasus hilangnya Nona Muda dari cabang keluarga Mocanu yang memiliki posisi penting.     

Mereka sudah melakukan pencarian tapi segala petunjuk yang berhasil mereka dapatkan selalu gagal membawa mereka pada keberadaan gadis itu. Silver menyadari bahwa ini merupakan kasus rekayasa yang bertujuan untuk menurunkan reputasinya lagi.     

Dengan menurunkan reputasinya, reputasi Luca yang mengangkatnya secara pribadi tanpa perundingan pun akan memburuk – walaupun hanya sedikit, penurunan sesekecil apa pun tetap berharga bagi tetua-tetua rakus itu.     

Rasanya ingin sekali ia mengatakannya secara langsung di depan para tetua itu, membentak mereka dan menyuruh mereka berhenti tapi ia tidak memiliki bukti. Dan jika ia bertindak seperti itu, tidak ada yang mendukungnya sehingga posisinya hanya akan menjadi sulit sementara kebenaran akan tetap tenggelam di dasar.     

Silver hanya bisa menahan diri dan terus mengejar petunjuk-petunjuk palsu itu agar tidak ada yang bisa mengomentari kinerja dirinya dan para bawahannya yang b. Sebagai gantinya, ia diam-diam menghubungi Adrian Udrea – sahabat yang berhasil ia dapatkan beberapa puluh tahun yang lalu sebagai sesama kaum campuran – dan memintanya untuk menyelidikinya juga melalui jalur yang berbeda.     

"Hah …."     

Silver berbaring di atas tanah miring yang diselimuti rerumputan. Ujung rerumputan telah menguning memperlihatkan musim gugur telah tiba.     

Kepalanya terlalu pening karena semua masalah ini sehingga ia kabur dari kantornya dan sampai pada sebuah area terpencil di dalam hutan yang tidak jauh dari area desa half-beast. Sepasang telinga dan ekor anjing berbulu abu-abu menghiasi kepala dan bokongnya. Jaket seragam kepolisiannya ia lepas sehingga hanya tersisa kemeja dan celana kain tipis yang membalut tubuhnya, memberinya sedikit rasa menggigil. Ia menyamar karena tidak ingin menarik perhatian jika tiba-tiba ada half-beast yang lewat.     

Area ini sangat sunyi dan suara aliran sungai di kaki tanah miring itu memberinya ketenangan.     

Silver memejamkan matanya sejenak. Sakit kepalanya berangsur-angsur hilang dan kesadarannya mulai mengalir pergi bersama dengan suara aliran sungai ketika ….     

"Minggir … itu adalah tempatku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.