Menjalin Cinta Dengan Paman

Bagaimanapun, Fu Jiu percaya bahwa dia sudah pernah melakukan hal yang lebih dari itu dengan Su Chen sekali. Jadi, dia merasa tidak masalah menjadi begitu dekat sekarang. Bahkan... sepertinya tidak masalah jika itu terjadi lagi.     

Itu mungkin saat yang tepat untuk merasakan… Fu Jiu juga penasaran bagaimana jika melakukannya ketika sadar.     

'Oke, ayo berhenti bersikap munafik!'     

Setelah memikirkan hal itu, Fu Jiu perlahan-lahan berbalik, dengan santai mencondongkan tubuhnya menjadi lebih dekat dengan Su Chen. Lalu, dia berbisik, "Di kamarku sangat dingin…"     

Fu Jiu meringkuk. Su Chen mengulurkan tangan dan menyentuh kaki gadis itu agar tetap hangat. Dia juga meletakkan tangan Fu Jiu di dadanya.     

Sepertinya, di luar sedang hujan.     

Hujan musim gugur yang dingin, menandakan musim gugur hampir berakhir.     

Berbeda dengan suhu di luar yang sangat dingin, kamar itu sangat hangat.     

Su Chen yang berhati hangat sedang menghangatkan tangan dan kaki Fu Jiu di bawah selimut…     

Jika dibandingkan dengan kamarnya sendiri yang membuatnya menggigil kedinginan, Fu Jiu merasa ruangan ini sangat nyaman. Pada saat ini, dia juga merasakan gelombang panas di dalam hatinya.     

Setelah hampir hangat, Fu Jiu tidak bisa menahan diri untuk membuat Su Chen menggosok tubuhnya lagi. Pada saat yang sama, seluruh tubuhnya jatuh ke dalam pelukan pria itu.     

"Apakah masih dingin?" Su Chen bertanya dengan suara rendah.     

Fu Jiu menggelengkan kepalanya, "Aku juga tidak tahu kenapa, tetapi kamarku sangat dingin hari ini. Rasanya aku hampir masuk angin…"     

Berbicara sampai di sini, dia berhenti dan mulai menjelaskan dengan munafik, "Jadi, kamu juga salah paham… Aku datang ke sini karena kamarku terlalu dingin."     

Hanya saja, Fu Jiu tidak menduga apa yang dikatakan Su Chen selanjutnya.     

Setelah kalimatnya selesai, Su Chen berdeham rendah dan berkata, "Aku sudah tahu."     

Fu Jiu mengangkat alisnya sedikit, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Kamu tahu, apa yang kamu tahu? Kamu—"     

Pada saat ini, Fu Jiu seolah-olah telah menyadari sesuatu dan langsung membeku. Dia bahkan tidak menyelesaikan kata-katanya.     

Segera, dia mengangkat kepalanya untuk melihat Su Chen.     

Su Chen juga menatapnya lekat-lekat… Malam sudah sangat larut, tetapi dia masih sangat terjaga.     

Su Chen menatap Fu Jiu sejenak. Melihat mata gadis itu yang lebar, dia berkata dengan tenang, "Akulah yang menyalakan AC di kamarmu sepanjang hari, hampir nol derajat."     

Benar, itulah mengapa dia tahu…     

Mata Fu Jiu melebar lagi, menatap Su Chen dengan tak percaya. Dia merasa sedikit malu sekarang.     

"Su, Su Chen… Kamu—!"     

Fu Jiu mengatakan itu sambil hendak bangun dari tempat tidur dan melarikan diri, tetapi jelas sudah terlambat. Su Chen yang ada di sampingnya mengulurkan dan menariknya untuk kembali ke posisi semula. Pria itu langsung menekannya, dengan mudah menahan tangannya yang meronta.     

"Su Chen, kamu sudah keterlaluan kali ini. Kamu... Umm..."     

Pada saat yang sama, Su Chen membuat Fu Jiu berhenti bicara dengan ciuman. Lalu, dia suaranya terdengar samar-samar, "Yah... Aku sudah keterlaluan... Bagaimana..."     

'Apa yang akan dia lakukan padaku?'     

Su Chen dengan kuat menahan tangan Fu Jiu di kedua sisi kepalanya, dan menciumnya lagi. Perlahan-lahan, mereka mengaitkan jari-jarinya yang ramping.     

Pada saat itu, Fu Jiu merasa bahwa dia sudah tamat.     

Sebelumnya, Su Chen melakukan hal seperti itu diam-diam. Namun sekarang, pria itu bahkan mengatakan kepadanya secara terbuka dan jujur.     

Su Chen melakukannya dengan sengaja! Pria itu menipunya dan memaksanya untuk tidur dengannya!     

Fu Jiu tidak pernah membayangkan bahwa seorang pria yang lembut, tenang, dan murni seperti Su Chen bisa melakukan hal seperti itu padanya.     

Tujuan Su Chen sangat jelas, yaitu untuk menipu dirinya sehingga tidur dengannya.     

'Sial…'     

'Semua pria sama saja! Benar-benar tidak ada yang baik!'     

'Binatang berjubah manusia!'     

Su Chen benar-benar memberinya pelajaran…     

Setelah ciuman yang dalam, pakaian Fu Jiu berantakan. Piyamanya terbuka lebar dan busur lembut di dadanya yang setengah tertutup itu hampir keluar… Benar-benar menarik perhatian.