Menjalin Cinta Dengan Paman

Tidak Banyak Anak Muda yang Tidak Tahu Malu Sepertiku



Tidak Banyak Anak Muda yang Tidak Tahu Malu Sepertiku

0Saat An Ge'er memikirkan kalimat itu, dia sepertinya melihat dua orang di pinggir jalan.     
0

Sosok yang akrab.     

Mobil mereka melaju cukup kencang dalam sekejap, tetapi dua sosok yang akrab itu jelas tertangkap di matanya. Itu adalah Xia Qiqi dan Xu Taijing!     

Mata An Ge'er berkedip, lalu muncul senyuman tipis di bibirnya.     

Detik berikutnya, dia langsung berbalik dan meminta ponsel pada Tang Shisan.     

Tang Shisan ragu-ragu dan melirik Bo Yan yang sedikit menganggukkan kepalanya. An Ge'er memperhatikan detail kecil itu, tetapi tidak mengatakan apa-apa.     

Setelah mendapatkan ponsel, dia langsung menelpon Xia Qiqi. Dia bertanya apakah sahabatnya itu akan pergi ke konser juga.     

Xia Qiqi menerima telepon dengan sangat cepat. Namun, dia masih sempat mengomel kepada orang lain. Alhasil, itu masuk ke telinga An Ge'er terlebih dahulu.     

Tentu saja, Xia Qiqi masih sama seperti biasanya.     

An Ge'er berpikir bahwa sahabatnya itu sedang berdebat dengan Xu Taijing.     

Setelah itu, Xia Qiqi langsung menjawab telepon dan menanyakan siapa itu dan apa tujuannya.     

Begitu mendengar bahwa itu adalah An Ge'er, Xia Qiqi terkejut. Dia tidak menyangka An Ge'er akan meneleponnya pada saat yang kritis seperti itu.     

An Ge'er bertanya apakah Xia Qiqi akan pergi ke konser juga, dan dia membenarkannya.     

Saat An Ge'er bertanya konser siapa itu, Xia Qiqi tiba-tiba teringat bahwa sebelumnya seseorang telah meneleponnya secara diam-diam. Jadi, dia langsung mengubah topik pembicaraan sambil tertawa dan bercerita tentang hal baik yang dialaminya beberapa waktu terakhir.     

An Ge'er yang awalnya memang hanya bertanya dengan santai pun tidak terlalu merasa aneh saat Xia Qiqi mengubah topik pembicaraan. Selain itu, dia juga langsung tertarik dengan kabar baik dari sahabatnya itu.     

Xia Qiqi mengatakan bahwa dia telah pergi untuk wawancara. Sebelumnya, dia melamar pekerjaan sebagai asisten junior untuk kru produksi.     

Saat wawancara berlangsung, Xia Qiqi membual tentang dirinya sendiri dengan sangat baik. Hasilnya, dia diterima.     

Begitu An Ge'er mendengarnya, dia memulai bercanda dan mengatakan bahwa mereka buta dan akan segera menyesal telah menerima Xia Qiqi.     

Sebagai balasan, Xia Qiqi mendecakkan lidahnya dan tidak tahan untuk tidak mengumpat.     

Kemudian dia menjelaskan lagi, "Sutradara secara pribadi menyukainya. Dia mengatakan bahwa tidak banyak anak muda yang tidak tahu malu sepertiku sekarang. Jadi, dia membutuhkan seseorang sepertiku..."     

An Ge'er hampir tersedak ketika mendengarnya.     

Kemudian, An Ge'er bertanya sutradara mana yang sangat berbakat itu dan Xia Qiqi menjawab itu adalah Sutradara Chen Li'an.     

An Ge'er mengangkat alisnya. Pasalnya, Chen Li'an adalah sutradara dari film pertama An Ge'er yang berkisah tentang mata-mata. Dia dapat dianggap sebagai orang nomor satu yang memiliki lidah paling tajam dan ganas di dunia sutradara.     

Mengingat itu, An Ge'er sedikit terkejut bahwa Sutradara Chen Li'an secara pribadi memilih Xia Qiqi untuk menjadi asisten junior dan memberinya kesempatan untuk meniti karir dari bawah.     

Namun bagaimanapun, itu adalah awal yang baik.     

Sutradara sudah menyukainya. An Ge'er percaya bahwa akan ada banyak titik terang untuk Xia Qiqi nanti.     

Bersamaan dengan An Ge'er menutup telepon, mereka akhirnya tiba di tujuan.     

Hanya saja, mereka berbeda dari penonton lainnya. An Ge'er dan yang lainnya masuk melalui rute tersembunyi.     

Malam itu, An Ge'er berdandan sehingga tidak ada yang memperhatikannya.     

Tangan kecilnya digenggam erat oleh Bo Yan, seolah takut dia akan menghilang di tengah keramaian.     

Saat Tang Shisan memimpin, Bo Yan akhirnya memeluknya. Sambil berjalan, dia bertanya apa yang dibicarakan An Ge'er di telepon sehingga dia tersenyum bahagia.     

An Ge'er bercerita kepada Bo Yan dengan penuh antusias dan tertawa lagi.     

Bo Yan tampak tersenyum juga. Di bawah sinar bulan, dia terlihat sangat menawan.     

Namun entah mengapa, An Ge'er merasa bahwa sepertinya Bo Yan tidak tertawa karena kata-katanya.     

Ketika akhirnya sampai di depan panggung, An Ge'er sedikit terkejut. Dia tidak menyangka akan duduk di barisan pertama konser itu.     

Itu adalah konser dengan sepuluh ribu penonton dan dia akan duduk barisan paling depan!     

Mungkin, itu adalah tempat paling tersembunyi.     

Namun yang membuat An Ge'er tidak menyangka adalah—     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.