Menjalin Cinta Dengan Paman

Bo Yan Melihat Berita tentang Pesawat yang Meledak



Bo Yan Melihat Berita tentang Pesawat yang Meledak

0Sekarang, pesawat yang meledak di udara itu telah diverifikasi oleh banyak pihak berwenang. Pada dasarnya, itu memang pesawat yang sebelumnya dilaporkan hilang kontak dan sedang dibajak.     
0

Setelah berita itu sampai ke Negara Z, seluruh negeri pun gempar, terkejut, dan sedih.     

Tidak peduli pemerintah maupun instansi yang terkait, semua berkata akan melakukan yang terbaik untuk mengklarifikasi masalah tersebut. Mereka berjanji akan memberikan penjelasan kepada semua orang dan menghibur anggota keluarga para penumpang pesawat.     

Peristiwa itu memang sangat mengejutkan. Namun yang membuat netizen dan para penggemar semakin sedih adalah saat Kementrian Penerbangan secara resmi merilis daftar para korban, tanpa diduga mereka mendapati bahwa di pesawat ada seorang selebriti!     

Selebriti itu tidak lain adalah An Ge'er.     

Saat mendengar berita itu, baik kakak, nenek maupun orang tua An Ge'er di rumah, Xia Qiqi, Tang Shisan, atau siapa pun, semuanya tercengang, bingung, terkejut…     

Bahkan, Xu Wei pun terkejut ketika mendengar berita itu.     

Setelah cukup lama terkejut, Xu Wei kembali memikirkan apa yang terjadi… Hanya saja, responnya cukup berbeda dengan orang lain. Menghadapi situasi yang mengerikan seperti itu, setelah gadis itu tersadar dari keterkejutannya, sudut bibirnya perlahan mengait.     

Senyuman melintas di mata Xu Wei, entah itu kepuasan atau kebanggaan.     

Tentu saja, Xu Wei merasa peristiwa yang menimpa An Ge'er itu bisa memberikan keuntungan baginya.     

'Sungguh tidak bisa lebih bagus lagi!'     

Awalnya, Xu Wei berpikir bahwa dia telah melakukan hal yang sia-sia. Dua orang yang dikirimnya benar-benar sampah karena tidak bisa melakukan hal kecil seperti menganiaya seorang An Ge'er. Namun saat ini, dia merasa Tuhan telah memberinya hadiah yang menakjubkan.     

'Gadis kecil itu pantas mati, berani merebut Bo Yan dariku?!'     

Xu Wei tersenyum sinis. Dalam lubuk hatinya, gadis itu diam-diam sudah mulai bagaimana cara menembus hati Bo Yan yang sekeras batu.     

Mau tidak mau Xu Wei harus mengakui bahwa kematian An Ge'er kemungkinan besar akan membuat Bo Yan mendapat pukulan keras di hatinya. Saat kerapuhan membutuhkan perawatan, itu adalah waktu yang sangat tepat baginya mendekati pria itu.     

***     

Pesawat khusus terbang selama delapan jam, hampir separuh waktu lebih cepat dari pesawat biasa. Ketika Bo Yan tiba di Los Angeles, berdasarkan durasi penerbangan normal, pesawat penumpang biasa masih belum tiba. Dia pun tetap tinggal di bandara dan bermaksud untuk menjemput An Ge'er sendiri.     

Ai Rui mengikuti Bo Yan turun dari pesawat dan menunggu di bandara.     

Pada saat yang bersamaan, layar besar di bandara menyiarkan berita pagi. Layar itu menampilkan sepotong video yang menunjukkan sebuah pesawat yang sedang turun tiba-tiba meledak di ketinggian, di langit yang redup.     

Bo Yan kebetulan melihat pemandangan itu, pupilnya seketika menyusut. Entah bagaimana, hatinya tiba-tiba menjadi sangat sakit.     

Peristiwa di video itu jelas telah terjadi satu jam sebelumnya.     

Setelah video pendek itu, reporter berita mulai melaporkan, "Sebuah pesawat penumpang Z-731 yang menuju Los Angeles dibajak. Pada pukul tiga lebih lima belas dini hari tadi telah terjadi ledakan di ketinggian tiga ribu kaki di atas perbatasan negara ini. Pihak terkait akan melakukan yang terbaik untuk membantu Negara Z dalam pencarian dan penyelamatan para korban…"     

Reporter yang tampil di layar terus membuka mulutnya dan tidak berhenti berbicara. Namun pada saat yang sama, entah apa yang didengar Bo Yan di telinganya, dia seakan tidak bisa mendengar apa pun lagi.     

Seluruh tubuh Bo Yan membeku dan menegang.     

Gambar pesawat yang meledak di udara itu memenuhi benaknya, kata-kata dari reporter yang menyebutkan jenis pesawat itu masih terngiang di telinganya…     

"Ya Tuhan?! Bos, ini terlalu tragis! Untung Nona tidak naik, tidak…" Ai Rui secara refleks mengatakan hal itu setelah melihat berita. Hanya saja, saat kata-katanya baru keluar setengah, dia sepertinya juga menyadari sesuatu. Kata-kata di mulutnya pun tiba-tiba seolah tersumbat di tenggorokan.     

Mata Ai Rui melebar. Melihat sekilas wajah Bo Yan yang memucat, dia pun seakan mendapatkan semacam konfirmasi. Hatinya tiba-tiba seperti terpukul keras…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.