Menjalin Cinta Dengan Paman

Pesawat Kematian yang Tidak Bisa Lolos!



Pesawat Kematian yang Tidak Bisa Lolos!

0'Apakah dia…'     
0

'Mungkinkah dia Fu Jiu?!'     

Mata An Ge'er tiba-tiba melebar.     

'Mungkinkah... benar-benar begitu kebetulan?!'     

Seketika, An Ge'er tiba-tiba teringat momen sebelum dia keluar dari ruang obrolan kelompok. Saat itu, Fu Jiu dan Li Hanfei bertengkar karena sebuah misi.     

Misi apa spesifiknya, An Ge'er juga tidak banyak bertanya. Namun, saat itu malah Fu Jiu yang lebih banyak bertanya kepadanya.     

Fu Jiu bertanya apakah dalam waktu depan itu An Ge'er berada di kota A dan dia menjawab tidak. Fu Jiu pun tidak bicara lebih banyak lagi setelah itu, tetapi dia seperti merasa lega.     

Namun sekarang, saat ini, An Ge'er pun merasa bingung.     

'Berarti… Apakah dia ada di sini untuk melaksanakan… misinya?'     

Semakin memikirkannya, wajah An Ge'er semakin pucat. Meskipun itu hanyalah tebakan, tetapi begitu berpikir bahwa dirinya menaiki pesawat yang berbahaya dan membuat hidup matinya sulit diprediksi, hatinya pun seketika bagaikan ditekan oleh sebongkah batu.     

An Ge'er sulit bernapas, kegelapan yang besar seakan-akan sedang menyerangnya.     

'Tidak, tidak akan terjadi apa-apa pada diriku…'     

An Ge'er tidak terlalu takut pada kematian. Namun, dia hanya khawatir jika kejadian itu datang begitu tiba-tiba dan tidak terduga. Dia sama sekali tidak berpikir bahwa dirinya akan begitu kebetulannya menaiki sebuah 'pesawat kematian'….     

Pada saat yang sama, benak An Ge'er dipenuhi dengan sosok Bo Yan.     

Tiba-tiba, matanya pun langsung memerah.     

'Seandainya aku benar-benar mati di pesawat ini… Maka aku tidak bisa lagi bertemu Paman…'     

An Ge'er berbalik, mengambil pistol itu, lalu bersembunyi. Matanya memerah, tetapi dia terus menarik napas dalam dan mengatakan kepada dirinya sendiri untuk tidak gugup.     

'Jangan takut…'     

Namun, bagaimanapun semua itu tetap terkait dengan hidup dan mati. Tidak peduli seperti apa pun An Ge'er menghibur hatinya, selapis keringat dingin tetap mulai keluar di telapak tangannya.     

Sebenarnya, tebakan An Ge'er tentang identitas wanita muda itu yang adalah Fu Jiu sudah hampir tidak diragukan lagi.     

Terutama, saat An Ge'er mengingat sorot mata Fu Jiu yang begitu aneh saat menatapnya. Rasanya seperti gadis itu sudah mengenali bahwa dia adalah An Ge'er, 'selebriti kecil' yang selalu dikejar oleh Rong Bei.     

'Apakah karena itu Fu Jiu berniat membantuku?'     

An Ge'er menjulurkan kepalanya dan melihat Fu Jiu yang melangkah perlahan ke depan pintu toilet. Mencium aroma tembakau yang samar di depan pintu itu, dia meletakkan tangannya di pegangan pintu.     

Tidak perlu diragukan lagi. Saat ini, pasti masih ada masalah di dalam toilet itu.     

Apalagi saat menundukkan kepala, siapa pun bisa melihat sedikit cairan kental berwarna merah cerah yang perlahan meluap dari celah di bawah pintu toilet.     

Ada bau manis yang amis, itu darah.     

Tangan Fu Jiu menekan gagang pintu dan perlahan-lahan membukanya. Seiring dengan pintu yang terbuka semakin lebar, sepasang sepatu yang jatuh ke lantai berangsur-angsur muncul di depan matanya…     

Lalu sepasang kaki…     

Alis Fu Jiu semakin berkerut. Bersamaan dengan noda darah di sana-sini, di depannya ada seseorang yang tergeletak miring di lantai. Pinggang dan perutnya berlumuran darah, ada lubang besar yang dipotong dengan senjata tajam. Tampaknya, ada sesuatu yang telah diambil dari sana. Wajah orang yang tergeletak itu masih ketakutan, tetapi napasnya sudah lama putus.     

Melihat pemandangan itu, tidak ada banyak ekspresi di wajah Fu Jiu.     

Fu Jiu pun berpikir bahwa kelompok organisasi BT itu memasukkan cairan racun TT8 ke dalam tubuh manusia untuk menghindari pemeriksaan keamanan.     

Namun detik berikutnya, Fu Jiu mengangkat kepala dan melihat moncong senjata berwarna hitam perlahan-lahan terjulur dari dalam dan diarahkan tepat ke dadanya.     

"Angkat tangan! Masuk." Seorang pria keturunan Asia bersetelan hitam lainnya berjalan keluar dari belakang pintu toilet, sorot matanya yang dingin menatap Fu Jiu.     

"Jangan tembak! Kalau tidak, itu akan mengejutkan semua orang di pesawat." Fu Jiu mengangkat kedua tangannya dan perlahan masuk ke dalam toilet sambil menatap pria itu.     

Melihat Fu Jiu masuk ke dalam toilet, wajah An Ge'er langsung pucat pasi.     

'Mengapa dia masuk begitu saja?     

Tidak ada sedikit pun ketakutan pada wajah Fu Jiu di sana. An Ge'er samar-samar mendengar suara tawa dingin pria keturunan Asia itu, "Nyawamu sendiri tidak dapat diselamatkan, tapi masih peduli dengan orang lain?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.