Menjalin Cinta Dengan Paman

Bertemu dengan Pria Misterius di Bandara!



Bertemu dengan Pria Misterius di Bandara!

0Bagaimanapun, tidak peduli sebesar apa pun An Ge'er ingin An Ruxue mendapatkan apa yang pantas dia dapatkan… Namun dia tetap tidak boleh mempunyai pikiran jahat terhadap seorang anak yang belum lahir.     
0

Namun yang konyol adalah… Ternyata sampai sekarang, Qin Mo masih berpikir kalau An Ge'er bisa bersama dengannya lagi?     

Qin Mo yang gila atau An ge'er yang gila?     

An Ge'er berpikir bahwa itu hanya selapis membran saja dan Bo Yan bahkan tidak peduli. Lalu, untuk apa Qin Mo, pria yang pernah mengkhianatinya itu bertanggung jawab?     

Namun, entah apa yang dipikirkan An Ge'er, tiba-tiba dia terkejut, bulu matanya bergetar.     

'Paman... Apakah Paman benar-benar tidak peduli?'     

Setelah menghentikan Qin Mo, perhatian Ah Dong menjadi agak terpecah. Sebelumnya, dia tidak mengira bahwa akan ada begitu banyak hal tidak terduga yang terjadi begitu mengikuti An Ge'er keluar.     

Saat pikiran An Ge'er sedang muram, tiba-tiba ada seseorang yang menabraknya. Dia berseru karena terkejut, tas di tangannya pun jatuh.     

An Ge'er bergegas mengambil tasnya. Pada saat yang bersamaan, orang yang menabraknya itu juga setengah berjongkok untuk mengambilnya. An Ge'er pun melihat sepasang tangan yang ramping dan sangat putih.     

'Itu adalah jenis kulit putih alami yang dimiliki orang Eropa.'     

'Sepasang tangan yang ramping, seperti tangan wanita.'     

An Ge'er benar-benar mengira itu adalah tangan seorang wanita. Baru saja akan mengatakan terima kasih, dia mendengar orang itu berbicara dengan bahasa Inggris, "Maaf, Nona."     

Mendengar suaranya, An Ge'er pun langsung mendongak dan pandangannya tiba-tiba seperti kabur.     

Bukan wanita, itu adalah suara seorang pria.     

Pria di depan An Ge'er itu memiliki wajah khas orang Barat, rambutnya setengah panjang, lembut dan berkilau. Sementara itu, matanya yang hijau samar berkilau dan beriak seperti permata. Bibir tipisnya yang berwarna merah muda sedikit pucat menampilkan senyuman hangat.     

Wajah pria itu halus dan sempurna, menampakkan sedikit kelembutan yang tidak terkatakan. Wajahnya bisa dikatakan mempunyai kualitas terbaik, juga memiliki kecantikan yang sulit dicapai bahkan oleh seorang wanita.     

Dia adalah orang Eropa.     

"Tidak, tidak apa-apa."     

An Ge'er sepertinya tidak mengira kalau dia tiba-tiba akan bertabrakan dengan orang asing di sana, dia pun bergegas menjawab.     

Pada saat yang bersamaan, An Ge'er tidak memerhatikan bahwa orang itu diam-diam memasukkan sebuah flashdisk berwarna perak ke dalam tasnya. Saat itu, dia sedang mendongak dan menatap orang itu.     

Saat berdiri, An Ge'er juga hanya tersenyum sopan lalu langsung pergi.     

Sebenarnya, An Ge'er merasa ada yang aneh. Meskipun orang itu memiliki wajah yang sangat cantik, tetapi ketika An Ge'er menatap matanya yang jelas-jelas tampak sejernih permata, dia malah tiba-tiba bergidik.     

Warna hijau samar yang tampak bagaikan hutan rawa itu membuat An Ge'er ngeri. Gadis itu langsung merasa seakan-akan dirinya adalah incaran seekor makhluk kejam yang berdarah dingin.     

Tidak salah lagi, pandangan yang samar seperti ular itu membuat punggung An Ge'er terasa dingin. Entah kenapa...     

Pria Eropa itu melihat sosok An Ge'er yang pergi dengan langkah cepat, senyuman lembut di bibirnya perlahan memudar. Matanya hijaunya yang dingin perlahan memancarkan aura yang aneh, seperti haus akan darah…     

Ah Dong yang akhirnya berhasil menyingkirkan Qin Mo pun segera mengejar An Ge'er lagi. Saat dia melihat seorang pria Eropa di tengah kerumunan sedang menatap punggung An Ge'er, napasnya pun menegang. Ah Dong baru saja akan mendekat ke sana, tetapi pria Eropa itu telah memalingkan wajahnya.     

Saat itu, Ah Dong bisa melihat dengan jelas wajah pria Eropa itu. Langkah kakinya seketika berhenti, ekspresi wajahnya berubah drastis.     

'Sial, sial!'     

Ah Dong pun langsung benar-benar lupa kalau dia harus mengikuti An Ge'er naik ke pesawat. Pria itu bergegas mengeluarkan ponsel dan mencoba menghubungi Bo Yan, tetapi dia mendapati bahwa ponsel bosnya itu tidak bisa dihubungi.     

Dihadapkan dengan keadaan seperti itu, Ah Dong pun mengumpat pelan. Melihat pria Eropa itu pergi, dia langsung melirik ke arah An Ge'er dengan ragu-ragu.     

Ah Dong menggertakkan giginya.     

'Ini buruk sekali!'     

Yang satu adalah orang yang harus dilindungi oleh An Dong. Namun, yang satu lagi adalah... adalah…     

'Nona kecil sudah naik ke pesawat, masih ada lebih dari sepuluh jam untuk sampai ke Los Angeles.'     

'Lebih baik, aku atur seseorang untuk menjemputnya di sana…'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.