Menjalin Cinta Dengan Paman

Paman Serigala Berbulu Domba yang Berbahaya



Paman Serigala Berbulu Domba yang Berbahaya

0Bo Yan menjadi semakin khawatir karena Presdir M Film and Television juga mengincar An Ge'er.     
0

Sebelum pergi, mata Bo Yan menjadi agak kelam karena memikirkan bahwa dia tidak akan melihat An Ge'er selama beberapa hari. Dia pun menarik tubuh gadis kecil itu dan membungkuk, lalu menunduk untuk mendekap tubuhnya dan menghangatkannya dalam pelukan.     

Namun, melirik Ah Dong yang berdiri di luar pintu, An Ge'er pun seketika melepaskan tangan Bo Yan karena malu.     

Si gadis kecil tidak membiarkan dirinya disentuh. Meskipun hari ini Bo Yan gagal, tetapi dia tidak memaksa. Pria itu lantas membisikkan sesuatu di telinga An Ge'er yang seketika membuat wajah mungil gadis itu merah padam.     

"Paman! Aku tidak mau menghiraukanmu lagi!"     

Wajah An Ge'er memerah, dia menghentakkan kakinya, matanya berkilat. Lalu, gadis itu pun berlari pergi sambil membawa tas perjalanannya.     

An Ge'er selalu bingung dan tidak bisa memahaminya. Bagaimana bisa wajah Bo Yan tetap serius meskipun dia mengatakan hal semacam itu?     

Kemarin di kamar mandi, Bo Yan menempel ke telinga An Ge'er dan berbisik kepadanya…     

Hari ini, setelah kemarin An Ge'er sudah ditindas seperti itu, Bo Yan juga masih ingin melakukannya setelah gadis itu pulang…     

Pria itu meminta An Ge'er menjanjikan satu hal kepadanya.     

Bo Yan menatap sosok An Ge'er yang masuk ke dalam mobil lalu pergi. Tatapannya yang penuh cinta dan lembut itu perlahan berpaling dan kembali dingin serta datar seperti biasa.     

Wajah Bo Yan yang tampan sangat memikat, pembawaannya arogan, dingin, dan jernih. Pria itu terasing dan acuh tak acuh, tatapan yang mengalir di matanya dingin bagaikan sinar bulan.     

***     

Di bandara.     

An Ge'er memakai hot pants denim berwarna hitam, atasan baju lengan pendek hijau army, sepatu kets, jaket pelindung matahari sepanjang lutut, kacamata hitam, masker, dan topi baseball. Gadis itu terlihat dingin.     

Bahkan, jika kecemerlangan An Ge'er menarik beberapa mata, aura dingin dan keterasingan yang terpancar dari tubuhnya membuat mereka tidak berani mendekat.     

Namun entah bagaimana, kepergian An Ge'er ke Los Angeles itu diketahui oleh Xu Wei.     

Saat tahu bahwa An Ge'er mau ke Los Angeles untuk menemui Su Chen secara pribadi, Xu Wei tersenyum sinis. Pada saat itu juga, dia mencari dua orang untuk mengikuti gadis itu secara diam-diam.     

Tujuan Xu Wei tentu saja bukan untuk melindungi An Ge'er, tetapi juga bukan untuk menghalangi. Dia menyuruh dua orang itu mencari kesempatan untuk menindas dan memberi pelajaran kepada gadis kecil itu.     

Akhirnya An Ge'er tidak berada di bawah pengawasan Bo Yan. Itu benar-benar memberikan sebuah kesempatan yang bagus untuk Xu Wei.     

'Bagaimana mungkin aku akan diam saja membiarkan An Ge'er merebut pria milikku?'     

Jadi, Xu Wei pun memutuskan untuk mengutus orang untuk mengikuti An Ge'er.     

Di bandara, dua orang pria berpakaian hitam mengendap-endap dan bersembunyi tidak jauh dari An Ge'er. Saat melihat gadis kecil itu berjalan ke toilet, dua orang itu pun seketika bersemangat dan mengikutinya. Mereka bermaksud untuk menyerangnya di tempat terpencil.     

Lebih baik lagi kalau mereka bisa membuat An Ge'er tidak bisa naik pesawat.     

Namun, dua orang licik utusan Xu Wei itu jelas bukan profesional. Ah Dong yang bersembunyi di kerumunan pun langsung menyadari keberadaan mereka.     

Saat melihat An Ge'er masuk ke toilet dan dua orang itu dengan cepat mengikutinya, Ah Dong yang memakai headset segera memberi isyarat kepada orang di dekatnya. Dalam sekejap, dua sampai tiga orang pun berlari ke sana.     

An Ge'er baru saja masuk ke toilet, tiba-tiba dia mendengar suara langkah kaki terburu-buru di belakangnya. Dia pun segera menoleh dan samar-samar mendengar suara dengungan yang teredam. Karena penasaran, gadis itu pun langsung berjalan ke arah suara sambil mengernyit untuk melihatnya. Namun, dia tidak melihat siapa pun, kosong melompong.     

An Ge'er tidak tahu bahwa dua orang yang ingin mengikutinya ke dalam toilet telah dibuat pingsan dan diseret pergi oleh orang-orang yang diutus oleh Bo Yan.     

Melihat tidak ada apa pun, An Ge'er menggeleng dengan ekspresi yang sedikit terkejut. Setelah selesai dari toilet dan mencuci tangannya, dia berjalan dengan agak menunduk. Namun, dia langsung menabrak seseorang.     

An Ge'er secara refleks menghindar ke kiri, tetapi tidak disangka orang itu juga ke kiri. Saat dia ke kanan, orang itu juga sama-sama bergerak ke kanan…     

An Ge'er merasakan ada yang tidak beres, dia pun dengan cepat menengadahkan kepalanya…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.