Menjalin Cinta Dengan Paman

Pergilah Bermimpi!



Pergilah Bermimpi!

0Xu Wei merasa Rong Bei benar-benar tidak masuk akal. Jelas-jelas sesaat yang lalu, pria itu telah berjanji kepadanya. Namun, dia bisa berubah pikiran dalam sekejap!     
0

Memiliki sikap yang selalu tenang, Xu Wei bahkan tidak tahan dan mengutuk Rong Bei dalam hati.     

Kalau bukan karena hal itu adalah kesempatan yang langka, Xu Wei pasti sudah memilih untuk pergi sambil mengibaskan lengan bajunya.     

Xu Wei menatap An Ge'er lekat-lekat, menatap surat pemutusan kontrak di tangan gadis itu. Tidak dapat dipungkiri, dia takut An Ge'er benar-benar akan merobeknya.     

Melihat wajah An Ge'er yang sedikit terkejut, senyuman di bibir Rong Bei semakin dalam. Sesaat kemudian, cahaya terang berkilat di matanya.     

'Jangan cemas, jangan cemas... Selama si kecil ini masih berada di bawah kelopak mataku, semuanya mudah dibicarakan.'     

Rong Bei bertekad untuk tidak memberi An Ge'er kesempatan untuk kabur lagi. Dia akan langsung memberi gadis itu obat bius dan membawanya ke tempat tidur!     

Imajinasi liar melintas di pikiran Rong Bei, sorot matanya yang menatap An Ge'er semakin ganas dan berbahaya.     

Diam-diam, semua orang sedang menunggu hasil paling akhir dari keputusan An Ge'er. Namun, gadis itu malah mengatakan sesuatu yang membuat raut wajah semua orang berubah drastis.     

"Kamu, pergilah bermimpi!"     

Setelah mengatakan itu, An Ge'er berbalik dan pergi. Sikapnya tegas, tanpa keraguan sama sekali. Gadis itu meninggalkan tiga orang yang tercengang.     

Tang Shisan pun tidak bisa berkata-kata.     

'Sialan, apakah otak An Ge'er tergencet pintu?'     

Melihat wajah Rong Bei yang seketika menjadi suram, Tang Shisan pun bergegas mengejar An Ge'er. "Hei, gadis ini! Kamu sudah gila, ya? Berhenti!"     

Xu Wei sebenarnya ingin mengatakan sesuatu, tetapi melihat wajah Rong Bei yang sangat suram, dia mengurungkan niatnya. Ekspresi itu membuat jantungnya berdegup kencang dan merasa takut tanpa bisa dijelaskan.      

Betapapun hatinya tidak senang, Xu Wei tetap tidak berani mengatakannya.     

Keputusan terakhir Rong Bei tergantung dengan jawaban An Ge'er. Jika gadis itu mau kembali, maka posisi untuk berakting dengan Su Chen akan diberikan kepadanya. Tapi kalau dia tidak kembali, maka posisi itu akan jatuh ke tangan Xu Wei.     

Xu Wei langsung terdiam. Keputusan itu membuatnya yang selama ini selalu berdiri di puncak industri hiburan dengan sombong pun tidak bisa mentolerirnya sama sekali.     

'Memangnya An Ge'er siapa?'     

'Bukan hanya Bo Yan yang melindunginya, tapi bahkan Rong Bei juga menginginkannya?!'     

Xu Wei telah mendapatkan posisi untuk berakting dengan Su Cheng. Namun, hanya dia sendiri yang tahu apa artinya posisi itu.     

Itu adalah posisi yang tidak diinginkan An Ge'er dan akhirnya menjadi miliknya.     

Hal itu membuat Xu Wei terlihat sangat menakjubkan di permukaan. Namun di balik semua itu, dia sangat membenci An Ge'er.     

'Memalukan!'     

'Ini benar-benar sangat memalukan!'     

Bagi Xu Wei, itu adalah kecemburuan dan kebencian yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata!     

Saat Tang Shisan menyusul An Ge'er, gadis itu hanya mengucapkan satu kalimat yang membuat Tang Shisan seketika tenang.     

Namun, setelah Tang Shisan membalas perkataannya, ekspresi wajah An Ge'er menjadi sedikit berubah.      

An Ge'er berkata kalau dia tidak pernah membual. Dia berkata akan membuat Su Chen berakting dengannya, maka dia pasti akan mencapai tujuannya.     

Tang Shisan terdiam sejenak sebelum berkata, "Tapi, itu tetap tidak ada hubungannya denganku."     

Bibir An Ge'er langsung terkatup, tatapan matanya sedikit menghindar. Dia tidak bisa melihat wajah Tang Shisan secara langsung.     

'Mana mungkin An Ge'er rela meninggalkanku?'     

Bagaimanapun, Tang Shisan telah banyak membantu An Ge'er. Dalam aspek apa pun, An Ge'er sangat cocok dengannya. Satu-satunya penyesalan gadis itu saat meninggalkan M Film and Television adalah Tang Shisan.     

'Tapi kalau tidak pergi, cepat atau lambat Rong Bei akan menelanku.'     

'Ini bukan gurauan.'     

"Sudahlah, kalau kamu mau pergi, pergilah. Anggap saja kamu tidak pernah mengenalku."     

Tang Shisan mengangkat rambut keritingnya, lalu berbalik dan berjalan pergi dengan sepatu hak tingginya.     

Hati An Ge'er semakin tidak nyaman.     

Bayangan Tang Shisan terpantul dari kaca pada pintu, dia sedang menatap An Ge'er dengan ekspresi menyedihkan.     

An Ge'er pun cemberut. Sebenarnya dia masih mempunyai hati nurani dan enggan melepaskannya.     

Tang Shisan sengaja melakukan itu.     

'Gadis jelek ini tega berbuat begitu kejam, bagaimana mungkin aku bisa membuatnya merasa nyaman?'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.