Menjalin Cinta Dengan Paman

Siapa Sebenarnya Kobra?



Siapa Sebenarnya Kobra?

0Seketika, kelembutan puncak ada di dalam tangan Bo Yan. Memabukkan, dia tidak bisa melepaskannya.     
0

An Ge'er menerima ciuman Bo Yan yang semakin berapi-api, tubuhnya juga ditindas oleh pria itu.     

Saat ini, An Ge'er sama sekali tidak dapat menahan godaan Bo Yan. Sekujur tubuhnya seperti mencair, meringkuk, dan membanjiri pelukan pria itu.     

Hawa bersih di tubuh Bo Yan dan aroma samar tembakau yang bercampur dengannya membuat An Ge'er terus terlena dan tenggelam.     

Namun, ternyata masih ada sedikit akal sehat dalam kesadaran An Ge'er.     

Bo Yan menarik telapak tangannya yang besar dengan enggan dari gaun di tubuh An Ge'er, lalu menyebar perlahan ke atas di sepanjang betis gadis itu.     

Rasa lembut dan halus di bawah tangannya itu membuat Bo Yan terobsesi dan ingin terus berlama-lama. Namun ketika akan mencapai pangkal paha, An Ge'er tiba-tiba menahan tangannya.     

Bulu mata An Ge'er bergetar, lalu matanya terbuka. Dengan tatapan yang malu-malu tetapi serius dia berkata, "Paman… kata-kata yang baru kamu katakan tadi… apa itu benar?"     

Mata Bo Yan menjadi agak dalam, suaranya parau, "Apa?"     

"Berakting dengan Su Chen."     

Mendengar itu, Bo Yan pun terdiam. Ujung jarinya yang mengusap bibir lembut An Ge'er tiba-tiba menjadi agak berat.     

Sesaat kemudian, Bo Yan bertanya seakan merasa tidak puas, "Jadi, sekarang ini kamu sedang melakukan aturan tak terucapkan itu kepadaku?"     

Demi bisa berakting dengan pria lain, An Ge'er mau melakukan itu dengan Bo Yan?     

An Ge'er tahu kalau Bo Yan merasa sedikit frustrasi. Cahaya terpancar dari tatapannya, mata bunga persiknya berkilat licik.     

"Bagaimana? Jadi, Paman mau atau tidak?"     

Begitu kata-kata itu terucap, ekspresi Bo Yan langsung kacau. Dia menatap wajah mungil An Ge'er dalam diam. Setelah beberapa saat, barulah dia seperti mengaku kalah.     

Bo Yan membungkuk dan memeluk An Ge'er erat-erat. Dia bergumam dengan tidak berdaya, "Mau, aku mau…"     

An Ge'er memang sengaja menggoda Bo Yan. Namun setelah mendengar perkataannya itu, matanya tiba-tiba menjadi panas.     

Tanpa peringatan, jantungnya seperti terkena serangan.     

'Bagaimana Paman bisa begitu memanjakanku?'     

Ketika keluar dari basement, An Ge'er diangkat oleh Bo Yan. Meskipun masih belum melangkah ke tahap terakhir, tetapi An Ge'er tetap cukup disiksa oleh pria yang cemburu itu.     

Setelah menempatkan An Ge'er dengan baik di kamarnya, barulah Bo Yan pergi.     

Sebelum pergi, An Ge'er berjanji kepada pamannya itu untuk segera tidur. Namun, belum lama setelah Bo Yan pergi, dia bergegas bangun lalu menyalakan komputer, mengetikkan sesuatu ke dalam kode yang padat dan terakhir masuk ke suatu halaman.     

***     

Ruang baca.     

Sementara itu, Bo Yan tidak kembali ke kamar tidurnya. Pria itu melakukan panggilan video dengan Leng Jue di ruang baca.     

"Kobra sekarang terjebak di kota A, dia tidak bisa kabur. Tapi sekarang, kami juga tidak bisa memastikan posisi persisnya, bagaimana? Orang ini sangat kejam dan berbahaya. Aku khawatir dia akan melakukan berbagai cara untuk melarikan diri."     

Leng Jue mengerutkan keningnya, wajahnya yang tegas tampak sangat serius. Pria itu sedang berada di kamp militer.     

Kobra adalah orang nomor satu dari organisasi BT di Somalia.     

Organisasi BT menyelundupkan senjata, menjual narkoba, bahkan melancarkan serangan teroris di negara Z. Tidak ada kejahatan yang tidak mereka lakukan.     

Bo Yan sudah lama sekali mengawasi organisasi yang seperti tumor ganas itu. Namun sebelum itu, organisasi BT sudah berkembang cukup gila seperti virus.     

"Tunggu dulu, apa tujuannya datang ke kota A benar-benar hanya untuk mencari Doktor yang mengembangkan virus TT8?"     

Sebelumnya, saat mengetahui kedatangan Kobra, Bo Yan dan Leng Jue menyelidiki orang-orang yang pernah melakukan kontak dengannya. Namun, ketika mereka menemukan identitas Doktor itu, ternyata dia sudah meninggal. Pada periode waktu itu, Kobra jelas mempunyai kesempatan untuk pergi. Tapi, dia tetap tinggal di kota A.     

'Ada apa sebenarnya?'     

'Mungkinkah dia mencari seseorang? Atau ingin melakukan sesuatu?'     

Sekarang, situasinya sudah menjadi semakin berbahaya dan Kobra tidak bisa melarikan diri.     

"Aku merasa ini tidak sesederhana itu," Leng Jue menggeleng, bibirnya terkatup rapat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.