Menjalin Cinta Dengan Paman

Xu Wei Datang Mencari Paman?!



Xu Wei Datang Mencari Paman?!

0Semua orang bingung dengan tindakan Sutradara Chen. Mereka melihatnya memanggil Xu Wei, lalu langsung mendekati telinga gadis itu, entah mengatakan apa.     
0

Namun sesaat kemudian, mata Xu Wei pun terlihat melebar, wajahnya sangat terkejut.     

"Apa? Sutradara Chen, aku tidak salah dengar, 'kan? Kamu bilang, Bo Yan, CEO SUM Grup adalah pamannya?"     

Xu Wei menatap Sutradara Chen dengan ekspresi terkejut, lalu melirik sosok mungil An Ge'er yang berada tidak jauh dari sana.     

'Ini, bagaimana bisa begini?'     

"Kecilkan suaramu! Pagi ini, Tuan Bo bahkan meneleponku khusus untuk menanyakan jadwal keponakannya."     

Setelah mengatakan itu, Sutradara Chen menepuk-nepuk bahu Xu Wei. "Jadi, kamu sebaiknya tidak bersaing dengannya. Meskipun kamu mempunyai pengaruh yang besar, tapi orang di atasnya adalah bosmu. Kamu tidak mampu mengusiknya."     

Xu Wei tidak memerhatikan lagi apa yang dikatakan Sutradara Chen setelahnya. Dia terus memikirkan fakta yang sangat mengejutkan itu.     

'Ternyata Bo Yan adalah paman An Ge'er?'     

'Itulah mengapa mereka saling mengenal dan selalu muncul bersama-sama?'     

'Kalau memang begitu, berarti aku telah salah paham terhadap An Ge'er?!'     

Meskipun An Ge'er dan Bo Yan saling mengenal, tapi bagaimanapun juga, mereka tidak melakukan sesuatu yang intim. Hubungan mereka adalah paman dan keponakan. Xu Wei sendiri yang terlalu curiga.     

'Aku menyukai Bo Yan. Dan An Ge'er adalah keponakan Bo Yan…'     

Setelah Xu Wei merenungkan fakta itu, dia meminta asistennya untuk mengambilkan sebotol teh. Kemudian, dia sendiri berjalan ke mendekati An Ge'er.     

'An Ge'er adalah keponakan Bo Yan. Jadi dalam arti tertentu, bukankah An Ge'er juga keponakanku?'     

Melihat Xu Wei yang datang dengan senyuman di wajahnya, An Ge'er tidak menunjukkan emosi apa pun. Namun di dalam hati, sebenarnya dia terkejut.     

'Mau apa Xu Wei mendekatiku?'     

"Xiao Ge'er, barusan aku benar-benar minta maaf. Kemarin Kakak tidak beristirahat dengan baik, jadi agak temperamen dan banyak melakukan kesalahan. Akhirnya membuatmu lelah dengan terlalu banyak NG. Jangan marah padaku, ya!"     

Xu Wei tersenyum lembut. Kata-katanya itu diucapkan dengan nada yang sangat halus sehingga membuat orang lain akan merasa berdosa kalau tidak memaafkannya.     

Ekspresi An Ge'er agak terkejut. Detik berikutnya, sudut bibir gadis itu menunjukkan sedikit senyuman. Namun, dia tetap terlihat sangat acuh tak acuh.     

An Ge'er menyunggingkan senyuman datar itu dan berkata, "Tidak apa-apa."     

Namun sebenarnya, di dalam hati An Ge'er tahu dengan sangat jelas bahwa Xu Wei yang sebelumnya dia pikir bisa menjadi temannya itu saat ini benar-benar tidak bisa lagi menjadi temannya.     

Xu Wei terlalu licik, terlalu menakutkan. Sesaat sebelumnya, gadis itu masih bisa memarahi An Ge'er dengan bertele-tele, tapi sesaat berikutnya, dia bisa mengubah wajahnya dan minta maaf seperti itu.     

Setelah memahami sifat liciknya, An Ge'er benar-benar tidak bisa menyukai Xu Wei.     

'Apalagi dia menyukai… Paman.'     

Xu Wei akhirnya mau kooperatif sehingga syuting bisa berjalan lebih lancar.     

Setelah syuting hari itu selesai, An Ge'er bergegas kembali ke hotel untuk beristirahat. Setelah selesai mandi dan keluar dengan badan terbungkus handuk, tiba-tiba dia mendengar ada orang yang mengetuk pintu. Gadis itu pun melihat melalui lubang intip, ternyata Xu Wei.     

An Ge'er membuka pintu dan bertanya dengan terkejut, "Mengapa kamu datang?"     

Xu Wei memberikan naskah kepada An Ge'er, lalu berkata sambil tersenyum, "Ini, kamu lupa membawanya. Tadi aku menelepon, tapi kamu juga tidak mengangkatnya. Jadi, akhirnya aku langsung saja mengantarnya ke sini."     

Saat mengatakan itu, tatapan Xu Wei samar-samar melihat ke dalam kamar. Gadis itu seolah-olah ingin melihat apakah ada orang lain di sana.     

"Maafkan aku merepotkan Kak Weiwei. Hmm, mau masuk sebentar? Aku baru saja mandi." An Ge'er menerima naskah itu dan bertanya.     

Tentu saja pertanyaan An Ge'er itulah yang diinginkan oleh Xu Wei.     

Xu Wei memikirkan kenyataan bahwa An Ge'er adalah keponakan Bo Yan. Sebelumnya, dia telah membuat gadis itu marah. Jadi sekarang, tentu saja dia harus datang untuk memperbaikinya, sekaligus mencari informasi.     

An Ge'er terdiam. Sebelumnya, dia jelas-jelas hanya berbasa-basi.     

"Apakah kamu sendirian?" Xu Wei bertanya.     

An Ge'er melihat Xu Wei memandang sekeliling, matanya agak dalam.     

'Dia tidak sedang mencari Paman, 'kan?'     

.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.