Menjalin Cinta Dengan Paman

Tidak Ada Hubungan Darah dengan Paman



Tidak Ada Hubungan Darah dengan Paman

0Meskipun An Ruxue selalu berbuat jahat, tetapi An Ge'er masih memercayai perkataan gadis itu.     
0

Bagi An Ge'er, An Ruxue tidak punya alasan untuk membohonginya.     

An Ge'er sendiri ingat bagaimana perlakuan keluarga An kepadanya. Awalnya, bahkan Kakek An juga tidak menyukainya. Sikap kakeknya itu baru berangsur-angsur membaik setelah suatu hari saat jatuh sakit, An Ge'er menemukan obatnya dan menelepon 120 tepat waktu.     

Kejadian itu memang membuat sikap Kaken An berubah, tetapi anggota keluarga yang lain masih tetap mengacuhkan An Ge'er seperti biasa.     

Meskipun begitu, An Ge'er tidak pernah berpikir bahwa dirinya bukanlah anak dari keluarga An.     

Bo Yan melihat An Ge'er sekilas dan terdiam selama beberapa saat. Lalu, pria itu berkata perlahan, "Kamu salah dengar, jangan terlalu memikirkannya."     

Bahkan meskipun Bo Yan sadar bahwa cepat atau lambat An Ge'er akan mengetahui hal itu, dia tetap tidak tega untuk mengatakan kenyataannya.     

Sebenarnya, bukan hanya itu yang dikhawatirkan Bo Yan. Baginya, yang lebih ditakutkan adalah jika An Ge'er memaksa untuk mencari tahu seperti apa keluarga aslinya.     

Bo Yan sama sekali tidak bisa membiarkan An Ge'er mengetahui hal itu.     

Sementara itu, An Ge'er tetap menunduk, wajahnya pucat.     

Meskipun Bo Yan berkata begitu, tetapi di alam bawah sadarnya gadis itu sudah terlanjur percaya dengan perkataan An Ruxue.     

Lagi pula, ada satu hal yang sulit diragukan oleh An Ge'er, yaitu bahwa mungkin semua orang di rumah sudah lama mengetahui hal itu, termasuk An Ruxue.      

Hanya An Ge'er satu-satunya yang sama sekali tidak tahu, seperti orang bodoh yang konyol.     

'Itulah mengapa mereka sama sekali tidak peduli kepadaku dan memperlakukanku dengan dingin... Ternyata aku bukanlah anggota keluarga ini…'     

Pada saat itu, tiba-tiba An Ge'er merasakan kesepian yang sebelumnya belum pernah dirasakannya.     

Itu adalah rasa kesepian yang sebenarnya.     

'Kalau orang-orang ini bukan keluargaku... Lalu, siapa orang tuanku yang sesungguhnya?'     

"Paman… siapa aku?"     

Mendengar pertanyaan itu, mata Bo Yan menjadi kelam dan berkilat. Tanpa diduga, dia tetap diam.     

'Ternyata, An Ge'er masih curiga...'     

Tentang siapa orang tua kandungnya, Bo Yan berharap An Ge'er tidak akan pernah mengetahuinya. Dengan alasan yang sama, dia juga pernah membawa gadis itu saat masih berusia lima tahun untuk menghapus semua ingatannya.     

An Ge'er menunduk. Gadis itu berpikir bahwa tidak masalah jika Bo Yan tidak ingin memberitahunya. Suatu hari nanti, dia pasti akan menemukan mereka dengan sendirinya.     

"Paman… apakah mereka akan melindungi An Ruxue?" Telapak tangan An Ge'er sedikit dingin.     

'Meskipun Paman ingin mengirim An Ruxue ke penjara, tapi bagaimana mungkin mereka akan setuju…?!'     

'Bagaimanapun, An Ruxue adalah anak kandung dari keluarga An.'     

"Kamu tidak perlu memikirkan hal ini."     

Melihat sosok An Ge'er yang kurus, mata Bo Yan menyiratkan simpati. "Kamu pikirkan saja hal-hal yang ingin kamu lakukan. Untuk yang lainnya, serahkan saja kepadaku. Aku akan mengurusnya"     

Seketika, kerumitan yang tak bisa dijelaskan muncul di hati An Ge'er.     

'Kalau aku tidak berasal dari keluarga An, mengapa Paman masih memperlakukanku seperti biasa?'     

'Mengapa…?'     

Namun dari semua pikiran itu, An Ge'er merasa yang paling penting adalah hubungannya dengan Bo Yan.     

'Kalau aku memang bukan anak kandung keluarga An… Maka Paman…'     

An Ge'er diam-diam mendongak dan melirik Bo Yang yang masih begitu dingin dan tampan seperti biasa.     

'Pria ini, denganku… kami... tidak mempunyai hubungan darah…'     

Seperti ada seutas senar yang tiba-tiba bergetar di hati An Ge'er.     

***     

Malam itu, Bo Yan tidak membawa An Ge'er pulang, tetapi langsung membawanya naik mobil dan pergi ke gunung.     

Dengan suasana hati yang buruk dan diselubungi oleh pertanyaan-pertanyaan mengenai orang tua kandungnya, An Ge'er sama sekali tidak memerhatikan hal itu.     

Kondisi An Ge'er yang kacau saat itu sama sekali tidak cocok untuk kembali bekerja. Jadi, Bo Yan langsung membawanya pergi keluar.     

Apalagi sebelumnya, hasil pendaftaran universitas An Ge'er muncul dan heboh di internet, membuatnya dicaci-maki oleh netizen. Bo Yan berpikir hal itu pasti cukup mengganggunya.     

Namun sebenarnya, An Ge'er tidak berminat untuk memedulikannya, dia juga tidak terburu-buru.     

Bagaimanapun, dia masih mempunyai nilai ujian akhir SMA di tangannya. Sekarang, semakin gembira para netizen mencacinya, maka tamparan di wajah mereka juga akan semakin keras nantinya.     

An Ge'er ingin memanfaatkan kesempatan saat dia dicaci-maki oleh publik seperti ini. Gadis itu ingin melihat siapa saja yang akan melemparnya dengan batu saat dia sudah terjatuh!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.