Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Xuanyuan Empat Belas



Xuanyuan Empat Belas

0Judy memperhatikannya dan mendapati kaki singa itu tertembak.     
0

Singa itu berjalan tidak jauh di depannya dan berbaring di tanah, dengan napasnya yang terengah-engah pelan.     

Judy memandang Yu Qinghuan dengan heran.     

Yu Qinghuan berkata, "Tadi aku lupa mengambil harimau itu. Bagaimana kalau kita bunuh saja singa ini sebagai makanan dalam perjalanan?"     

Singa itu merintih dan belari dengan kaki depannya, seolah berkata bahwa ia tidak ingin mati.     

Judy yang melihatnya pun merasa tidak tega, "Singa adalah binatang suci dalam mitologi Emilia."     

"Barusan kamu terus mencambuk binatang suci." Yu Qinghuan mengatakan kebenaran dengan tenang.     

Ia meratakan mulutnya, lalu berkata,"Ratu dalam mitologi juga mencambuk binatang suci."     

"Pfft!"     

Judy berseru kaget, "Kakak, kamu benar-benar sangat cantik!"     

Yu Qinghuan kembali berwajah serius dan terlihat marah.     

Judy menjulurkan lidahnya dan berbisik, "Kakak sangat galak!."     

Sudut mulut Yu Qinghuan terangkat. Ia mendongak menatap langit. "Hari sudah mulai gelap."     

Judy berjongkok di tanah, menggosok matanya yang lelah, dan perlahan mengulurkan tangan untuk menyentuh singa itu.     

Singa itu menatapnya dengan waspada sambil mempertontonkan giginya pada Judy.     

Judy memicingkan matanya sambil mengangkat cambuk di tangannya.     

Singa itu merinding dan berbaring dengan patuh seperti anak kucing.     

Judy mengangkat alisnya dengan bangga dan menyentuh bagian atas kepalanya. Singa itu menekan cakar depannya ke tanah, meraung dua kali dari kedalaman tenggorokannya, kemudian menghela napas dengan patuh.     

Begitu Judy melihatnya, ia berjalan ke belakangnya untuk memeriksa di mana letak lukanya.     

Peluru tidak ada di kakinya, karena peluru itu menembus kaki singa itu.     

Judy menggigit-gigit bibirnya dan melihat sekeliling, tetapi tidak ada apa-apa.     

Pakaian di tubuhnya sudah rusak, tapi ia masih saja merobek sebagian pakaiannya, untuk membungkus luka singa itu.     

Singa itu mendengus dua kali dan balas menatapnya.     

Ia menepuk kepala singa, "Bersyukurlah saja. Hidupmu bergantung pada kami berdua. Kita bicarakan lagi sesudah kabur dari sini."     

Singa itu tampak mengerti. Ia berdiri perlahan, dan berjalan dua langkah sambil tertatih-tatih.     

Yu Qinghuan berkata, "Hari mulai gelap, ayo terus berjalan. Manfaatkan gelapnya malam untuk meninggalkan wilayah ini."     

Judy bergirang, "Apa bisa?"     

"Ada aku." kata Yu Qinghuan datar.     

"Aku percaya pada Kakak!" sahut Judy.     

Keduanya dan seekor singa, berjalan perlahan melalui hutan.     

Yu Qinghuan menatap bintang-bintang di langit dari waktu ke waktu.     

Judy yang memperhatikan gerakannya, ikut mendongak. Ia menghela napas, lalu berkata, "Hanya bintang di Emilia sajalah yang paling indah."     

"Apa kamu kenal?"     

"Apa?"     

"Bintang-bintang ini."     

"Ehm…," Judy berkata dengan malu-malu, "Aku hanya tahu Polaris."     

"Kalau begitu, aku akan mengajarimu." Yu Qinghuan menunjuk ke langit, "Itu Sang Penggembala, sementara yang itu Leo."     

"Leo?" Judy menatap singa di sampingnya, "Itu zodiakmu…!"     

Yu Qinghuan menunduk dan meliriknya sambil sedikit tersenyum di sudut mulutnya, "Bintang paling terang di konstelasi Leo disebut Xuanyuan XIV."     

Judy berpikir sejenak sambil memandang singa, "Kalau begitu namamu Xuanyuan, atau empat belas? Begini saja, Xuanyuan adalah nama aslimu, Empat Belas adalah nama panggilanmu. Aku dan Kakak Bidadari akan memanggilmu Empat Belas, sementara orang lain akan memanggilmu Xuanyuan "     

"Awuuu!" Singa itu membuka mulutnya dan mengaum, entah setuju atau tidak.     

Yu Qinghuan melengkungkan sudut bibirnya, "Ayo jalan…!"     

"Ngomong-ngomong," Judy buru-buru mengikuti, "Aku belum tahu nama Kakak Bidadari."     

"Bukankah kamu selalu memanggilku Kakak Bidadari?     

"Tapi…" Judy tertegun, tahu bahwa Yu Qinghuan tidak ingin mengatakannya. Judy menunduk kecewa dan berkata, "Baiklah kalau begitu." Judy mau tidak mau akan tetap memanggilnya Kakak Bidadari.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.