Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Biarkan Mereka Berduel di Sini!



Biarkan Mereka Berduel di Sini!

0Wu Surong menghela nafas dan berkata pada Gong Mo dan Yu Xinran, "Lihatlah, mereka berkelahi selama puluhan tahun. Terkadang Nenek bahkan tidak bisa mengganggu mereka, seolah merekalah yang pasangan dan Neneklah pengganggunya."     
0

Gong Mo dan Yu Xinran tidak bisa menahan tawa dan berpikir tanpa daya, 'Mungkinkah Nenek pendukung homoseksual? Ini agak menakutkan.'     

Yu Zhengming juga terkejut, lalu menoleh dan berteriak, "Omong kosong! Pasangan apanya! Kalau cemburu, siapkan lawannya, dia ini laki-laki!"     

Begitu Kakek Zhang mendengar ini, ia buru-buru berkata, "Siapa bilang laki-laki tidak bisa bersama laki-laki? Apa kamu tidak tahu kalau sekarang laki-laki juga bisa menikah dengan laki-laki?"     

"Pergi kamu! Pergi! Pergi!" Yu Zhengming berseru, "Untuk apa kamu kemari? Cepat kembalikan Huzi padaku!"     

Wu Surong memandang Kakek Zhang dengan penuh arti. "Berdasarkan perkataanmu, selama ini kamu diam-diam jatuh cinta pada si tua Yu-ku?"     

Kakek Zhang tercengang.     

Wu Surong mendengus, "Pantas saja selama berpuluh-puluh tahun ini kamu selalu mencari masalah dengannya."     

"Ck!" Kakek Zhang berseru, "Itu karena dia tidak enak dipandang! Aku diam-diam mencintainya? Lebih baik aku diam-diam mencintaimu!"     

"Kamu…!" mata Yu Zhengming melebar. Ia menyerahkan Huzi ke dalam pelukan Wu Surong, lalu menegakkan badannya dan menyingsingkan lengan bajunya, "Hei, marga Zhang, kamu bilang apa? Aku sudah tahu kalau selama ini kamu selalu memiliki pikiran lain tentang Surong-ku!"     

Gong Mo dan Yu Xinran termangu, 'Kenapa masalahnya bisa sampai jadi begini?'     

Wu Surong memegang dahi sambil menggelengkan kepalanya, lalu berkata pada mereka, "Ayo, ayo, ayo, kita pindah tempat saja. Biarkan mereka berduel di sini."     

"Pergi ke mana?" Yu Xinran tidak bisa menahan tawanya.     

Pada saat ini, Sun Boyu mendorong pintu dan masuk.     

Ketika melihat pemandangan di dalam ruangan, ia termangu.     

Yu Zhengming memegang tongkat, sementara Kakek Zhang memegang vas bunga. Keduanya tampak seperti benar-benar akan berkelahi.     

Wu Surong, Gong Mo, dan Yu Xinran berdiri di samping mereka dengan tenang, sama sekali tidak berusaha untuk melerai mereka.     

Huzi yang digendong Gong Mo sedang menunduk dan menggigit tas kecil yang tergantung di tubuhnya.     

Pemandangan yang indah, tetapi juga agak menakutkan     

Sun Boyu buru-buru berseru, "Kakek!"     

Ketika Kakek Zhang melihatnya, ia buru-buru berkata kepada Yu Zhengming, "Berhenti, berhenti! Cucuku sudah datang. Hargai aku sedikit!"     

Sun Boyu tercengang, 'Tapi kata-kata Kakek yang seperti ini semakin tidak punya harga diri!'     

Yu Zhengming meletakkan tongkatnya, lalu duduk di sofa dan berkata kepada Wu Surong, "Kenapa kamu berdiri di sana? Duduk, duduk! Mana Huzi? Biar aku yang menggendongnya."     

Gong Mo buru-buru meletakkan Huzi di sampingnya. Ia memeluk Huzi dan bertanya dengan gembira, "Apa yang kamu lakukan?"     

Ketika Huzi mendengarnya, ia menyerahkan tas kecilnya, seolah akan memberikan tas itu padanya.     

Pada saat Sun Boyu berjalan mendekati Kakek Zhang, pria tua itu bertanya, "Bagaimana kamu bisa ada di sini? Mana Xinran?"     

"Hah?" Yu Xinran menatap ke arahnya dengan pandangan kosong.     

Gong Mo juga terkejut dan memperhatikan pergerakan mereka.     

Kakek Zhang bertanya dengan penuh semangat, "Boyu, kamu ingat, kan?"     

"Tentu saja ingat!" Yu Xinran antara ingin menangis dan tertawa, "Kami sudah bertemu."     

"Baguslah, baguslah kalau begitu. Mengobrollah kalau ada waktu untuk mengingat-ingat masa lalu."     

Yu Xinran melirik Sun Boyu. Sun Boyu juga tidak bisa berbuat apa-apa dan berkata pada Kakek Zhang, "Kakek, kalau Kakek terus begini, aku pergi saja."     

"Hei! Jangan pergi, jangan pergi!" Kakek Zhang buru-buru berkata, "Apa kamu naik karena ada perlu?"     

"Tidak." Sun Boyu duduk di sampingnya, "Aku hanya tidak terbiasa di bawah. Banyak orang yang tidak aku kenal. Selain itu, aku mengkhawatirkan kesehatan Kakek, jadi aku naik untuk memeriksa."     

Yu Xinran menarik Gong Mo perlahan, kemudian berbisik, "Kita turun saja."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.