Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Mereka yang Sudah Membuat Istriku Masuk Angin!



Mereka yang Sudah Membuat Istriku Masuk Angin!

0"Aku tidak bisa masak." Yu Xinran berkata dengan terus terang.     
0

Gong Fei menghela napas. Mengingat Yu Xinran merupakan nona besar keluarga Yu, maka tentu saja hidupnya selalu dilayani. Pakaiannya disiapkan dan makanannya disediakan. Jadi tentu saja ia tidak bisa melakukan apa-apa.     

Gong Fei menundukkan kepalanya, menggertakkan giginya dan mengusap-usap kakinya dengan keras.     

Sebenarnya Gong Fei bisa membalas penindasan yang dialaminya hari ini hanya dengan satu kalimat dari Yu Xinran. Akan tetapi Yu Xinran tidak melakukan apa-apa.     

…..     

Gong Mo berganti pakaian dan duduk di depan meja rias untuk merias wajahnya. Hari ini adalah pesta makan malam yang diadakan oleh keluarga Zhang. Gong Mo dan Sheng Nanxuan hendak berangkat.     

Sheng Nanxuan bersandar di sampingnya dan berkata, "Hari ini begitu dingin, untuk apa mengadakan acara makan malam di luar. Bagaimana kalau sampai masuk angin?"     

Gong Mo meliriknya tanpa daya, "Ucapanmu ini tidak benar. Ulang tahun Nenek juga sudah dekat."     

"Nanti saat ulang tahun Nenek tiba, cuacanya sudah hangat." balas Sheng Nanxuan.     

Gong Mo tidak bisa menahan senyumnya, "Kamu hanya tidak menyukai keluarga Zhang, bukan?"     

"Omong kosong. Mereka yang sudah membuatmu masuk angin!"     

Gong Mo terdiam. Setelah memeriksa riasannya dan tidak ada masalah, ia bangkit berdiri dan menghampiri Sheng Nanxuan, "Iya, iya… Itu karena aku sendiri yang tidak berhati-hati, tidak ada hubungannya dengan mereka."     

Sheng Nanxuan menyipitkan matanya, "Kamu masih saja membela orang luar, kan?"     

Gong Mo buru-buru berkata, "Oke, oke. Semua yang kamu katakan masuk akal."     

"Hmph…!" Sheng Nanxuan mengambil mantelnya, "Pakai baik-baik."     

Gong Mo memakainya dengan patuh, lalu berkata dengan genit, "Ayo berangkat, jangan sampai terlambat!"     

Sheng Nanxuan melirik gaun Gong Mo, kemudian kembali melihat dasinya dan entah kenapa hatinya terasa hangat.     

Setelah keluar dari kamar, Gong Mo bertanya, "Apa kamu tahu kenapa keluarga Zhang mengadakan perjamuan? Apa perlu membawa hadiah?"     

"Kamu tidak perlu mengkhawatirkan ini. Sekretarisku akan mengurusnya. Kakek memanggil kita untuk membawa Huzi."     

"Hah? Kenapa?"     

"Ya, mungkin mereka merindukannya."     

"Tapi itu acara makan malam." Gong Mo merasa tidak cocok membawa anak ke acara semacam itu. Hanya saja ini permintaan Yu Zhengming, jadi lebih baik bawa saja."     

Gong Mo tidak tahan untuk memarahi Sheng Nanxuan, "Kamu juga tidak bilang dari awal! Aku belum menyiapkan pakaian untuk Huzi."     

"Dia masih begitu kecil, tidak perlu terlalu memedulikannya. Bukannya hari itu kamu membuatkan baju baru untuknya? Pakai itu saja."     

Ketika memasuki kamar bayi, Huzi keheranan melihat Ayah dan Ibunya yang rupawan.     

Gong Mo tersenyum, "Tidak mengenali Ibu?"     

"..."     

Bukannya tidak kenal. Hanya saja tiba-tiba Ibu begitu jauh lebih cantik, jadi ia agak tidak bisa mempercayainya.     

Tapi suara ibunya masih tidak berubah. Huzi pun berteriak dengan gembira, "Ibu…!"     

Gong Mo memeluk dan ingin menggendongnya, tetapi ketika teringat itu akan menghapus lipstiknya, ia pun akhirnya tidak jadi melakukannya.     

Huzi yang melihat ibunya tidak mencium dirinya pun mengira Gong Mo sudah tidak menyukainya. Ia memasang wajah yang cemberut dan menyedihkan.     

Gong Mo tersenyum sambil membelai kepalanya, lalu memakaikan baju padanya dan menggendongnya keluar.     

Mereka bertiga tiba di hotel tempat perjamuan diadakan. Begitu memasuki lobi, mereka menarik perhatian orang-orang yang ada di sekitar.     

Siapa di sini yang tidak mengenal Dewa Malam? Ketika melihat kemunculan Sheng Nanxuan, mereka segera datang dan ingin menjilatnya.     

Sheng Nanxuan merangkul punggung Gong Mo dan berjalan masuk. Ketika orang-orang mendapati dasi dan gaun Gong Mo memiliki warna yang seragam, mereka sontak berkata dalam hati, 'Kelihatannya dia suami yang mencintai istrinya.'     

Huzi yang berada dalam pelukan Gong Mo, melihat sekeliling dengan penasaran. Penampilannya yang begitu naif membuat orang-orang menyukainya.     

Yu Xinran menghampiri mereka dengan langkah yang cepat, "Kalian sudah datang rupanya…!"     

"Yiyaaa!" Huzi menatapnya.     

"Anak pintar…!" Yu Xinran menjabat tangan kecilnya.     

Gong Mo berkata, "Panggil Bibi."     

"Bibi…!" teriak Huzi dengan suara yang menggemaskan.     

Yu Xinran tersenyum senang dan berkata pada mereka, "Ikuti aku. Kakek dan Nenek menunggu kalian di atas."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.