Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Dasar Pengkhianat!



Dasar Pengkhianat!

0Sheng Nanxuan mengulurkan tangannya untuk menggendong Huzi dan memasukkan tangannya yang lain ke dalam saku mantelnya.     
0

Huzi memegang mobil mainan dan menatapnya kebingungan.     

Gong Mo tersenyum dan mengambil beberapa foto lagi.     

Huzi memalingkan wajahnya dengan muram, 'Ternyata aku hanya dijadikan sebagai properti! Keterlaluan!'     

"Turunkan dia." Gong Mo buru-buru berkata.     

Gong Mo berlari menghampirinya dan meletakkan Huzi di lantai, lalu mengulurkan tangan untuk mengancingkan mantel Sheng Nanxuan.     

"Dikancing lebih tampan!" Gong Mo berbalik dan mengambil handphone untuk memotretnya beberapa kali lagi.     

Sheng Nanxuan tidak bisa berkata-kata. Hanya saja ketika melihat Gong Mo begitu gembira, ia membiarkan istrinya itu melakukan apa pun yang diinginkannya. Ini adalah hal paling mendasar yang bisa dilakukan sebagai seorang suami.     

Setelah Gong Mo selesai memotretnya, ia menyuruh Sheng Nanxuan melepas mantel itu dan menyuruh pembantu menggantungnya di kamar, lalu mengambil yang lainnya.     

"Ini! Aku juga membelikanmu dasi."     

Sheng Nanxuan mengambil dasi itu. Ia tidak bisa menahan diri dan mencium Gong Mo, lalu berkata dengan sangat tersentuh, "Istriku, kamu sangat baik padaku…!" Ia pun sudah tidak menyalahkan Gong Mo lagi karena menyembunyikan tentang dirinya yang sakit dari Sheng Nanxuan.     

Gong Mo tersenyum dan berkata, "Aku membeli baju yang warnanya cocok dengan ini. Akan aku tunjukan padamu."     

Gong Mo membuka handphone-nya dan memperlihatkan baju pestanya pada Sheng Nanxuan.     

Sheng Nanxuan tertegun, "Di mana baju pestanya?"     

"Terlalu panjang. Aku ingin memendekannya sedikit, jadi aku belum mengambilnya."     

"Sependek apa?" tanya Sheng Nanxuan sambil mengerutkan alisnya.     

Gong Mo membandingkan di bawah lututnya, "Sampai sini."     

"Kalau begitu masih boleh…!" Sheng Nanxuan mengangguk dengan puas.     

Gong Mo berbalik sambil tersenyum lalu mengambil barang-barang yang tersisa. Ia bersimpuh di lantai dan berkata pada Huzi, "Sayang…! Ayo datang pada Ibu. Lihat barang apa yang Ibu belikan untukmu…!"     

Huzi meletakkan mainannya dan merangkak dengan wajah yang cemberut, 'Hmph! Akhirnya ingat juga padaku! Aku kira kalian akan terus-terusan pamer kemesraan!'     

"Ini…! Lihat, ini bajumu, celanamu, dan sepatu kecilmu. Di sini juga ada sebuah tas kecil, Cantik, kan? Ini bisa menyimpan permen dan mainanmu. Ayo pakai topinya dulu."     

Gong Mo dengan girang melepas topi yang sekarang sedang dipakai Huzi, kemudian memakaikan topi yang baru.     

Huzi meraih dan melihat tas kecil, lalu membuka kancingnya dan mengulurkan tangannya ke dalam. Ia merasa seharusnya tas kecil ini seharusnya sangat berguna, jadi ia menelitinya dengan sungguh-sungguh.     

"Kemarilah! Masih ada mainan. Ini Ibu yang membelikannya untukmu, yang ini Bibi Sepupu yang membelikannya untukmu."     

Huzi menoleh dan meraih sebuah mainan kecil, lalu memasukkannya ke dalam tas kecilnya.     

"Anak Ibu memang pintar!" Gong Mo mengambil tas lainnya, "Di sini masih ada makanan untukmu."     

"..." Sheng Nanxuan terdiam.     

Ia mengira Gong Mo paling mencintainya dan tidak menyangka bahwa yang paling dicintai Gong Mo tetaplah anaknya. Kenapa Gong Mo tidak membelikan barang sebanyak ini untuknya?     

'Aku benar-benar terlalu naif!'     

Gong Mo hanya membelikannya sepotong pakaian dan sepotong dasi.     

Sementara milik Huzi? Satu set pakaian, juga ada makanan dan mainan.     

Hmph!     

Sheng Nanxuan kesal dan mengulurkan tangannya untuk mengambil tas Gong Mo.     

Gong Mo tertegun dan berkata, "Ada apa?"     

Sheng Nanxuan membuka tas Gong Mo dengan wajah yang datar, lalu mengambil obat flu yang ada di dalam tas dan mengulurkannya di depan wajah Gong Mo, "Apa ini?"     

Gong Mo menghela napas, lalu berbalik dan menatap pembantu yang datang.     

Pembantu berkata dengan polos, "Bukan saya dan juga bukan Kak Li."     

Gong Mo menoleh dan menatap Sheng Nanxuan, lalu bertanya dengan lemah, "Ba… bagaimana kamu bisa tahu?"     

"Obat! Obat!" seru Huzi.     

Gong Mo menoleh perlahan ke arahnya dan bertanya dengan tidak percaya, "Itu kamu?"     

Huzi tidak tahu apa yang sedang dikatakannya, tetapi ia mengangguk dengan bangga.     

Gong Mo berkata, "Dasar pengkhianat!"     

Apa itu pengkhianat? Huzi terlihat tidak paham.     

Sheng Nanxuan membelai kepala Huzi dan berkata, "Sayang, kerja bagus! Kelak jika Ibu melakukan hal yang buruk, kamu harus memberitahu Ayah. Ayah bisa mempertimbangkan untuk tidak memukulmu."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.