Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Setiap Hari Terbangun karena Ketampananmu



Setiap Hari Terbangun karena Ketampananmu

0Setelah berada dalam kegelapan begitu lama, Gong Mo sudah terbiasa dan bisa melihat siluet wajah Sheng Nanxuan.     
0

Gong Mo mengulurkan tangan dan mencium wajahnya, "Cepat tidur."     

"Selamat malam." Sheng Nanxuan membalas ciumannya dan berjalan keluar perlahan.     

Gong Mo menghela napas lega dan segera jatuh ke tempat tidur sambil menekan kepalanya yang pusing.     

Semoga saat bangun besok pagi, ia sudah baik-baik saja.     

Sheng Nanxuan tidur bersama Huzi selama dua malam. Hubungan ayah dan anak di antara mereka pun meningkat pesat.     

Pada siang hari, Huzi menjadi lebih lengket padanya. Ia bergegas mengambil mainannya dan mengajak Sheng Nanxuan bermain.     

Dulu Huzi tidak sepandai ini. Ia anak kecil bermain sendirian. Ia tidak akan keberatan jika orang lain menyentuh mainannya, tetapi ia akan melihat orang itu dengan pandangan "dasar sekumpulan orang bodoh". Sekarang ia jelas sudah menganggap ayahnya sebagai orangnya sendiri. Selain itu, ayahnya juga sama cerdasnya dengan dirinya.     

Sheng Nanxuan memang tidak mengatakan apa-apa, tapi jangan tanyakan betapa senangnya perasaannya. Ia bahkan sampai tidak rela meninggalkan rumah dan ingin menemaninya bermain sepanjang hari.     

Ketika Gong Mo bangun, ayah dan anak itu sudah bermain di karpet di kamar bayi untuk sementara waktu.     

"Bubu!" teriak Huzi gembira saat melihatnya.     

Gong Mo tersenyum dan berkata, "Cepat kemari, makan…!"     

Huzi membuang mainannya dan berjalan terhuyung-huyung. Dalam perjalanan, ia sempat terjatuh, lalu segera bangkit dan berjalan menuju Gong Mo lagi.     

Gong Mo berjongkok dan menunggunya. Ketika baru berjalan dua langkah, Huzi terjatuh lagi.     

"Sayang, semangat…!" Gong Mo menyemangati.     

Huzi merangkak dan melemparkan dirinya ke dalam pelukan Gong Mo.     

Gong Mo menggendongnya, "Kesayangan Ibu benar-benar hebat! Ayo kita sarapan!"     

Sheng Nanxuan bertanya dari belakang, "Kamu sudah lupa padaku?"     

Gong Mo menoleh dan tersenyum, "Suamiku, ayo sarapan…!"     

Jantung Sheng Nanxuan berdebar ketika melihat senyum Gong Mo yang hangat. Ia menatapnya dalam-dalam sambil berjalan mengikutinya.     

Pada saat makan, Gong Mo menyadari Sheng Nanxuan terus menatapnya. Gong Mo pun bertanya dengan wajah yang memerah, "Apa yang kamu lakukan?"     

"Tiba-tiba aku menyadari kamu lebih cantik dari kemarin."     

Gong Mo tertegun sejenak, lalu menatapnya dengan centil.     

Sheng Nanxuan berkata dengan sungguh-sungguh, "Seperti ada semacam perasaan baru mengenalmu, lalu jatuh cinta pada pandangan pertama."     

Gong Mo tersipu mendengar kata-katanya dan memarahinya, "Dari mana kamu belajar mengucapkan kata-kata manis?"     

"Dari dalam hati." jawab Sheng Nanxuan polos.     

Gong Mo mendengus, "Tidak ada yang bisa aku katakan untuk membalas jawabanmu."     

Sheng Nanxuan tercekat, lalu memalingkan wajahnya dengan tidak puas.     

Gong Mo berkata, "Mana bisa aku dibandingkan denganmu dalam hal mengucapkan kata-kata manis?"     

"Kalau begitu katakan sesuatu yang sederhana."     

Mata Gong Mo melebar, "Kamu mengaku kalau kamu pandai mengucapkan kata-kata manis?"     

Sheng Nanxuan memutar bola matanya dengan frustasi, "Ketika menghadapimu, kemampuan itu langsung muncul begitu saja. Sedangkan kamu, bisa-bisanya saat berhadapan denganku, kemampuan berkata-kata manismu tidak terangsang. Pasti ini salahku."     

Gong Mo terdiam, "..." Orang ini bukan hanya pandai mengucapkan kata-kata manis, tapi ia memang pandai bicara, jadi mana mungkin Gong Mo bisa melampaui suaminya ini?     

"Aku yang salah karena terlalu jelek sampai tidak memiliki kemampuan untuk menggodamu." Sheng Nanxuan menatapnya dengan sedih.     

Gong Mo buru-buru berkata, "Mana ada, mana ada! Suamiku yang paling tampan! Setiap hari aku terbangun oleh ketampananmu!"     

"Pfft!" Sheng Nanxuan hampir tersedak susu.     

Gong Mo diam-diam tersenyum, "Begini saja sudah tidak tahan? Jika aku benar-benar mengucapkan kata-kata manis, apa yang akan terjadi padamu?"     

"Kalau kamu memang mampu, katakan saja!" Sheng Nanxuan menyeka susu dari mulutnya.     

Ck! Dulu saat sarapan Sheng Nanxuan selalu minum kopi. Tapi sekarang istrinya mengendalikannya. Istrinya bilang, minum kopi tidak baik bagi lambung, jadi Sheng Nanxuan minum susu dengan patuh. Lihat betapa menurutnya Sheng Nanxuan.     

"Hmm..." Mana bisa Gong Mo tidak tahu malu seperti Sheng Nanxuan? Ia pun memalingkan wajahnya dan menatap Huzi.     

Huzi sedang bermain sendirian, 'Hmph! Baru umur satu tahun sudah harus melihat Ayah dan Ibu pamer kemesraan! Seumur hidup akan terus begini.'     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.