Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Mau Kamu Bawa Kemana Cucu Menantu Nenek?



Mau Kamu Bawa Kemana Cucu Menantu Nenek?

0Tentu saja Gong Mo mendukung pengembangan karirnya. Lagi pula, Sheng Nanxuan selalu pulang tepat waktu di malam hari dan tidak pergi berpesta, jadi ia tidak khawatir Sheng Nanxuan akan bermain-main sembarangan.     
0

Yu Xinran bangkit dan duduk di sampingnya. Gong Mo bertanya keheranan, "Ada apa?"     

Yu Xinran tersenyum dan berkata, "Kami sedang mendiskusikan daftar tamu untuk ulang tahun Nenek bulan depan. Kami tidak begitu tahu tentang teman-temanmu dan Nanxuan, jadi kami menunggumu untuk memberitahu kami."     

Gong Mo terkejut, "Aku hanya tahu sedikit teman-teman Nanxuan. Sepertinya apakah ia ingin mengundangnya atau tidak, tergantung pada maksudnya."     

"Lalu bagaimana denganmu?"     

Wu Surong berkata sambil tersenyum, "Kalau kamu punya teman, undang saja untuk datang dan bersenang-senang bersama. Jangan takut akan merasa terkekang. Nanti kalian para anak muda bisa bersama-sama, jadi tidak perlu takut tidak memiliki topik pembicaraan yang sama."     

Gong Mo berpikir sejenak dan berkata, "Kalau begitu aku akan menghubungi mereka saat pulang nanti dan bertanya apakah mereka ada waktu. Setelah itu aku akan memberitahu kalian."     

Yu Xinran berkata, "Ketika undangan sudah siap, aku akan memberimu beberapa. Kamu bisa mengisinya sendiri."     

Gong Mo mengangguk.     

Yu Xinran melirik waktu di sudut kanan bawah laptop, kemudian menutupnya, "Waktu masih sangat awal. Nenek, Nenek bawa Huzi bermain saja, aku akan mengajak Gong Mo jalan-jalan. Bagaimana?"     

"Mau kamu bawa kemana cucu menantu Nenek?" Wu Surong buru-buru bertanya.     

"Aduh….!" Yu Xinran pura-pura cemburu, "Sekarang sudah ada cucu menantu, cucu perempuannya sudah tidak diinginkan lagi!"     

Gong Mo sontak tertawa, "Jika kamu bilang begini, kelak aku tidak berani datang lagi."     

"Jangan!" Yu Xinran berteriak, "Jika kamu tidak datang, Nenek pasti benar-benar tidak menginginkanku lagi!"     

"Haha!" Wu Surong dan Min Ling tertawa terbahak-bahak.     

Huzi juga mendongak dan tertawa terbahak-bahak.     

Gong Mo mengangguk dan berkata pada Yu Xinran, "Kalau begitu, aku ikut bersamamu saja."     

"Ayo!" Yu Xinran meraih tangannya dan berlari ke atas dengan cepat.     

Huzi melirik sekilas, kemudian terus bersandar pada Wu Surong.     

Wu Surong berkata pada Min Ling, "Jika sudah akrab, dia bisa ditinggal."     

"Dia tahu Ibu baik padanya, jadi secara alami dia merasa dekat."     

Di lantai atas, Gong Mo mengikuti Yu Xinran masuk ke dalam kamar.     

Yu Xinran melemparkan laptop ke tempat tidur dan bertanya, "Apa yang ingin kamu lakukan? Bersenang-senang di rumah atau di luar saja?"     

Gong Mo berkata, "Di sini cukup jauh dari kota, kita tidak ada waktu untuk pulang-pergi. Lebih baik di dalam rumah saja."     

"Kalau begitu kita minum teh sambil mengobrol, berolahraga, atau menonton film?" Yu Xinran bertanya sambil tersenyum.     

"Melihat dirimu…" Gong Mo tersenyum, "Apa saja boleh."     

Yu Xinran berpikir sejenak, lalu berkata, "Ada kolam ikan di dekat sini. Kakek pergi memancing di sana. Kakek bilang ikannya untuk makan malam. Bagaimana kalau kita pergi menemuinya saja?"     

"Boleh!" Gong Mo setuju.     

"Aku akan mengambil beberapa pakaian." Yu Xinran berjalan ke ruang ganti, mengambil mantel tebal, dan bertanya, "Apa kamu membawa mantel? Apa kamu perlu aku membawakan satu untukmu?"     

"Eh?" Gong Mo ragu-ragu. Ia tidak menyangka akan pergi keluar. Karena terdapat pemanas di dalam mobil dan rumah, pakaiannya sama sekali tidak tebal.     

Yu Xinran mendengar keraguannya dan tahu kalau Gong Mo membutuhkannya. Yu Xinran bertanya, "Kamu suka warna apa?"     

"Ter… terserah." jawab Gong Mo canggung.     

Yu Xinran menjulurkan kepalanya dan meliriknya, lalu mengambil sebuah mantel yang cocok dengan warna pakaian Gong Mo.     

Ketika keduanya turun sambil membawa mantel, Min Ling bertanya, "Kalian mau keluar?"     

Yu Xinran mengangguk, "Pergi menemui Kakek."     

Wu Surong berkata, "Kalau dia tahu Huzi datang, dia pasti akan cepat-cepat kembali. Pada saat itu, lagi-lagi dia akan berebut dengan Nenek!"     

Yu Xinran memutar bola matanya, "Kalau begitu aku akan menyuruh Kakek kembali sesudah menangkap ikan."     

"Mungkin saja sekarang dia sudah menangkap ikan."     

"Mana ada secepat itu." gumam Yu Xinran, "Jika sudah, aku akan menendang ikan-ikan itu kembali ke dalam kolam."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.