Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Yang Aku Inginkan Memang Cintamu



Yang Aku Inginkan Memang Cintamu

0"Pilihlah." Gong Bai berkata, "Cocokkan sepasang denganku."     
0

Ketika Yu Xinran mendengarnya, ia tersenyum dan berkata, "Baiklah, aku ikut maumu saja."     

Setelah pegawai pergi, ia berkata, "Tiba-tiba aku teringat kalau aku belum pernah memberimu pakaian."     

"Kalau begitu hari ini kamu yang bayar…!" kata Yu Xinran sambil tersenyum.     

"Tentu saja."     

Sebenarnya biasanya Yu Xinran jarang memakai merek ini karena di industri fashion internasional, merek ini bukanlah yang teratas. Ia bahkan juga jarang mengenakan merek teratas karena kebanyakan membuat pakaiannya secara khusus, jadi merek kecil semacam ini semakin tidak menarik perhatiannya.     

Namun, harga pakaian bermerek ini sudah pada batas pengeluaran Gong Bai.     

Yu Xinran diam-diam menghitung biaya tagihan di dalam hatinya, lalu berkata pada Gong Bai, "Jika kamu membelikanku, aku juga mau membelikanmu. Punyaku, kamu yang beli. Punyamu, aku yang beli."     

Gong Bai meliriknya tanpa daya dan sangat berterima kasih atas perhatiannya, "Lain kali saja. Masih ada kesempatan."     

Ketika Yu Xinran mendengar ini, ia menghela napas diam-diam dan buru-buru mengangguk.     

Hari ini Gong Bai begitu tidak seperti biasanya. Ia terus menghabiskan uang untuk Yu Xinran dan ini membuatnya agak takut.     

Yu Xinran bahkan mengira Gong Bai sudah memiliki suatu tekad dan keputusan tertentu. Misalnya saja, seperti mengakhiri hubungan ini.     

Baguslah kalau masih ada lain kali. Itu artinya Gong Bai masih belum menyerah.     

Sepertinya kata-kata Gong Fei sudah menyakitinya.     

Yu Xinran dengan serius memilih sebuah gaun yang murah. Dengan sosok tubuh dan temperamennya, tidak peduli berapapun harganya, apa pun yang dikenakannya akan terlihat indah di tubuhnya. Ia sendiri yang akan meningkatkan nilai pakaian itu, jadi ia tidak perlu terlalu peduli dengan harga pakaian itu.     

Gong Bai juga tidak berbantah dengannya. Bagaimanapun juga, bertambah atau berkurangnya satu angka nol, tidak ada bedanya di mata Yu Xinran, tapi baginya, perbedaannya sangat besar. Yu Xinran memikirkannya, jadi tentu saja Gong Bai tidak akan mengabaikan niatnya.     

Pada saat membayar, Gong Bai mengeluarkan kartu debit.     

Kartu kreditnya sudah melebihi batas pemakaian. Selain itu, batas pemakaiannya juga tidak begitu besar.     

Di tempat seperti ini, sebenarnya cukup memalukan untuk mengeluarkan kartu debit.     

Kasir tertegun sejenak, lalu melakukan prosedur pembayaran seperti biasanya. Bahkan jika Gong Bai tidak punya uang, tapi pegawai itu tidak melupakan status apa yang dimiliki Yu Xinran, jadi tentu saja ia tidak berani menunjukkan wajah yang dapat menyinggung perasaan Yu Xinran.     

Yu Xinran menggandeng lengan Gong Bai dan merasa begitu tidak tega.     

Ketika keluar dari toko, Gong Bai memeriksa waktu dan berkata, "Kita cari tempat untuk duduk-duduk dan menunggu hingga waktu konser dimulai."     

Yu Xinran menatapnya, "Sepertinya tidak perlu."     

Hari ini Gong Bai sedang menggila. Ia pasti akan membawa Yu Xinran ke tempat duduk-duduk yang dapat menghabiskan ratusan yuan.     

Yu Xinran tidak bisa menahan diri dan bertanya, "Ada apa denganmu hari ini?"     

Gong Bai terkejut. Ia menatapnya sebentar, kemudian tiba-tiba saja memeluknya.     

"Gong Bai?" Yu Xinran terkejut.     

"Aku merasa bersalah padamu." Gong Bai berkata, "Kamu selalu diperlakukan dengan tidak adil ketika bersamaku."     

"Aku tidak merasa begitu…!" kata Yu Xinran.     

"Kalau begitu aku semakin merasa bersalah padamu…" kata Gong Bai, "Jelas-jelas kamu sangat diperlakukan dengan tidak adil."     

Yu Xinran berhenti berbicara. Setelah berpikir sejenak, ia memeluknya dan berkata, "Jangan merasa tertekan."     

"Tapi aku tidak tidak tertekan, kan?" Gong Bai memandangnya, "Kamu sudah diperlakukan dengan tidak adil sendirian. Jika aku menerimanya begitu saja, bagaimana bisa aku layak untuk mencintaimu?"     

Yu Xinran sangat tersentuh dan menatapnya, lalu berkata sambil tersenyum, "Baguslah kalau kamu mencintaiku. Aku hanya takut kalau kamu tidak mencintaiku."     

Bisa dibilang, baguslah jika Gong Bai memiliki perasaan seperti ini, karena yang ditakutkannya adalah jika Gong Bai tidak memiliki pemikiran seperti itu.     

"Sekarang aku tidak punya apa-apa dan yang tersisa hanya cinta." kata Gong Bai.     

"Yang aku inginkan memang cintamu," kata Yu Xinran dengan tegas.     

"Aku juga bisa memberikan yang lainnya untukmu."     

Cinta tidak bisa dimakan, tapi yang lain, sekarang ia tidak bisa berjanji karena takut tetap tidak layak untuknya, meski sudah bekerja keras untuk memiliki mobil dan rumah.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.