Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Kamu Bahkan Bisa Membuat Susu?



Kamu Bahkan Bisa Membuat Susu?

0"Yu Qingliu! Begini sikapmu pada pacarmu?"     
0

Yu Qingliu yang tahu dirinya bersalah pun tidak berani berbicara. Sepertinya yang dikatakannya memang benar. Jika orang lain yang menjadi pacarnya, cepat atau lambat orang itu akan dibuatnya marah dan melarikan diri dan Yu Qingliu memang akan menjalani ritme kehidupan yang kesepian.     

"Kakak!" Huzi mengambil cupcake dan menyerahkannya pada Ding Dang.     

Ding Dang dengan senang hati mengambilnya dan mencium wajahnya, "Huzi kami memang pintar, tapi lebih baik kamu tetap memanggilku Bibi Nenek…!"     

Yu Qingliu meliriknya dan mengangkat sudut mulutnya dengan puas.     

'Ini baru benar! Paman Kakek dan Paman Nenek barulah pasangan.'     

Ketika Huzi mendengar ini, ia berbaring di atas meja dengan frustasi.     

Panggilan "Bibi Paman" sangat merepotkan dan lebih mudah untuk memanggil "Kakak". Apa benar-benar tidak bisa memanggil Kakak?     

Ketika melihat hari semakin gelap, Yu Qingliu melirik jam tangannya. Ia telah menetapkan tempat di restoran, apakah ia ingin membawa Huzi ke sana? Mereka datang berpasangan sehingga mereke terlihat seperti keluarga yang beranggotakan tiga orang. Tapi sebenarnya anak itu bukanlah miliknya.     

Pada saat ini, Wu Surong menelepon.     

Yu Qingliu menghela napas lega. Ia harus segera mengembalikan Huzi agar kencan hari ini bisa sedikit ditebus.     

Ketika kembali ke rumah keluarga Yu, Huzi kegirangan melihat kincir angin yang ada di atas meja pendek. Ia menunjuk kincir angin dan berteriak senang.     

Yu Qingliu meletakkannya di lantai. Huzi mengambil kincir angin dan bermain sendirian.     

"Dia tidak membuat masalah, kan?" Wu Surong bertanya pada Ding Dang.     

Ding Dang menggelengkan kepalanya, "Sangat patuh. Aku bahkan tidak rela untuk melepaskannya."     

Yu Zhengming datang dari ruang makan dengan menggunakan kruk, "Huzi sudah kembali rupanya. Qingliu, apa kalian sudah makan?"     

"Belum." Yu Qingliu tampak tertekan, 'Mana bisa makan sambil menjaga anak kecil!'     

"Kalau begitu…" Yu Zhengming ingin menyuruh mereka tinggal, tapi sepertinya mereka ingin pergi kencan.     

Ding Dang bertanya, "Apa Kakak Tertua, Kakak Ipar, dan Xinzhuo belum kembali?"     

"Semuanya pergi kencan," kata Yu Zhengming, "Kakak tertua dan kakak iparmu sudah berumur berapa puluh tahun, tapi masih saja berkencan. Xinzhuo bilang dia mau pergi ke pesta malam. Entah apa jangan-jangan diam-diam dia sudah punya pacar."     

"Kalau begitu kamu makan dengan Bib saja!" Ding Dang bertanya, "Begini saja, aku dan Qingliu juga sudah pulang, jadi kami menemani kalian makan bersama saja!"     

Yu Qingliu memandangnya dengan tatapan kosong, 'Nona, kamu tidak mengerti hari ini hari apa? Kenapa kamu ingin menemani orang tua makan di rumah?"     

Wu Surong bertanya, "Kalian tidak makan di luar?"     

Ding Dang tersenyum dan menggelengkan kepalanya, "Hari ini ramai, keluar pun tidak akan dapat tempat. Bibi kasihani aku, aku sudah sangat lapar…!"     

"Kalau begitu makan bersama saja!" kata Wu Surong dengan gembira. Jika hanya ia dan suaminya, pasti akan sangat sepi dan tidak nyaman.     

Yu Qingliu berkata, "Sebenarnya aku sudah memesan…"     

Ding Dang menginjaknya, "Masih tidak segera menggendong Huzi?!"     

"..." Yu Qingliu membatin, 'Kenapa tidak berkencan? Kenapa bahkan kamu sampai menginjakku? Percaya atau tidak, kalau aku akan menjadi suami yang mendominasi?!'     

Ding Dang menggendong Huzi dan memelototinya, "Ayo cepat kemari dan makan!"     

"..." Yu Qingliu berkata dalam hatinya, 'Lupakan saja. Menikah saja belum, dari mana bisa menjadi suami yang mendominasi.'     

'Tunggu.'     

Yu Qingliu memandang Ding Dang dan Huzi. Jangan-jangan gadis nakal ini menyukai anak kecil?     

Setelah makan, Huzi menjadi malas dan mulai menguap.     

Wu Surong berkata dengan gembira, "Baguslah kalau mengantuk, jadi dia tidak perlu pulang. Suruh Nanxuan bisa menjemputnya besok saja."     

Yu Qingliu berkata, "Sebelum tidur dia mau minum susu, kan? Aku akan pergi membuatkan susu untuknya."     

"Kamu bahkan bisa membuat susu?" tanya Ding Dang sambil tersenyum.     

"Ketika aku menjadi dokter di MSF, aku pernah merawat bayi-bayi kecil."     

Ketika Ding Dang mendengar ini, ia mengikutinya ke dapur dan bertanya penasaran, "Pada saat menjadi dokter di MSF, kamu pernah pergi kemana saja?"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.