Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Obat Nyamuk Merek Huzi



Obat Nyamuk Merek Huzi

0"Hei, hei,hei!" seru Ding Dang bersemangat, "Kembali! Kembali!"     
0

Yu Qingliu melihat mobil Yu Zhengming kembali.     

Ding Dang berlari kegirangan. Setelah mobil berhenti, kedua tetua turun sambil menggendong Huzi yang menangis.     

"Kenapa?" ​​Ding Dang merasa kasihan padanya dan menggendongnya, "Si menggemaskan kecilku, apa yang kamu tangisi?"     

Ketika Hu Zi melihat Yu Qingliu, ia terisak dua kali, kemudian berhenti menangis.     

Wu Surong berkata, "Sepertinya kamu harus menjaganya sebentar. Kalau tidak, dia akan mencari orang tuanya."     

Yu Qingliu berjalan mendekat, sementara Hu Zi mendekatinya dengan hati-hati.     

"Kalau begitu biar kami yang menjaganya. Kami pasti akan menjaganya baik-baik." kata Ding Dang.     

"Kalau begitu untuk sementara kami serahkan pada kalian." Wu Surong menyuruh orang untuk menurunkan kereta bayi Huzi, lalu mengambil barang di dalamnya dan menjelaskan, "Ini popok, ini…"     

"Sudah, sudah. Aku mengerti." Yu Qingliu berkata, "Aku seorang dokter. Kalian tidak perlu khawatir. Jika sudah tidak bisa, aku akan menghubungi Nanxuan."     

"Baiklah kalau begitu. Kalian hati-hati, jangan sampai terjadi sesuatu. Jika tidak, nanti Nanxuan…"     

"Sudah, jangan khawatir." kata Yu Qingliu, "Lihat pinggang ayahku sudah bengkok. Bawa dia kembali untuk beristirahat dulu. Panggil orang untuk memijatnya."     

Ketika Wu Surong melihatnya, ia mulai khawatir dan berkata, "Kalau begitu kami pergi dulu. Kalian hati-hati, ya!"     

Setelah mereka pergi, Yu Qingliu dan Ding Dang berdiri di sisi jalan dengan perasaan yang campur aduk.     

Tentu saja, hanya Yu Qingliu yang merasa seperti ini, sementara Ding Dang senang.     

Yu Qingliu sudah berjanji pada Ding Yuan dan istrinya bahwa ia tidak akan pernah memiliki hubungan dengan Ding Dang sebelum menikah. Tapi ia sudah terlanjur membuat kesalahan, jadi tentu saja ia karena kesalahan telah dilakukan, ia berencana untuk terus melakukannya.     

Di hari baik seperti Hari Valentine, tentu saja ia ingin bermesra-mesraan, tapi kenapa tiba-tiba kedatangan obat nyamuk? Bagaimana mereka bisa berkencan dan bagaimana mereka bisa tidur?     

Ding Dang sangat senang. Tugas untuk memasuki kamar pengantin sudah selesai. Langkah selanjutnya adalah melahirkan anak.     

Kamar pengantin boleh dimasuki terlebih dahulu, tetapi anak harus menunggu sampai menikah.     

Sambil membawa Huzi, Ding Dang memperlihatkan betapa menggemaskannya Huzi pada Yu Qingliu untuk menginspirasinya menjadi seorang ayah sehingga Yu Qingliu akan langsung melamarnya!     

"Paman!" teriak Hu Zi pada Yu Qingliu.     

Yu Qingliu merasa sakit kepala dan berkata, "Paman Kakek!"     

Huzi menoleh dan memanggil Ding Dang, "Kakak!"     

"Astaga! Pintar sekali!" Ding Dang tertawa, "Kamu benar-benar sangat pintar!"     

"Kamu sudah 20 tahun-an! Apa kamu tidak malu menjadi kakaknya?" Yu Qingliu berbalik, "Kita mau kemana?"     

"Aku juga tidak tahu. Kalau tidak, kita cari toko hidangan penutup saja. Aku agak lapar."     

"Kamu hanya tahu makan saja!" Yu Qingliu memutar bola matanya.     

Ding Dang mendengus dan memalingkan wajahnya dengan kesal.     

Yu Qingliu tersenyum, lalu mengulurkan tangannya dan mengaitkannya pada pinggangnya, "Tidak masalah makan agak banyak. Lagi pula aku bisa membelikannya."     

Ding Dang tersipu dan mendorongnya menjauh, "Hati-hati aku akan membuatmu miskin!"     

Setelah tiba di toko hidangan penutup, keduanya mengeluarkan mainan Huzi.     

Huzi berdiri di sofa dan bermain dengan gembira sambil memegang meja, lalu membawa satu per satu mainan kecil itu ke Ding Dang.     

Ding Dang tersenyum dan bertanya, "Untukku?"     

Huzi mengangguk sambil tersenyum.     

Yu Qingliu yang terabaikan pun mencibir, "Masih sekecil ini sudah bisa menyenangkan anak gadis! Kalau sudah dewasa, pasti akan jadi buaya darat!"     

Ding Dang meliriknya, "Daripada sepertimu yang sudah berusia 40 tahun lebih tapi masih saja tidak bisa! Kalau aku tidak mengorbankan diri untuk menyelamatkanmu, tunggu saja sampai kamu kesepian seumur hidupmu!"     

"Bagaimana dengan dirimu? Sudah 20 tahun lebih, tapi kamu tidak terlihat seperti wanita. Banyak pria di kepolisian takut padamu. Jika bukan karena aku, kamu jadi tomboi seumur hidup saja!"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.