Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Ayah Macam Apa Ini?



Ayah Macam Apa Ini?

0Cuaca sedang sangat dingin. Sheng Nanxuan mengenakan syal yang dirajut oleh Gong Mo untuknya tahun lalu. Syal itu terlihat agak kuno dan tidak cocok dengan pakaiannya, tapi ia tetap tampan.     
0

Gong Mo tersenyum dan turun dari mobil, sementara Tang Xinxin menyapanya sambil bersandar di jendela.     

Sheng Nanxuan tersenyum dan bertanya, "Sudah keluar dari rumah sakit?"     

"Tidak usah ditanya lagi." jawab Tang Xinxin.     

Sheng Nanxuan mengangguk, "Berkat Wu Di memberitahu kita. Kalau tidak, kami tidak akan tahu."     

Tang Xinxin tertegun. Ia merasa Sheng Nanxuan sudah dapat membaca dirinya. Ia bersembunyi di dalam mobil karena merasa bersalah.     

Begitu Gong Mo diingatkan akan hal ini, ia juga teringat akan keanehan ini. Entah bagaimana Wu Di bisa tahu Tang Xinxin dirawat di rumah sakit.     

Sheng Nanxuan mencium Gong Mo, "Pergilah. Bersenang-senanglah."     

"Kamu sudah bekerja keras…" Gong Mo berkata, "Sekarang Huzi cukup menurut. Kalau kamu sibuk, letakkan saja dia di dalam kereta bayi."     

"Hm."     

Gong Mo melambaikan tangan pada Huzi dan masuk ke mobil.     

Sheng Nanxuan memperhatikan mobil pergi menjauh, lalu berjalan ke gedung kantor sambil mendorong kereta bayi dengan satu tangan, sementara tangan yang lain menggendong Huzi.     

Huzi melihat sekeliling dengan rasa ingin tahu dan membuat suara kebingungan, "Yi? Yi?"dari waktu ke waktu.     

Sheng Nanxuan sangat bangga dan selalu merasa putranya sangat pintar.     

Selama rapat, ia enggan menyerahkan Huzi pada sekretaris untuk menjaganya dan langsung menggendongnya memasuki ruang konferensi.     

Semua orang yang melihat Huzi merangkak di atas meja, takut ia akan jatuh ke lantai. Jadi dari waktu ke waktu, mereka berusaha menghalangi jalannya.     

Sepertinya Huzi tidak puas karena dihalangi oleh semua orang, jadi ia mengencingi dokumen seorang supervisor.     

Sheng Nanxuan merenung, "Kamu sedang mencoba membantu Ayah membubuhkan cap?"     

"Hehe..." Huzi tertawa.     

"Masih bisa tertawa?"     

Hu Zi tertegun sejenak, lalu menundukkan kepalanya. Baru pada saat inilah ia mendapati mahakaryanya. Entah malu atau jijik, ia berpaling dan merangkak pergi. Ia menyeret urinnya sepanjang jalan dengan ujung sepatunya.     

Tiba-tiba Sheng Nanxuan bertanya, "Apa di sini ada kamera pengawas?"     

Lin Lei ragu-ragu sejenak dan berkata, "Tidak ada."     

Hal-hal rahasia sering dibahas di ruang konferensi, jadi tentu saja kamera pengawas tidak mungkin dipasang di sini.     

Sheng Nanxuan menggerutu, "Sayang sekali." Betapa bagusnya jika bisa merekam kejahatan anak ini.     

Semua orang membatin, 'Ayah macam apa ini?'     

Di dalam ruang spa, Gong Mo dan Tang Xinxin berbaring di tempat tidur, sementara fisioterapis memijat punggung mereka perlahan.     

Gong Mo bertanya perlahan, "Ada apa denganmu dan Wu Di?"     

"Apanya yang ada apa?" jawab Tang Xinxin pura-pura mengantuk.     

"Jangan berpura-pura bodoh. Tidak ada angin dan tidak ada hujan, bagaimana bisa dia tahu kalau kamu masuk rumah sakit? Sebelumnya saat aku menjengukmu dan mengkhawatirkanmu, aku sama sekali tidak terpikir ada sesuatu yang janggal."     

"..."     

"Sebenarnya Wu Di juga tidak buruk." Gong Mo berkata, "Sejak awal Nanxuan menganggapnya sebagai teman. Itu artinya tidak ada yang salah dengannya."     

"Kau belum pernah melihat berita gosip di layar lebar?"     

"Eh?"     

Tang Xinxin tersenyum, "Kamu jangan karena melihat laki-laki dan perempuan berduaan, lalu berpikir ke arah sana, oke?"     

Gong Mo berkata, "Bukannya aku ingin memikirkannya, tapi sekarang kamu sangat aneh! Jika tidak apa-apa, bukankah kamu tinggal menyangkalnya saja?"     

Tang Xinxin terdiam beberapa saat, "Sudahlah. Aku memang tidak ada apa-apa dengannya, tapi kalau dia, mana aku tahu?"     

"Maksudmu dia sedang mengejarmu?"     

"Bukan begitu juga. Dengan karakternya yang playboy, dia tidak akan menyukai penampilanku dua hari ini."     

"Tapi dulu kalian pernah bertemu!"     

"Itu sebabnya dia menolongku."     

"Menolong?"     

Tang Xinxin tidak lagi berusaha menyembunyikan, "Malam itu aku pergi ke bar untuk minum-minum dan tidak sengaja bertemu dengannya. Setelah aku pingsan, dia hanya bertindak sebagai orang baik dengan mengantarkanku ke rumah sakit dan membayar tagihan rumah sakit dan obatku. Aku ingin mengembalikannya, tapi dia tidak mau, jadi aku berjanji untuk mentraktirnya makan."     

Gong Mo bingung, "Hari itu adalah Festival Lentera, kenapa kamu minum-minum?"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.