Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Terima Kasih



Terima Kasih

0Tang Xinxin membuka matanya dan melihat tirai renda berwarna putih bergoyang di depan jendela. Di sebelah tirai ada sinar matahari yang berebut masuk dan terjatuh di lantai yang bersih dan hangat.     
0

Pikirannya agak kacau. Ia sama sekali tidak tahu di mana dirinya berada.     

"Sudah sadar?" Sebuah suara datang dari sampingnya.     

Ia menoleh dan melihat Wu Di yang terlihat agak tampan dalam sweater-nya.     

Tang Xinxin duduk dengan linglung. Wu Di pun buru-buru membantunya.     

"Terima kasih." Setelah duduk dengan stabil, dia menarik kembali tangannya karena malu, lalu melihat sekeliling dan bertanya dengan keheranan, "Di mana ini?"     

"Rumah sakit." Wu Di menatapnya dengan heran, "Kamu lupa?"     

"Eh?" Tang Xinxin menggosok dahinya, "Pikiranku sedikit kacau."     

"Dokter bilang kamu terlalu banyak bekerja, jadi kamu pingsan."     

"Oh." Tang Xinxin mengangguk. Ia teringat ketika bertemu dengan Wu Di, ia sedang minum. Kemungkinan Wu Di yang mengantarnya ke rumah sakit, jadi ia berkata, "Terima kasih."     

Suaranya sangat pelan. Wu Di ragu-ragu sejenak sebelum akhirnya mengerti apa yang dikatakannya dan menjawab, "Sama-sama."     

Tang Xinxin tersenyum canggung, lalu menoleh untuk melihat ke luar jendela dan mengulurkan tangan untuk menyentuh rambutnya yang kering.     

Ia bergerak sebentar, lalu melihat helaian rambut di telapak tangannya dan berkata dalam hatinya, 'Rambutku saja sudah seperti ini, sepertinya wajahku lebih parah, kan?'     

"Apa kamu mau makan sesuatu? Aku akan panggilkan perawat untuk membelikannya untukmu."     

"Maaf merepotkan." kata Tang Xinxin buru-buru. Ia benar-benar lapar dan tubuhnya tidak memiliki kekuatan sama sekali.     

Wu Di membunyikan bel untuk memanggil perawat masuk, lalu bertanya pada Tang Xinxin, "Ini Malam Tahun Baru, kenapa kamu sampai kelelahan karena bekerja? Bukankah ini hari libur?"     

"Aku lembur." kata Tang Xinxin dengan getir.     

"Kamu kerja di mana?"     

"Sebagai asisten selebriti. Mereka tidak beristirahat selama Tahun Baru."     

"Oh, ya?"     

"Semakin populer, semakin sedikit waktu untuk beristirahat. Bosku kali ini sangat populer."     

"Siapa? Apa dia cantik?"     

Tang Xinxin menatapnya tidak habis pikir, "Laki-laki."     

"Eh?" Wu Di sedikit malu. Ia ingin bertanya, "Apakah dia tampan?", tetapi takut Tang Xinxin akan meragukan seksualitasnya, jadi mau tidak mau ia mengubah topik pembicaraan, "Tubuhmu adalah milikmu sendiri, jadi jangan berusaha terlalu keras."     

"Tidak, kok." kata Tang Xinxin dengan suara pelan.     

Wu Di menatapnya dan merasa bahwa penampilannya saat ini bukan karena kelelahan, tetapi karena sedang patah hati.     

Ia menggerakkan bibirnya dan ingin bertanya apa yang sedang terjadi, tetapi ia merasa tidak ingin tahu masalah orang lain.     

"Itu…" Tang Xinxin menatapnya, "Apakah kamu terus berada di sini sepanjang waktu?"     

"Eh? Melakukan kebaikan adalah hal yang baik, kan." Wu Di merasa tidak enak, "Sudah tengah malam, jadi aku juga tidak enak untuk mengganggu orang lain."     

"Terima kasih." kata Tang Xinxin sungguh-sungguh.     

"Sama-sama. Karena kamu sudah sadar, kalau begitu aku pergi dulu."     

"Oke."     

Wu Di ragu-ragu sejenak, lalu berkata, "Bagaimana kalau kamu memanggil keluargamu untuk menjagamu?"     

Tang Xinxin terdiam sesaat, lalu berkata, "Orang tuaku ada di luar negeri."     

"Kalau begitu aku akan memberitahu Gong Mo"     

"Jangan!" katanya buru-buru, "Aku tidak ingin merepotkannya."     

"Lalu apakah kamu ingin aku menjagamu?"     

Tang Xinxin merasa canggung, lalu menatapnya dan berkata, "Terima kasih. Sebelumnya aku sudah merepotkanmu. Aku akan menyewa seseorang dari perusahaan urusan rumah tangga untuk merawatku. Berapa biaya rumah sakitnya? Aku akan membayarmu."     

"Tidak perlu, tidak perlu! Kamu istirahat dulu saja. Kalau sudah sembuh, traktir aku makan saja."     

"Baiklah kalau begitu."     

Handphone Wu Di tiba-tiba berdering. Dia buru-buru mengeluarkan handphone-nya dan berkata, "Aku keluar untuk mengangkat telepon dulu."     

Tang Xinxin mengangguk. Sesudah menunggunya keluar, ia mengambil handphone-nya dan melihat sekilas ada beberapa pesan yang masuk.     

Itu pesan yang dikirim oleh Yang Yue dan agennya.     

Yang Yue bertanya dengan marah, 'Dari mana saja kamu? Kenapa belum kembali bekerja?'     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.