Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Aku Sangat Kecewa Pada Ibu



Aku Sangat Kecewa Pada Ibu

0"Seratus ribu yuan bisa membeli hati nurani Ibu? Seratus ribu yuan membuat Ibu tidak peduli dengan keluarga Ibu sendiri?!" perasaan Tian Cheng semakin hancur.     
0

Bibi Kecil sedikit merasa bersalah. Wajahnya memucat dan ia tidak bisa menahan diri untuk berteriak, "Kamu hanya peduli pada saudaramu. Sama seperti kakak sepupumu, kalian lebih memihak pada orang luar! Memang dia kakak kandungmu?"     

"Dia bukan kakak kandungku, tapi dia peduli padaku!" teriak Tian Cheng, "Memang Ibu dan Ayah pernah memedulikanku? Seharian kalian hanya tahu mengharapkan uang yang sedikit itu!"     

"Kalau tidak ada uang, bagaimana bisa membesarkanmu?"     

"Jangan karena ini Ibu mengharapkan uang orang lain! Apa Ibu tidak bisa mencari pekerjaan sendiri?"     

Bibi Kecil tercekat. Ia yang sudah berusia, tetapi dinasehati oleh putrinya. Ini membuatnya merasa sangat terhina, "Ibu sudah tua, siapa yang mau mempekerjakan Ibu?"     

"Jelas-jelas Ibu hanya malas dan takut menghadapi kesulitan!"     

"Tutup mulutmu! Kamu jadi kurang ajar karena setiap hari belajar dari Gong Mo! Kerjaanmu hanya membantah Ibu! Aku ini ibumu!"     

Tanpa berpamitan, Tian Cheng langsung berjalan pergi. Ibunya memang sudah sangat tidak menyukai Gong Mo. Itu sebabnya ibunya tidak memberitahukan tentang acara pada hari ini. Jika tidak, bagaimana bisa Tian Cheng tahu untuk datang ke sini?     

Sebenarnya Gong Mo diam-diam menghubungi Tian Cheng di belakangnya. Hari ini ia mendesak Tian Cheng untuk kembali dan makan bersama, lalu lain kali bisa-bisa ia mendesak Tian Cheng untuk kabur dari rumah! Memang ia siapa? Banyak ikut campur urusan orang saja!     

Sekarang ia merasa semakin bertambah marah lagi.     

"Demi kakak sepupumu, bahkan kamu sudah tidak menginginkan ibumu lagi! Pergi saja sana ke keluarganya! Jangan suruh Ibu membesarkanmu!"     

"Itu tidak ada hubungannya dengan dia! Meski tidak ada dia, aku sudah tidak tahan lagi melihat semua tingkah laku dan perbuatan Ibu!"     

"Kalau begitu, jangan pakai uangku!" kata-kata Bibi Kecil tidak masuk akal.     

Menurutnya, ia sudah membesarkan Tian Cheng. Apa yang dikenakan dan digunakan oleh Tian Cheng adalah darinya, jadi Tian Cheng harus mendengarkannya.     

Tian Cheng yang sudah tidak tahan lagi pun mengangguk, "Oke! Aku yang akan mengurusnya sendiri! Tenang saja. Ke depannya aku akan merawat ibu, tapi Ibu tidak boleh mengatur-atur aku!"     

"Anak durhaka!" Bibi kecil mengamuk hingga tubuhnya bergetar.     

"Itu karena aku sudah sangat kecewa pada Ibu!" Tuan Cheng meraung dengan suara yang keras, lalu berbalik dan berlari.     

Bibi Kecil berjongkok di tanah dengan hati yang hancur dan mulai menangis.     

Kejahatan apa yang dilakukannya? Ini semua dilakukannya demi siapa? Ia sudah tidak peduli mengenai suaminya yang tidak menginginkannya, tapi sekarang bahkan anaknya pun juga tidak menginginkannya!     

Pada saat menangis, ia merasa orang-orang di sekitar menunjuk-nunjuk ke arahnya. Ia pun merangkak bangkit berdiri sambil menutupi wajahnya, lalu berlari sambil menunduk.     

Bibi Kecil memperkirakan Paman Tertua dan yang lainnya tidak mendapatkan uang itu karena merasa Tian Cheng sudah menyebabkan kekacauan, jadi ia tidak berani kembali ke rumah Paman Tertua karena takut disalahkan oleh semua orang.     

Ia kembali ke rumahnya dan menelepon Hu Yinghong. Hu Yinghong berteriak mengamuk di telepon, "Kita sudah tidak menginginkan uang ini lagi! Mereka sindikat gelap! Mereka punya pistol!"     

Butuh waktu lama bagi Bibi Kecil untuk memahami apa yang sedang terjadi. Begitu keluar, ia mendengar suara yang keras, tetapi tidak menyangka itu suara tembakan pistol, jadi ia tidak ketakutan. Jika pada saat itu ia tidak berlari, bisa-bisa ia ditembak mati oleh si setan asing itu!     

Bibi Kecil gemetaran dan tiba-tiba ingin meminta maaf pada Shan Rong.     

Selama ini ia tidak memiliki pandangan tertentu pada Shan Rong dan Shan Rong juga mengetahui hal itu. Asalkan ia mengatakan bahwa Paman Tertua dan Paman Ketiga lah yang menghasutnya, seharusnya Shan Rong akan memaafkannya, bukan? Shan Rong dan Gong Mo sepertinya sangat memedulikan Tian Cheng, jadi seharusnya demi Tian Cheng, mereka tidak akan membuat perhitungan dengannya, kan?     

Ketika Shan Rong masuk ke dalam rumah, hal pertama yang dilakukannya adalah mengeluarkan dan membuang kue bulan yang diberikan Hu Yinghong kemarin.     

Kue bulan itu bahkan masih berada di dalam kotak dan kantongnya. Shan Rong melemparkannya ke luar pintu.     

Setelah melemparkannya, ia membanting pintu dan berkata dengan marah, "Jika kelak aku masih berurusan dengan mereka lagi, aku adalah bajingan!"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.