Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Datang ke Rumah Untuk Meminta Maaf



Datang ke Rumah Untuk Meminta Maaf

0"Tidak perlu repot-repot. Ibu tidak suka makan terlalu banyak karena akan merusak gigi, jadi biar aku saja yang memakannya," sambil mengatakannya, Gong Mo meraih permen itu.     
0

Shan Rong berkata, "Sebentar bilang mau, sebentar bilang tidak mau! Dasar!"     

"Hmm." Gong Mo mengambil permen dan menggigitnya, lalu berkata pada Sheng Nanxuan, "Manis sekali!"     

"Hati-hati sakit gigi." kata Sheng Nanxuan.     

"Kalau rusak, gantikan gigiku dengan gigi palsu berlapis berlian!"     

"Pfft!" Sheng Nanxuan tertawa, "Jangankan lapisan berlian, berlian utuh juga bisa!"     

Pada saat Shan Rong mengambil sepotong permen dan memakannya, Gong Mo bertanya dengan heran, "Bukannya Ibu takut gigi Ibu rusak?"     

"Tidak masalah. Ibu juga akan menyuruh ayahmu mengantinya dengan gigi palsu berlapis berlian!"     

"Nanxuan bilang, gigi palsuku akan menggunakan berlian utuh!" kata Gong Mo dengan sombong.     

"Kamu..!" Shan Rong mengulurkan tangan untuk meraih leher Gong Mo dan ingin memukulnya.     

Gong Mo buru-buru berteriak, "Ahhh! Aku salah! Aku salah!"     

"Di mana salahmu?!" ​​Shan Rong bertanya dengan kejam.     

Huzi bertepuk tangan dan memandang mereka dengan penuh semangat. Ia mengira mereka sedang bermain sesuatu.     

"Sia-sia Ibu membesarkanmu!" Gong Mo merasa kecewa.     

"Ibu yang sudah sia-sia membesarkanmu!" Shan Rong mencubit lehernya dengan kejam sebanyak dua kali, "Ayo katakan! Di mana salahmu?"     

"Salahku…" Gong Mo terdiam.     

Sejujurnya ia tidak tahu. Bahkan jika tahu, ia tidak tahu harus bagaimana mengatakannya.     

Gong Mo memandang Sheng Nanxuan dengan tatapan menyedihkan dan meminta bantuannya, "Di mana salahku?"     

Ketika Shan Rong mendengar perkataannya, ia merasa ingin membunuh putrinya sendiri!     

Tepat pada saat itu, bel pintu berbunyi.     

Shan Rong terkejut, sementara Gong Mo mengambil kesempatan untuk melarikan diri. Ia masuk ke pelukan Sheng Nanxuan dan menghela napas lega.     

Sheng Nanxuan menenangkannya dengan mengusap-usap punggungnya.     

Shan Rong meraung, "Jangan bermesraan lagi! Pergi buka pintu!"     

Gong Mo merangkak bangun, tetapi Sheng Nanxuan menahannya, "Biar aku saja."     

Begitu membuka pintu dan melihat Bibi Kecil berdiri di luar, wajah Sheng Nanxuan langsung menjadi gelap.     

"Nanxuan…!" kata Bibi Kecil sambil tersenyum, "Bibi datang untuk bertemu Gong Mo dan ibunya."     

Ketika orang-orang yang berada di dalam rumah mendengar suaranya, raut wajah mereka langsung berubah.     

Shan Rong gemetar karena marah. Gong Mo buru-buru berkata, "Biar aku periksa."     

Bibi Kecil segera berjalan dengan cepat ke depan pintu, lalu langsung menghela napas dan ingin melangkah masuk, "Momo!"     

"Bibi jangan masuk." Gong Mo melangkah maju untuk menghalanginya, "Ibuku tidak ingin melihat Bibi."     

"Begini…" Bibi Kecil dengan canggung berkata, "Bibi datang untuk minta maaf."     

"Tidak perlu." kata Gong Mo, "Kami sudah pernah memberi Bibi kesempatan, tapi Bibi tetap saja menyakiti kami lagi dan lagi, jadi sudah tidak akan ada yang berikutnya lagi."     

"Bibi tidak akan melakukannya lagi." Bibi Kecil berkata dengan panik, "Bibi juga bukannya sengaja. Itu karena pamanmu dan yang lainnya. Mereka bilang nanti akan memberikan seratus ribu yuan pada Bibi. Kamu juga tahu sekarang hidup Bibi sedang sangat susah, jadi Bibi hanya bisa mengikuti apa yang dikatakan Kakak Tertua dan Kakak Ketiga. Ke depannya Bibi masih harus mengandalkan mereka…"     

"Untuk apa Bibi mengandalkan mereka?" tanya Gong Mo tidak paham, "Satu-satunya yang dapat Bibi andalkan adalah diri Bibi sendiri dan Chengcheng."     

"Chengcheng dan Bibi sama-sama wanita. Jika bercerai dengan si marga Tian itu, Bibi bisa kerja apa? Bibi hanya bisa meminta bantuan pamanmu dan yang lainnya. Bukannya Bibi iri dengan seratus ribu yuan itu, tapi setelah bercerai, Bibi tidak punya apa-apa. Bibi masih harus menjalani kehidupan. Terserah saja apa yang mau kamu katakan, tapi Bibi hanya ingin Tian Cheng memiliki kehidupan yang lebih baik di masa depan."     

"Tahun lalu saat aku bilang mau membantu Bibi bercerai, Bibi tidak setuju. Jika bercerai pada saat itu, lebih dari setengah harta akan menjadi milik Bibi. Bibi takut tidak dapat hidup dengan baik, tapi sekarang? Kemungkinan Paman Kecil sudah hampir selesai memindahkan hartanya."     

"Ehm…" Bibi kecil sontak panik dan bergumam, "Bagaimana bisa begini?"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.