Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Membantunya Mencuci Rambut



Membantunya Mencuci Rambut

0Gong Mo tinggal di rumah bersama Sheng Nanxuan, Shan Rong, dan Gambino. Seperti orang-orang biasa di kota ini, mereka bangun di pagi hari untuk membeli bahan makanan dan berjalan-jalan di malam hari. Mereka menjalani kehidupan yang biasa dan bahagia.     
0

Setiap hari Shan Rong dan Gambino pergi keluar untuk menghidupkan kembali kenangan lama mereka di tempat mereka berkencan ketika masih muda.     

Gong Mo dan Sheng Nanxuan lebih sering berada di rumah bersama anak mereka.     

Setelah tidur siang, Gong Mo mencuci rambutnya.     

Sheng Nanxuan menaruh Huzi ke kereta dorong begitu saja, lalu berlari menghampiri Gong Mo, "Aku akan membantumu."     

Gong Mo meliriknya sekilas, "Kamu jaga Huzi saja."     

Melihat Sheng Nanxuan yang terlihat bersemangat, menunjukkan bahwa kedatangannya ini untuk berbuat yang tidak-tidak.     

"Dia bisa bermain sendiri. Aku akan membantumu." Sheng Nanxuan menyingsingkan lengan bajunya.     

Gong Mo berkata, "Aku tidak mau bantuanmu. Bantuanmu justru akan merepotkanku!"     

Ketika Sheng Nanxuan mendengar perkataan Gong Mo, ia memandangnya dengan sedih.     

Gong Mo malas untuk memedulikannya. Ia menundukkan kepalanya di bawah keran dan membiarkan air membasahi rambutnya.     

Ketika Sheng Nanxuan melihatnya, sepertinya memang tidak ada yang dapat ia bantu.     

Pada saat SMA, suatu kali mereka makan di kantin dan Sheng Nanxuan melihat iklan sampo di TV.     

Dalam iklan tersebut, sang pria membantu mencuci rambut sang wanita. Air diletakkan di ember, lalu diambil dengan menggunakan gayung dan disiramkan ke atas kepala. Sang pria bertanggung jawab melakukan bagian ini.     

Adegan itu sangat indah. Sang wanita cantik, sementara sang pria lembut. Pasangan yang serasi.     

Tadi Sheng Nanxuan melihat rambut ekor kuda Gong Mo dan ingin berbuat seperti itu.     

Hasilnya, sekarang sudah ada keran, jadi apa yang ingin dilakukannya sudah tidak bisa digunakan sama sekali!     

Sheng Nanxuan menatap keran dengan kesal, seolah-olah itu semua salah keran itu.     

Sheng Nanxuan mengambil sampo.     

Setelah beberapa saat, Gong Mo mengulurkan tangannya untuk meraih sampo, tetapi tersadar kalau sampo itu sudah tidak ada di sana, tetapi terlihat sudah berada di tangan Sheng Nanxuan!     

Gong Mo mengamuk, "Berikan padaku! Jangan membuat masalah!"     

"Aku akan mengeluarkan isinya untukmu." katanya dengan muram.     

Gong Mo tertegun sejenak, lalu meletakkan tangannya dan berkata sambil tersenyum, "Kalau begitu bantu aku mencucinya saja."     

Sheng Nanxuan tertegun sejenak, lalu kembali tersadar. Akhirnya ada sesuatu yang bisa dilakukannya!     

Sheng Nanxuan segera mengeluarkan isi sampo pada tangannya, lalu menggosok kepala Gong Mo beberapa kali. Ia mengambil rambut Gong Mo, memenuhi seluruh kepalanya dengan busa sampo, lalu dengan hati-hati meraih kulit kepalanya dengan sepuluh jarinya.     

"Bagaimana? Apa terlalu keras?" tanyanya.     

Gong Mo tersenyum dan berkata, "Terlalu pelan."     

"Tidak baik jika terlalu keras."     

"Sedikit lebih keras." Gong Mo berkata, "Jika tidak, rambutnya tidak akan tercuci dengan bersih dan akan gatal."     

"Oke." Sheng Nanxuan menambah kekuatannya sedikit, "Bagaimana kalau seperti ini?"     

"Ehm, lebih keras lagi."     

"Begini?"     

"Sedikit lebih keras lagi."     

"Begini?"     

"Ah! Menyebalkan!" Gong Mo berseru, "Kamu sengaja, kan?"     

"Haha." Sheng Nanxuan tertawa kegirangan, lalu berkata sambil menambah kekuatannya, "Sekarang sudah benar, kan?"     

"Ya." Gong Mo mengulurkan tangannya dan mencubit pinggangnya, "Kamu memang sengaja melakukannya."     

"Aku memang sengaja melakukannya…" bisiknya.     

"Oekkkk!!!" tangisan Huzi terdengar.     

Gong Mo buru-buru bertanya, "Apa yang dia lakukan?"     

Sheng Nanxuan menoleh dan berkata, "Memainkan kerincingan. Tidak apa-apa."     

Sheng Nanxuan berteriak pada Huzi, "Sayang, baik-baik, ya… Sebentar lagi Ayah akan datang menggendongmu."     

"Oekkkk…!!!" Huzi yang tampak tidak puas, memandangnya sambil memukul kereta dorong dengan mainan yang ada di tangannya.     

"Menurutlah. Kalau tidak nanti malam Ayah tidak akan mengizinkanmu tidur di sebelah ibumu!"     

Beberapa hari ini, Huzi tidur bersama mereka. Ia tidur di tengah-tengah, di antara mereka berdua.     

Seolah-olah sangat menyukai tidur seperti ini, di malam hari Huzi baru akan menutup matanya sesudah melihat Gong Mo naik ke tempat tidur. Di pagi harinya, ia akan merangkak ke atas tubuh Sheng Nanxuan.     

Sheng Nanxuan memijat kepala Gong Mo untuk waktu yang lama. Gong Mo merasa begini jauh lebih nyaman daripada saat ia mencuci rambutnya sendiri.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.