Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Apa Kamu sedang Mengkhawatirkanku?



Apa Kamu sedang Mengkhawatirkanku?

0"Uang bukan segalanya"     
0

"Oh? Kalau begitu berikan saja uang Paman padaku!"     

"Atas dasar apa? Uangku untuk…" Awalnya ia ingin bilang "untuk istriku", tapi begitu teringat Ding Dang ada di sebelahnya, ia takut gadis itu akan menggodanya lagi, jadi ia ragu-ragu sejenak, lalu berkata dengan kesal, "Kita tidak bisa hidup kalau tidak punya uang."     

"Pfft!" Ding Dang yang berada di sampingnya, sudah tidak bisa lagi menahan tawanya.     

Yu Qingliu segera menatapnya, "Apa yang kamu tertawakan?"     

"Tidak ada kok." Ding Dang segera menunjukan wajah yang datar, lalu berkata dengan serius, "Aku hanya merasa hubungan kalian sangat baik!"     

Yu Qingliu tersedak dan berkata dengan jijik, "Siapa yang memiliki hubungan baik dengannya?"     

Sheng Nanxuan hanya tertawa dan tidak berkomentar.     

Ding Dang berkata, "Ya sudah, anggap saja tidak baik. Ikut apa katamu saja!"     

Yu Qingliu terdiam.     

Seharusnya ia memang tidak berbicara dengan Ding Dang.     

Yu Qingliu menoleh dan melihat ke luar jendela.     

Gong Mo yang berada di depan, diam-diam tertawa sambil menutup mulutnya. Hu Zi yang penasaran pun menoleh untuk menatap kakek kecilnya dan orang yang mungkin akan menjadi nenek kecilnya di masa depan.     

Ding Dang bertanya dengan heran, "Kapan kalian menjadi paman dan keponakan?"     

Yu Qingliu berkata, "Aku punya seorang kakak perempuan."     

"Oh."     

Ding Dang juga pernah mendengar tentang Yu Qinghuan, jadi ia tidak banyak bertanya. Bagaimanapun juga, itu adalah urusan keluarga dan ia tidak berhak untuk bertanya.     

Selama makan, Ding Dang sangat bahagia. Ia berpikir dalam hatinya, "Hari ini duduk berempat, tapi mungkin saja besok sudah bisa makan berdua dengan Yu Qingliu…!"     

Melihatnya bahagia, Yu Qingliu tidak bisa menahan dirinya untuk tidak mengganggu kesenangan Ding Dang, "Kamu tidak bisa makan ini. Kamu sedang terluka."     

Ding Dang tertegun dan meliriknya. Demi meninggalkan kesan yang baik pada pria pujaannya, ia dengan patuh mengganti makanannya.     

"Kamu juga tidak bisa makan ini."     

"Ini juga tidak bisa!"     

"Ini juga!"     

Ding Dang menggebrak meja dan berkata, "Ini tidak bisa, itu tidak bisa, kalau begitu sebenarnya aku boleh makan apa?"     

"Makan bubur putih." Yu Qingliu berkata dengan dingin, lalu menunduk untuk menyesap tehnya.     

Ding Dang menatapnya dengan marah.     

Sheng Nanxuan bertanya, "Paman Kecil, apa Paman tidak takut akan mendapatkan karma di masa depan?"     

Yu Qingliu merinding hingga menumpahkan teh ke tangannya.     

Tentu saja ia mengerti apa yang dimaksud Sheng Nanxuan. Jika nantinya ia benar-benar ingin bersama Ding Dang di masa depan, ia harus membayar kembali semua yang sudah dilakukannya hari ini. Bahkan jika ia tidak tegas dengan istrinya, ketika bertemu dengan gadis yang lebih muda 20 tahun darinya, Yu Qingliu pasti akan memanjakannya sebanyak yang ia bisa.     

Yu Qingliu menyeka keringat dinginnya yang tak terlihat dan berkata pada Ding Dang, "Aku tidak bermaksud sengaja menargetkanmu. Siapa suruh kamu terluka!"     

Ding Dang sontak tertegun, lalu tiba-tiba menjadi sangat bahagia dan bertanya dengan malu-malu, "Apakah kamu sedang mengkhawatirkanku?"     

Yu Qingliu terdiam selama dua detik, lalu menoleh dengan kaku dan bertanya pada Sheng Nanxuan, "Bisakah aku mengusirnya?"     

Gong Mo tertawa, "Sudah, sudah. Harusnya tidak masalah asalkan tidak makan makanan yang pedas."     

Sebenarnya tidak ada yang harus dihindari untuk seseorang yang terkilir, tetapi tadi Yu Qingliu mengatakan begitu banyak hal yang tidak bisa dimakan, jadi ia merasa tidak enak untuk menentangnya.     

Ding Dang menghela napas.     

Bagaimanapun juga Ding Dang lulus dari akademi kepolisian dan bergabung dengan satuan polisi bagian kriminal. Meskipun bertubuh mungil tapi nafsu makannya tinggi. Jika tidak, bagaimana ia bisa menjalani program pelatihan kepolisian dengan penuh tenaga? Tentu saja itu membutuhkan banyak pasokan energi. Seperti para pria besar itu, ia juga tidak akan memiliki kekuatan tanpa tidak makan daging sehari saja.     

Ding Dang makan dengan gembira.     

Yu Qingliu menjadi ketakutan, "Kamu sangat jago makan begini, takutnya tidak ada orang yang bisa menghidupimu."     

Ding Dang terkejut dan segera meletakkan sumpitnya, "Aku bisa makan lebih sedikit."     

Yu Qingliu memegang dahinya dan mengetuk mangkuk Ding Dang, "Cepat makan!"     

"Oh." Pria pujaannya menyuruhnya makan, tentu saja ia tidak bisa menolak.     

Gong Mo merasa, semakin lama mereka semakin terlihat seperti sepasang kekasih. Gong Mo pun sontak bertanya, "Ding Dang, bagaimana kamu bisa sampai terluka begini?"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.