Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Sama seperti Milikmu



Sama seperti Milikmu

0"Sebelum ini aku melakukan patroli." Ding Dang bercerita sambil makan, "Seseorang memecahkan kaca toko es krim. Awalnya aku kira itu hanya perselisihan antara warga sipil biasa tapi ternyata kemudian berkembang menjadi seperti genre fantasi."     
0

"Fantasi?" Gong Mo bertanya kebingungan.     

"Kemungkinan juga bisa dibilang fiksi ilmiah, horor atau semacamnya! Pokoknya ini terlalu tidak ilmiah." kata Ding Dang, "Kakak cantik itu adalah satu-satunya yang terluka di TKP. Aku ingin membawanya ke rumah sakit, tapi dia kabur dariku. Aku belum sempat menyelesaikan kasusnya dengan jelas, jadi tentu saja aku harus mengejarnya, kan? Tapi ternyata dia sangat cepat. Aku yang merupakan pelari jarak pendek di kepolisian saja bahkan tidak ada apa-apanya dibandingkan dia. Dalam sekejap mata, dia sudah ada di seberang jalan!"     

Semua orang mengangguk dan mendengarkannya dengan seksama.     

"Setelah itu hal tidak terduga terjadi. Awalnya aku pikir karena dia baru saja menyebrang jalan, seharusnya tidak masalah jika aku juga menyeberang. Tapi siapa yang tahu kalau ternyata sudah lampu merah. Aku hampir saja ditabrak oleh sebuah truk besar. Selama 20 tahun pengalaman hidupku, aku tahu bahwa aku tidak mungkin bisa menghindari tabrakan itu!"     

"Lalu bagaimana kamu bisa menghindar?"     

"Kakak cantik itu kembali. Dia sudah berada di seberang jalan. Selain itu, dia sudah melarikan diri, tapi ternyata tiba-tiba saja dia muncul dan mendorongku!"     

Sheng Nanxuan terkejut dan menatapnya dengan serius.     

Sheng Nanxuan pun tertegun, kemudian bertanya, "Apa kamu yakin tidak salah lihat?"     

Ding Dang menggelengkan kepalanya, "Aku tidak salah lihat."     

Gong Mo yang juga terpikir akan sesuatu pun bertanya, "Seperti apa rupanya?"     

"Cantik!" kata Ding Dang tanpa ragu, "Dia seperti dewi, tapi dari jauh dia terlihat tidak bisa diperlakukan dengan sembarangan. Dia memakai gaun berwarna merah dengan aura yang terlihat dingin, menawan, berwibawa, dan elegan. Matanya sangat indah! Ketika aku melihat matanya saat berada di atasku, aku hampir jatuh cinta pada pandangan pertama."     

"Seberapa indah matanya?" Sheng Nanxuan bertanya sambil menatapnya lekat-lekat..     

Ding Dang menatapnya, lalu tiba-tiba tertegun. Ia menatap lurus ke mata Sheng Nanxuan dan berkata, "Eh? Sama seperti milikmu."     

Merasa ada yang tidak beres, Yu Qingliu pun segera berteriak, "Sheng Nanxuan! Apa yang kamu lakukan?!"     

Sheng Nanxuan menoleh, lalu berkata, "Tidak apa-apa, aku hanya memastikan."     

"Memastikan, ya memastikan saja! Kamu…!" Yu Qingliu begitu kesal dan buru-buru bertanya pada Ding Dang, "Apa kamu baik-baik saja?"     

Ding Dang menggelengkan kepalanya, "Tidak apa-apa. Tadi kita bicara sampai mana?"     

Gong Mo menatap Sheng Nanxuan tanpa berkata-kata. Ia tahu Sheng Nanxuan baru saja menghipnotis Ding Dang.     

Ternyata hipnotis tidak hanya bisa menghapus ingatan, tetapi juga memastikan kejujuran dari perkataan seseorang.     

Sheng Nanxuan bertanya lagi, "Di mana kamu bertemu dengannya?"     

Ding Dang menyebutkan jalan itu dan nama toko es krim, lalu bertanya dengan heran, "Untuk apa kamu menanyakan ini?"     

Sheng Nanxuan sontak tertegun. Ia memalingkan wajahnya menatap Yu Qingliu dan bertanya melalui pandangan matanya, "Bagaimana kalau aku hapus ingatannya tentang ini?"     

Yu Qingliu memelototinya dan berkata, "Kamu berani?!"     

Ding Dang bertanya-tanya, "Ada apa?"     

"Tidak apa-apa. Dia sinting." Yu Qingliu berkata, "Cepat makanlah. Sesudah itu aku akan mengantarmu."     

"Oke!" Ding Dang tersanjung dan makan dengan gembira.     

Ketika Yu Qinghuan kembali ke kamar hotel, Carter tidak ada di sana.     

Ia melepas pakaiannya yang robek karena pecahan kaca dan mengenakan gaun merah yang ia beli sebelumnya.     

Ia tidak peduli dengan luka yang berada di balik pakaiannya. Lagipula ia tidak merasa sakit dan kemampuan tubuhnya untuk menyembuhkan luka, lebih cepat daripada orang biasa. Luka itu sudah tidak berdarah lagi, jadi tidak perlu dirawat.     

Ia baru saja berbaring di tempat tidur sejenak. Ketika mendengar Carter kembali, ia membuka pintu dan keluar.     

Carter membawa dua kotak makanan dan merasa lega melihatnya, "Dari mana saja kamu? Kalau kamu berlarian sembarangan, bagaimana aku bisa menemukanmu?"     

Yu Qinghuan tidak menjawab.     

"Ya sudah. Ayo makan dulu." Carter meletakkan makan siang di atas meja pendek.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.