Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Sudah Tidak Perlu lagi Mengenangmu Melalui Benda-benda Ini



Sudah Tidak Perlu lagi Mengenangmu Melalui Benda-benda Ini

0Yu Xinran bersandar padanya dan keduanya terdiam beberapa saat, lalu ia bertanya, "Apakah Bibi dan Paman benar-benar tidak akan ikut makan malam bersama?"     
0

"Aku tidak tahu." Dia melepaskannya, "Aku akan menghubungi Paman dan Bibi Ketiga untuk memberitahu mereka."     

Yu Xinran membuka mulutnya dan ingin bertanya pada Gong Mo apakah dulu hubungan mereka tidak begitu rukun. Hanya saja, Gong Mo merupakan seorang anak yatim, sementara Shan Rong hanyalah seorang janda, jadi tidak mungkin mereka yang menindas orang lain, kan? Selain itu, Yu Xinran dan mereka sudah berhubungan dengan mereka dan tahu bahwa keduanya sangat baik. Kalau begitu pasti karena pihak lain yang bermasalah.     

Tiba-tiba Yu Xinran merasa sangat sedih. Ia melihat Gong Mo dan Shan Rong sangat baik, jadi awalnya ia mengira bahwa seluruh keluarga Gong akan rukun, tetapi hasilnya…     

Mungkin ini rintangan dalam perjalanan cintanya, Tidak ada yang dapat berjalan mulus-mulus saja. Tidak ada pihak ketiga di antara Yu Xinran dan Gong Bai, jadi tentu saja akan ada lebih banyak masalah di bagian lain.     

Setelah rumah Gong Mo dibersihkan, ia segera kembali bersama Shan Rong, Sheng Nanxuan, dan Gambino sambil membawa abu Gong Xing.     

Setelah memasuki pintu, Shan Rong berkata pada Gambino, "Dulu aku tidak tega menjual rumah ini. Aku selalu berpikir bahwa kamu akan kembali. Sekarang ke depannya rumah ini sudah bisa dijual karena kamu sudah kembali, jadi sudah tidak perlu lagi mengenangmu melalui barang-barang ini."     

Gambino menatapnya dengan lembut.     

Shan Rong mengangkat abu di tangannya dan berkata, "Diletakkan di mana?"     

"Terserah."     

"Ini abumu, jadi pilihlah tempat yang kamu suka. Di meja atau di lemari?"     

Gambino memegang keningnya, lalu berkata, "Buang saja di balkon. Lagi pula itu hanya sekantong abu."     

Shan Rong memutar bola matanya, lalu meletakkan abu Gong Xing di atas meja.     

Gambino mengamati perabotan yang ada di dalam rumah dan mendapati semuanya sudah tidak sama seperti saat ia pergi. Namun sebagian besar penempatannya masih sama dan bayangan masa lalu masih tetap terlihat.     

Shan Rong tersenyum dan berkata, "Hampir semua barang-barang sudah diganti. Awalnya aku tidak tega untuk mengganti apa pun, tapi lambat laun semuanya lapuk, jadi mau tidak mau harus diganti. Oh, rak bukunya masih ada. Ruang bacamu sudah dirombak menjadi kamar Gong Mo dan rak bukunya ada di dalam sana. Semua buku juga ada di sana. Aku sudah merapikannya untukmu. Dulu hanya Gong Bai yang meminjam dan membacanya. Dia sangat berhati-hati dan sudah mengembalikan semuanya dalam keadaan yang baik."     

"Oh." Gambino membuka pintu dan masuk dengan gugup.     

Ada kapal terbuat dari kayu di rak buku. Ia mengulurkan tangan dan mengambilnya, lalu menyerahkannya pada Shan Rong.     

Shan Rong tersenyum, "Kamu membuatnya untukku."     

"Dulu aku bilang akan membawa naik kapal tanker minyak yang besar." kata Gambino bernostalgia.     

Shan Rong mendengus dan mengembalikan pajangan itu, "Kamu sudah membawaku dan mengikatku di sana."     

Gambino terdiam, lalu berkata, "Itu bukan aku." Shan Rong membicarakan apa yang sudah dilakukan Gambino yang sebenarnya beberapa waktu yang lalu.     

"Iya, iya, bukan kamu." Shan Rong mengambil buku di rak, "Ini buku yang baru diterbitkan. Sebelumnya aku meletakan satu di dalam kuburan."     

"Aku sudah membacanya." Gambino berkata, "Kamu begitu perhatian."     

"Apa hubungannya denganku? Momo dan Nanxuan yang begitu perhatian."     

Gambino memandang Gong Mo dan Sheng Nanxuan.     

Gong Mo pun tersenyum, "Mengobrollah dengan Ibu, aku dan Nanxuan akan keluar."     

Keduanya keluar sambil menggendong Huzi dan menutup pintu.     

Shan Rong sontak berkata, "Untuk apa menutup pintu?" Selesai mengatakannya, ia membuka pintu.     

Di luar Gong Mo menyalakan TV dan duduk di sofa bersama Sheng Nanxuan.     

Shan Rong dan Gambino mengobrol di dalam. Sepertinya mereka menceritakan sejarah hampir setiap buku.     

Gong Mo berbisik pada Sheng Nanxuan, "Benar-benar menggelikan!"     

Sheng Nanxuan sontak menjentikkan dahinya.     

Gong Mo menutupi kepalanya dengan tangannya dan berkata dengan tidak puas, "Sakit!"     

"Aku salah. Biar aku tiup." Sheng Nanxuan buru-buru berkata.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.