Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Mungkinkah Hatinya Sudah Tergerak?



Mungkinkah Hatinya Sudah Tergerak?

0"Siapa yang menyuruh Paman begitu?" Buang air kecil dan buang air besar membuat Yu Xinran tidak bisa berkata apa-apa, "Ketika aku lahir, Paman sedang sekolah di luar negeri, oke?!"     
0

"Aku tidak pergi ke luar negeri setiap hari! Ketika aku pulang untuk liburan, bukankah aku menggendongmu?"     

"Paman hanya menggendongku saja! Kenapa harus mengatakan hal-hal yang tidak enak didengar begitu?!"     

"Bukankah buang air kecil dan buang air besar itu kebutuhan bayi?" Yu Qingliu memandang Huzi, "Huzi, menurutmu begitu, kan?"     

Huzi memalingkan wajahnya dan mengabaikannya. Ia merasa lagi-lagi Yu Qingliu berbicara banyak hal buruk tentang dirinya.      

"Aku sudah tidak mau berbicara dengan Paman!" Yu Xinran menarik Gong Bai pergi dengan kesal.     

Yu Qingliu berdecak dan berkata dengan putus asa, "Ketika anak perempuan tumbuh dewasa, langsung memihak pada orang luar. Ketika masih kecil, dia bahkan bilang pamannya sangat keren, tapi sekarang malah mengatai aku mau menopause!"     

"Siapa suruh Paman begitu menyebalkan." sahut Sheng Nanxuan.     

Yu Qingliu memelototinya, "Bahkan kamu juga mengataiku?"     

"Kenapa tidak? Aku rasa Paman sudah terlalu tidak ada kerjaan. Cepat cari istri saja."     

Yu Qingliu tertegun sejenak. Tiba-tiba saja ia langsung teringat akan Ding Dang yang ceria dan menggemaskan. Ia pun terbatuk canggung.     

Eh? Kenapa penilaiannya pada Ding Dang menjadi ceria dan menggemaskan?     

Diam-diam Yu Qingliu berseru dalam hatinya, 'Mungkinkah hatiku sudah tergerak karena Ding Dang?'     

Yu Qingliu tidak ingin demikian. Mereka berdua terpaut usia yang sangat besar. Bukankah tidak cocok? Tapi di dalam lubuk hatinya, Yu Qingliu sama sekali tidak menolak perubahan ini.     

Yu Qingliu menghela napas dalam hatinya, lalu tiba-tiba merasa ada seseorang yang sedang menatapnya. Ia menoleh dan pandangannya bertemu dengan Wu Di.     

Wu Di yang merasa gelisah pun membuang mukanya, lalu mengetuk-ngetukkan jarinya ke depan dan ke belakang lututnya.     

Tiba-tiba Yu Qingliu menjadi lemas. Jika ia berebut wanita dengan sepupu ponakannya, ia akan dipukuli sampai mati oleh para tetua dari kedua keluarga. Tapi Ding Dang menyukainya dan bukan Yu Qingliu yang lebih dulu merebutnya, jadi seharusnya tidak masalah, kan?     

'Hah… Jalani saja pelan-pelan.'     

Wu Di berpikir, 'Mungkinkah Paman Sepupu sudah bersama Ding Dang? Dengar-dengar dari Bibi Ding, sebelum ini Paman Sepupu mengantar Ding Dang pulang."     

Wu Di sangat tertekan, 'Kenapa Ding Dang menyukai seorang paman-paman? Aku langsung tersingkir dari kompetisi hanya karena usia dan tidak memiliki kesempatan untuk melawan sama sekali.'     

Yu Xinran menyiapkan hadiah untuk keluarga Gong Bai. Gong Bai melihat hadiahnya cukup normal, tidak biasa, tapi juga tidak terlalu mewah.     

Tapi itu bagi Yu Xinran.     

Kesenjangan antara keluarga Gong dan keluarga Yu terlalu besar. Hal-hal ini biasa di mata keluarga Yu, tetapi terlalu berharga di mata keluarga Gong.     

Gong Bai takut orang tuanya akan bersikap tidak baik karena Yu Xinran kaya, dan juga takut Gong Fei tahu Yu Xinran berasal dari latar belakang yang luar biasa. Jika begitu, entah ide buruk apa yang akan diperbuat Gong Fei.     

Gong Bai berharap keluarganya dapat meninggalkan kesan yang baik pada Yu Xinran. Meskipun sebagian besar kesan ini tidak akan bertahan lama dan cepat atau lambat mereka akan mengungkapkan sifat aslinya. Tetapi ini pertama kalinya Yu Xinran datang, jadi Gong Bai berharap Yu Xinran akan merasa senang.     

Gong Bai pun sontak bertanya, "Kenapa kamu tidak memberitahuku?"     

"Bukankah ini sudah seharusnya?" Yu Xinran bertanya dengan lemah.     

Terkadang karena keluarganya terlalu kaya, Yu Xinran takut akan melukai harga diri Gong Bai, jadi ia mencoba membeli hadiah yang biasa-biasa saja, tapi juga tidak berani terlalu biasa. Ia takut Gong Bai akan mengira Yu Xinran meremehkannya.     

Gong Bai tersenyum dan berkata, "Maksudku, aku sudah menyiapkannya. Jika kamu memberitahuku, kamu tidak perlu repot-repot begini."     

"Hah?" Yu Xinran tercengang, "Kamu sudah menyiapkannya?"     

"Tentu saja. Mana mungkin aku merepotkanmu begini, kan? Kali ini bawa saja apa yang sudah aku siapkan. Simpan saja punyamu untuk waktu berikutnya."     

Yu Xinran tersipu, "Baiklah."     

Lalu berkata lagi dengan genit, "Kali ini saja belum dimulai, tapi kamu sudah memikirkan waktu berikutnya?"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.