Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Mau Makan Bersama, Tidak?



Mau Makan Bersama, Tidak?

0Yu Qingliu tercekat. Ia menggendongnya menuruni tangga dan mengamuk, "Tugasku menolong orang dan menyembuhkan yang terluka, aku takut kamu mati di rumah sakitku hanya karena cedera ringan yang nantinya akan mempengaruhi reputasi rumah sakit."     
0

"Oh." Ding Dang menundukkan kepalanya dan diam-diam tertawa bahagia.     

Yu Qingliu meliriknya dan mendengus, "Tidak ada gunanya caramu melukai diri sendiri untuk mendapatkan perhatian dariku."     

Ding Dang tertegun sejenak, lalu berbisik, "Siapa bilang? Bukankah sekarang kamu sedang menggendongku?"     

Yu Qingliu membeku dan tangannya gemetar.     

Ding Dang terkejut dan buru-buru melingkarkan lengannya di leher Yu Qingliu sambil berteriak, "Jangan buang aku, aku tidak akan berbicara lagi"     

Yu Qingliu memelototinya, lalu menggendongnya sambil terus berjalan menuruni tangga.     

Ding Dang menggembungkan pipinya dan benar-benar tidak berani membuat suara lagi.     

Yu Qingliu menggendongnya hingga di luar apotek. Ia meletakkannya di bangku dekat dinding, melemparkan sepatu ke pelukan Ding Dang, dan menebus resep obat.     

Ding Dang meraih sepatunya, meliriknya diam-diam, dan tersenyum bahagia, "Aku suka seseorang yang tidak pandai berkata-kata manis, tetapi berhati lembut seperti ini!"     

Baru saja duduk di kursi sebentar, Yu Qingliu kembali dengan wajah gelap dan menyerahkan sekantong obat, "Minum obatnya setelah makan malam. Minum yang bertanda dulu. Baca instruksi yang ada di dalam kotak."     

"Oh." Ding Dang mengambilnya dan menatapnya dengan tampang yang menyedihkan.     

Yu Qingliu mengerutkan keningnya dan berkata, "Sudahlah. Cepatlah pulang."     

"Sepertinya sudah waktunya untuk makan siang." Ding Dang curi-curi pandang padanya.     

Yu Qingliu memelototinya, "Kalau begitu kenapa kamu masih tidak pulang juga?"     

Ding Dang tampak terkejut, "Kamu bahkan tidak akan mengajakku makan?"     

Yu Qingliu menggertakkan giginya, "Kenapa aku harus mengajakmu makan?"     

"Eh? Aku pikir demi sopan santun, kamu akan mengajakku makan. Bagaimanapun juga kita saling mengenal dan aku juga sedang terluka."     

"Aku sudah ada janji." Yu Qingliu berkata dengan dingin.     

Ding Dang tertegun dan bertanya dengan terkejut, "Kamu ada janji dengan siapa? Bukannya kamu belum punya pacar?"     

Yu Qingliu benar-benar ingin berkata, "Mengenai diriku yang sudah punya pacar atau tidak, memangnya aku harus melapor padamu?"     

Tetapi melihat betapa menyedihkannya Ding Dang, Yu Qingliu agak tidak tega. Ia berkata dengan nada yang bicara yang kejam, "Siapa bilang harus punya pacar untuk memiliki janji?"     

Ding Dang segera tersenyum, "Begitu rupanya…! Kalau begitu aku pulang dulu. Besok aku akan menemuimu lagi!"     

Yu Qingliu mengerutkan kening dan berkata, "Jika kamu datang, langsung pergi ke departemen ortopedi. Tidak perlu menemuiku!"     

Ding Dang cemberut, "Kalau begitu aku tidak akan minum obat."     

"Kamu…!"     

"Paman Kecil!" suara Gong Mo terdengar.     

Keduanya menoleh dan melihat Gong Mo yang sedang menggendong Hu Zi, berjalan berdampingan dengan Sheng Nanxuan.     

"Ding Dang." Gong Mo menyapa Ding Dang, "Apa kamu baik-baik saja? Kenapa kamu bisa terluka lagi?"     

"Kenapa kalian bisa ada di sini?" tanya Yu Qingliu.     

Sheng Nanxuan berkata, "Kami pergi ke kantor untuk mencari Paman, tetapi Paman tidak ada. Katanya Paman sedang membawa Ding Dang untuk menebus obat, jadi kami datang ke sini."     

Ding Dang bertanya, "Qingliu bilang dia ada janji makan siang dengan seseorang, apa itu dengan kalian?"     

"Iya, benar!" Gong Mo tersenyum, "Kamu juga belum makan siang, kan? Bagaimana kalau ikut makan bersama dengan kami? Paman Kecil, boleh tidak?"     

"Boleh, boleh!" Ding Dang buru-buru mengangguk.     

Yu Qingliu memelototinya, "Aku bahkan belum bertanya padamu! Selain itu, kamu panggil aku Qingliu? Panggil aku Paman!"     

Ding Dang memutar bola matanya dan bergumam, "Bukankah itu hanya masalah cepat atau lambat?"     

"Uhuk…" Sheng Nanxuan terbatuk pelan, "Kalau begitu, sebenarnya kamu mau makan bersama, tidak?"     

Ding Dang memandang mereka dengan tampang yang menyedihkan. Pandangan matanya seperti anak kucing.     

Hati Yu Qingliu sontak bergetar dan dengan wajah yang gelap, ia berkata, "Lagi pula bukan aku yang membayar tagihannya, jadi terserah kalian saja!"     

"Kalau begitu ayo makan bersama." Sheng Nanxuan memegangi Gong Mo dan berbalik, lalu menundukkan kepalanya dan berkata, "Berikan padaku saja. Nanti kamu kelelahan karena menggendong Huzi."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.