Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Aku sudah Memilihmu!



Aku sudah Memilihmu!

0"Apakah patah?" Ding Dang menatapnya dengan berlinangan air mata.     
0

Perasaan Yu Qingliu menjadi aneh. Ia pun sontak melembutkan suaranya, "Seharusnya tidak, tapi mari kita periksa baik-baik."     

"Oh. Kalau begitu apakah kamu akan menemaniku kesana?"     

Yu Qingliu menatapnya dengan dingin.     

Ding Dang terdiam. Ia menurunkan kakinya yang berada di atas meja dan berdiri, lalu berkata dengan wajah yang terlihat sangat menyedihkan, "Sebaiknya aku pergi sendiri."     

Yu Qingliu berpikir sejenak, lalu memanggil sekretarisnya, "Antarkan dia dulu."     

Ketika Ding Dang keluar dari pintu, tiba-tiba Yu Qingliu teringat, "Sepatu!"     

"Letakan di tempatmu sini dulu saja. Lagi pula sekarang aku juga tidak akan bisa memakainya." seru Ding Dang.     

Yu Qingliu terdiam, "Bukankah tadi masih menangis? Kenapa tiba-tiba sekarang dia begitu bertenaga?"     

Sheng Nanxuan mendengus.     

Yu Qingliu memutar bola matanya pada Sheng Nanxuan, "Apa yang kamu tertawakan?"     

"Aku menertawakan gadis zaman sekarang. Benar-benar berani!"     

"Gadis zaman sekarang berbicara seolah-olah Paman sudah sangat tua"     

"Hah… Dulu saat mengejar Momo-ku, aku yang selalu mengambil inisiatif. Akan sangat bagus jika dia seperti Ding Dang begini…!"     

"Tutup mulutmu!" Yu Qingliu merasa malu, "Jika tidak ada urusan, cepat pergi sana!"     

"Bagaimana bisa tidak ada urusan? Masih ada hal penting yang ingin aku bicarakan dengan Paman!" Sheng Nanxuan berkata, "Hari itu sepertinya aku melihat Ibu."     

"Apa?"     

"Seharusnya bukan salah lihat. Meskipun tidak bertatap muka, tapi dilihat dari kecepatannya menghilang, itu bukan sesuatu yang dapat dilakukan oleh orang normal."     

Yu Qingliu menutup dokumen di tangannya, "Kamu tidak sengaja bertemu dengannya di Beijing?"     

"Benar. Dia pergi bersama Carter, jadi kemungkinan Carter juga ada di sini."     

"Ternyata dia berani juga datang ke Beijing!"     

"Jangan lupa, masih ada Huo Cheng. Huo Cheng mendukung laboratorium itu. Sepertinya Huo Cheng ingin melanjutkan eksperimen itu."     

Yu Qingliu berkata dengan sungguh-sungguh, "Jika eksperimen S ganda itu berhasil, meskipun sudah mati, hanya dengan mengganti tubuh dan pikirannya, bagi para penguasa, itu sama saja dengan terlahir kembali."     

Sheng Nanxuan mengangguk, "Jadi kita harus menentangnya sampai akhir. Jika tidak, dunia akan kacau balau."     

"Ya. Aku sudah menyiapkan dokumen untuk mengajukan persetujuan PBB. Tidak ada peraturan internasional yang relevan di masa lalu, jadi begitu masalah ini diumumkan, kita harus membuat semua orang memperhatikan dan melarang eksperimen semacam ini di seluruh dunia."     

"Harus."     

Pada saat keduanya baru berdiskusi sebentar, Ding Dang kembali dengan kaki yang masih terkilir.     

Yu Qingliu bertanya dengan muram, "Kamu sudah ke sana, tapi apa kamu tidak bisa menemukan salah seorang dokter untuk merawatmu?     

"Aku sudah memilihmu." Ding Dang memandangnya dengan serius.     

Mendengar permain kata-katanya, Yu Qingliu melirik Sheng Nanxuan.     

Sheng Nanxuan menunduk dan minum teh, pura-pura tidak mendengar.     

Yu Qingliu memegang dahinya dengan putus asa, lalu menunjuk ranjang pemeriksaan yang ada di sebelahnya dan berkata pada Ding Dang, "Naik ke tempat tidur!"     

Ketika Ding Dang mendengar ini, dia segera menutupi dadanya, "Di sini masih ada orang, tapi kamu sudah menyuruhku naik ke tempat tidur?"     

"Uhuk!" Sheng Nanxuan tersedak.     

Yu Qingliu mengamuk, "Keluar saja kalau kamu tidak mau menurut!"     

"Aku akan segera naik!" Ding Dang segera berdiri dan melompat dengan satu kaki ke tepi tempat tidur, kemudian berbaring.     

Yu Qingliu menarik napas dalam-dalam, lalu berjalan mendekat. Ia meraih kaki Ding Dang dan memutarnya dengan keras     

"Aahhh!" teriak Ding Dang.     

Sheng Nanxuan menatapnya dengan simpati. Ia pasti sangat kesakitan.     

Sekretaris yang membantu di sebelahnya merinding.     

Yu Qingliu mengambil obat Cina dari Yunnan dan mengoleskannya ke kaki Ding Dang, lalu memberikan perban di sekitaran kakinya seperti roti kukus.     

Setelah selesai, ia kembali ke tempat duduknya dan mulai membuatkan resep obat.     

Ding Dang perlahan bangkit, lalu melompat ke meja dengan memegangi perabotan dan duduk di kursi.     

Yu Qingliu yang melihat Ding Dang begitu patuh pun meliriknya dan bertanya dengan datar, "Kenapa bisa sampai begini? Mengejar pencuri lagi?"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.