Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Aku Tidak Punya Uang



Aku Tidak Punya Uang

0Carter memanggil Yu Qinghuan beberapa kali berturut-turut, tetapi tidak juga ada jawaban.      
1

Carter terkejut ketika membuka pintu dan melihat bahwa ruangan itu kosong, tirai terbuka selebar satu kaki dan sinar matahari yang menyilaukan masuk dari luar.     

Ia mendekat untuk memeriksa dan saat melihat jendela terbuka, ia melihat ke bawah. Dari tempatnya hingga ke bawah kira-kira puluhan meter dan banyak kendaraan yang berlalu lalang di bawah.     

Carter menarik tirai dan menepisnya dengan keras dan berkata dalam hatinya, 'Saat dia kembali, aku harus segera membawanya meninggalkan tempat ini. Jika tidak, dia akan kabur sembarangan setiap hari seperti hari ini. Bagaimana jika dia sampai bertemu seseorang yang mengenalnya?     

Yu Qinghuan berjalan di jalan pejalan kaki paling ramai di ibu kota. Terdapat berbagai etalase toko mewah di kanan dan kirinya, mulai dari pakaian, sepatu, tas, dan aksesori perhiasan yang dipajang dengan indah di sana.     

ia melihat-lihat perlahan. Ketika melewati toko sepatu, ia melihat sepasang sepatu hak tinggi merah yang dipajang di etalase toko.     

Ia pun memasuki toko itu. Pegawai toko menatapnya dengan terkagum karena ia terlihat unik dan seolah memiliki kemampuan super.     

"Nona." Pegawai itu akhirnya kembali tersadar, "Apa Nona ingin mencoba sepatu?"     

Yu Qinghuan berbalik dan menunjuk ke jendela etalase toko.     

Ia tidak mengatakan sepatah kata pun, tetapi petugas merasa ia telah memberikan perintah yang tidak dapat diganggu gugat untuk segera mengambilkannya.     

Total di sana terdapat tiga pasang sepatu. Pegawai itu tidak tahu sepatu mana yang ia inginkan, jadi ia membawa semuanya.     

"Nona, permisi…"     

Sebelum ia selesai berbicara, Yu Qinghuan langsung duduk di samping dan mengganti sepatunya dengan sepasang sepatu berwarna hak merah.     

Pegawai itu tersenyum dan berkata, "Nona, Anda terlihat cantik dengan sepatu ini."     

"Aku juga berpikir begitu." Yu Qinghuan berkata dengan wajah yang serius, lalu melepas sepatu itu dan mengembalikannya padanya.     

"Eh? Nona tidak menginginkannya?"     

"Aku tidak punya uang." Yu Qinghuan berbalik dan pergi.     

Petugas itu tercengang.     

'Bukankah untuk seseorang yang tidak punya uang, gaya bicaranya terlalu sombong?"     

Namun, jika itu pelanggan lain, mereka pasti berkata dalam hati, 'Kalau tidak punya uang, berani-beraninya masih mencoba sepatu. Tidak punya uang, tapi berani bilang!"     

Tetapi saat berhadapan dengan orang yang ada di depannya mereka ini, mereka sama sekali tidak bisa berpikir seperti itu. Mungkin karena ia sama sekali tidak terlihat seperti seseorang yang tidak punya uang. Kemungkinan saat keluar, ia lupa membawa dompetnya.     

Yu Qinghuan meninggalkan toko sepatu dan berjalan di area pejalan kaki, kemudian melihat toko es krim di sudut jalan.     

Ia berjalan ke jendela dan melihat pembuat es krim yang ada di dalam.     

Di dalam sana terdapat es krim stroberi berwarna merah campur putih yang terlihat sangat cantik.     

ia mengulurkan tangannya dan hendak menyentuh kaca. Tapi ketika tiba-tiba teringat barang-barang yang dipecahkannya di hotel, ia segera menarik tangannya.     

Ia berbalik dan ingin pergi, tetapi karena tidak memperhatikan sekitar, ia menabrak seseorang. Ia buru-buru mundur dan menabrak jendela kaca di belakangnya.     

Pranggg!     

"Astaga!" Pria di depannya tercengang.     

Para pegawai di dalam toko juga tercengang ketika menyaksikan wanita berbaju merah jatuh ke dalam toko. Dinding kaca yang tinggi, jatuh ke arah di tubuhnya.     

Yu Qinghuan berguling untuk menghindari pecahan kaca yang jatuh seperti pisau.     

Prang!     

Kaca itu jatuh ke posisi jatuhnya Yu Qinghuan tadi dan hancur berkeping-keping.     

"Ah!" Gadis yang sedang lewat melompat ke pelukan pacarnya dengan ketakutan.     

Pemilik toko es krim sangat terkejut sehingga ia membuang es krim yang ada di tangannya.     

Orang yang baru saja menabrak Yu Qinghuan bertanya dengan linglung, "Ka… kamu baik-baik saja?"     

Yu Qinghuan berbaring di tanah dan tidak bergerak. Sekujur tubuhnya tertutup pecahan kaca.     

"Lapor polisi." kata pegawai toko es krim itu.     

Pejalan kaki di jalanan berkumpul sambil menunjuk-nunjuk Yu Qinghuan dan pecahan kaca di lantai.     

"Apa jangan-jangan mati?"     

"Seharusnya tidak. Tidak ada darah setetes pun."     

"Mungkin pingsan."     

Tiba-tiba saja Yu Qinghuan bergerak. Semua orang terkejut dan menatapnya dengan mata terbelalak.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.