Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Hadiah dari Nenek



Hadiah dari Nenek

0Sheng Nanxuan menutup album foto, lalu mendongak dan bertanya pada Gong Mo, "Di mana Nenek?"     
0

"Hah?" Gong Mo melihatnya, "Tadi masih ada di sini."     

"Mungkin keluar karena ada sesuatu." Sheng Nanxuan mengambil album yang baru saja dilihatnya dan membukanya lagi.     

Gong Mo berkata, "Ibu sangat cantik"     

"Iya, benar!"     

Gong Mo menatapnya, lalu mengulurkan tangannya dan menekan wajah Sheng Nanxuan, "Ternyata wajah tampan ini diwariskan oleh Ibu…!"     

Sheng Nanxuan meraih tangannya dan meletakkan album foto, lalu menatapnya sambil tersenyum.     

Gong Mo tersipu, "Apa yang kamu lakukan?"     

"Melihat istriku."     

Gong Mo tersedak dan tidak bisa berkata-kata.     

"Sudah selesai melihatnya?" suara Wu Surong terdengar.     

Gong Mo buru-buru menarik tangannya, lalu berbalik dan berdiri. Ia melihat Wu Surong berjalan masuk dengan sebuah kotak di tangannya sambil tersenyum.     

"Nenek." Sheng Nanxuan juga berdiri, "Bagaimana ini? Aku menginginkan semua foto yang ada di sini."     

"Pokoknya tinggalkan beberapa untuk Nenek." kata Wu Surong sambil membuka kotak yang ada di tangannya.     

Di dalamnya ada sepasang anting-anting giok.     

Wu Surong mengambil anting-anting itu dan berkata pada Gong Mo, "Ayo, cobalah."     

"I… ini mana boleh?" Gong Mo merasa tersanjung.     

"Ini adalah mahar yang Nenek simpan untuk ibu Nanxuan di masa lalu. Nenek tidak tahu harus menggunakannya ke mana, jadi untukmu saja!" Wu Surong berkata dengan riang, "Biar Nenek lihat, bagus tidak kamu pakai? Nenek rasa kamu akan cocok memakai giok putih dan mutiara, jadi Nenek sengaja membawanya kemari agar kamu bisa mencobanya."     

"Jangan menolak niat baik Nenek." kata Sheng Nanxuan.     

Ketika Gong Mo mendengar ini, ia pun akhirnya setuju.     

Tangan Wu Surong yang sudah tua gemetaran saat hendak memakaikannya di teling Gong Mo. Sheng Nanxuan khawatir pengelihatan neneknya buruk dan akan melukai Gong Mo, jadi ia pun buru-buru berkata, "Nek, biar aku saja."     

Wu Surong mengangguk dan memberikan anting-anting itu pada Sheng Nanxuan.     

Sheng Nanxuan mengulurkan tangannya dan memegang telinga Gong Mo, Gong Mo yang merasa geli pun meringkuk.     

Sheng Nanxuan meliriknya, lalu mengenakan anting-anting itu padanya dengan lembut.     

Begitu melihat Gong Mo mengenakannya, Wu Surong terus mengangguk dan berkata, "Bagus! Apa Nenek bilang! Akan sangat bagus jika kamu mengenakannya!"     

Gong Mo menyentuh telinganya dan merasa sedikit malu.     

Wu Surong mengeluarkan liontin batu giok putih dari kotak. Liontin itu seukuran telur merpati dan pas dipegang di telapak tangan, dengan benang sutra merah diikat di atasnya. Jika dilihat dari dekat, terlihat seperti Buddha Maitreya.     

Wu Surong berkata, "Ini pasangannya. Nenek juga berikan padamu."     

Gong Mo buru-buru berkata, "Mana bisa aku terus menerima barang-barang Nenek?"     

"Nenek menyimpan banyak barang untuk Qinghuan. Semuanya untuk diberikan pada Qinghuan dan anaknya, jadi ini semua memang seharusnya milikmu."     

"Tapi…"     

"Jangan khawatir. Nenek sudah memberikan milik Xinzhuo dan Xinran dari dulu."     

"Kalau begitu, Nenek berikan ini pada Nanxuan saja." kata Gong Mo.     

"Bisa juga. Nanxuan memakai kalung ini dan kamu memakai gelang ini." kata Wu Surong sambil melepas gelang dari pergelangan tangannya.     

Gelang itu juga terbuat dari batu giok, jadi seharusnya harganya juga beberapa juta yuan.     

Gong Mo tidak bisa menahan senyum dan tangisnya, "Nenek, aku punya gelang."     

"Tapi itu bukan pemberian Nenek. Pakailah ini." kata Wu Surong, "Giok merupakan jimat anti bencana. Bagus jika kamu memakainya."     

Gong Mo tidak berdaya. Ia takut memakai gelang yang diberikan oleh Shan Rong, jadi ia selalu tidak tega untuk memakai gelang itu. Gelang dari Wu Surong lebih bagus daripada yang diberikan oleh Shan Rong, sehingga Gong Mo lebih tidak tega untuk memakainya. Hanya saja, jika sudah memakainya di depan Wu Surong, nantinya akan sulit untuk melepas gelang ini. Jika tidak, Wu Surong akan mengira Gong Mo tidak menyukainya.     

Wu Surong memberikan liontin Buddha pada Sheng Nanxuan, "Ayo, cepat pakai."     

Sheng Nanxuan berkata, "Aku tidak terbiasa memakai hal-hal seperti ini, jadi berikan pada Huzi saja."     

"Boleh juga."     

Hu Zi sedang dibawa oleh Yu Zhengming untuk bermain, jadi mereka bertiga pun pergi mencarinya.     

Sesudah Wu Surong menjelaskan maksud kedatangannya, Yu Zhengming berkata, "Bagus juga memakainya untuk Huzi. Nantinya jika sudah tumbuh dewasa, bisa diberikan pada istrinya!"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.