Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Ingin Memperlakukanmu dengan Baik Juga Tidak Boleh?



Ingin Memperlakukanmu dengan Baik Juga Tidak Boleh?

0"Oh…" Sheng Nanxuan meletakkan tangannya di belakang punggungnya dan berkata padanya, "Aku tidak tahu apa yang aku suka atau apa yang aku kuasai, tapi bisa menemukanmu sudah cukup bagiku."     
0

Gong Mo tertegun sejenak, lalu berbalik untuk menatapnya, "Kenapa kamu berkata-kata manis lagi? Apa jangan-jangan kamu sudah melakukan hal buruk?"     

Sheng Nanxuan memutar bola matanya, "Mengatakan kata-kata manis saja juga tidak boleh?"     

"Bukannya tidak boleh. Tapi ketika kamu bicara sembarangan begini, aku jadi meragukan tujuanmu."     

"Mana ada aku bicara sembarangan?"     

"Bagaimana tidak? Bukankah keahlianmu menghasilkan uang dari pasar saham?"     

"Bisa dibilang aku juga pandai terbang di atas atap dan berjalan di dinding."     

Gong Mo tertegun dan memelototinya, "Kamu pandai terbang di atas atap dan berjalan di dinding?"     

"Tidak."     

Gong Mo tidak percaya. Kalau Sheng Nanxuan berbicara seperti itu, itu artinya ia memang bisa, kan?     

Gong Mo berpikir sejenak, lalu tiba-tiba mencubit lengan Sheng Nanxuan.     

Ia ingat ketika SMA, Sheng Nanxuan pernah memanjat tiang tinggi dengan tangan kosong. Seharusnya tubuh Sheng Nanxuan tidak mengalami perubahan. Bukankah sama seperti Gambino yang bisa melompat dari lantai 20-an tanpa cedera, setidaknya Sheng Nanxuan pasti juga memiliki keanehan seperti ini.     

Sheng Nanxuan meletakkan tangan di belakang punggungnya. Gong Mo pun merasa penasaran dan bertanya, "Apa yang kamu sembunyikan?"     

Sheng Nanxuan tersenyum dan mengeluarkan tangannya yang memegang sekaleng kue kering kacang merah, "Kesukaanmu."     

Gong Mo tersenyum dan segera meraih kue kering kacang merah, lalu membuka dan memakannya.     

"Hmmmm!" Gong Mo merasa rasa kue kering ini agak familiar. Ia melihat label di kaleng kedap udara dan ternyata ini adalah kue kering yang tidak sengaja dibelinya terakhir kali.     

"Kue kering di toko ini rasanya enak."     

"Aku sengaja membelinya setelah mendengar apa yang kamu katakan terakhir kali."     

Gong Mo menatapnya dan berkata, "Aku semakin harus curiga kamu sudah melakukan hal buruk. Mana ada seseorang yang berbuat baik tanpa alasan atau tanpa mengharapkan timbal balik apa pun…!"     

"Ingin memperlakukanmu dengan baik padamu juga tidak boleh?" Sheng Nanxuan mendengus dingin, "Aku begitu mencintaimu dan merindukanmu sepanjang waktu. Mana ada sepertimu? Siapa pun yang ada di hatimu memiliki tempat yang lebih tinggi daripada aku!"     

Gong Mo menatapnya dengan kesal, "Kamu sudah menuduhku! Ada lebih dari tujuh miliar orang di dunia. Memangnya ada berapa banyak yang aku kenal?"     

"Kalau begitu di antara orang-orang yang kamu kenal!" Sheng Nanxuan mendengus.     

Gong Mo yang sedang mengunyah kue kacang merah pun berpikir untuk sementara waktu, lalu tiba-tiba memberikan kue kering yang sudah digigit setengah ke mulut Sheng Nanxuan, "Mau?"     

Sheng Nanxuan meliriknya. Ia menunduk, lalu menggigitnya dan hanya menyisakannya sedikit di tangan Gong Mo.     

Ia memakannya dan berkata, "Kamu satu-satunya yang bisa berbagi sepotong kue kering denganku. Apa dengan begini kamu menjadi sedikit puas?"     

"Apanya yang harus dipuaskan? Bukankah itu sudah seharusnya?"     

Mata Gong Mo melebar. Ia mendengus, lalu menoleh pada Huzi yang berada di tempat tidur bayi dan berkata, "Yiting, ketika kamu dewasa, Ibu akan berbagi kue kering denganmu, ya…"     

Sheng Nanxuan segera berkata, "Aku salah! Aku puas! Kedepannya lebih baik kamu hanya berbagi kue kering dengan aku seorang saja. Sistem kekebalan tubuh Yiting rendah. Bagaimana kalau setelah memakan bekas liurmu, dia jadi jatuh sakit?"     

"Jika menurutmu air liurku kotor, kalau begitu jangan kamu makan!"     

"Mana mungkin! Air liurmu…"     

"Oekkkk!!" tiba-tiba Huzi menangis dan memotong perkataannya.     

Ia tercengang, "Kenapa kamu lagi-lagi menangis?"     

"Pasti buang air besar!" kata Gong Mo.     

Sheng Nanxuan tertegun.     

Gong Mo menatapnya dan berkata, "Apa kamu mau mengganti popoknya?"     

"Oke." Sheng Nanxuan mengulurkan tangannya untuk menggendong Huzi, lalu berkata pada Gong Mo, "Pergilah keluar, agar kamu tidak kebauan."     

Gong Mo tersenyum, "Tidak masalah."     

Sheng Nanxuan meletakkan Huzi, lalu mengulurkan tangannya untuk melepas popoknya dengan wajah yang jijik.     

Pada saat ini, pengasuh masuk dan berkata dengan terkejut, "Tuan, Nyonya, biar saya saja!"     

"Tidak apa-apa." kata Sheng Nanxuan, "Aku akan mengganti popoknya. Kalau tidak, ketika sudah dewasa, aku dibilang tidak pernah melakukan apa pun untuknya."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.