Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Makan Siang Bersama



Makan Siang Bersama

0Pada saat makan siang, sebagian besar hidangannya tidak berminyak dan terdapat daging sapi yang disukai Sheng Nanxuan, juga ikan yang disukai Gong Mo.     
0

Mereka sudah tahu bahwa ini merupakan bentuk perhatian khusus terhadap kesukaan mereka. Dalam hatinya, Gong Mo dan Sheng Nanxuan pun merasakan kehangatan dan juga merasa tersentuh.     

Bagi Gong Mo, sambutan yang diberikan keluarga Yu pada Sheng Nanxuan membuatnya merasa senang untuk suaminya itu. Jika sampai keluarga Yu tidak menyambutnya, Gong Mo tidak keberatan untuk menggendong Huzi dan pergi begitu saja. Siapa yang berani menindas suaminya, semuanya adalah orang jahat!     

Sheng Nanxuan juga begitu terhadap istrinya. Semua yang baik adalah keluarga.     

Sheng Nanxuan duduk di sebelah Wu Surong. Begitu datang, Wu Surong langsung memberikan sepotong besar daging sapi padanya, "Cobalah rasanya, apakah enak atau tidak?"     

"Masakan Nenek pasti enak." Sheng Nanxuan menunduk dan mulai memakannya.     

Sementara Min Ling yang di sisi lain menaruh sepotong ikan untuk Gong Mo, "Ini untukmu. Yang ini tidak berduri."     

"Terima kasih, Bibi." kata Gong Mo buru-buru.     

Setelah Sheng Nanxuan selesai makan, ia menoleh dan bertanya pada Wu Surong, "Nenek suka makan apa? Biar aku ambilkan."     

"Tidak usah, tidak usah!" kata Wu Surong buru-buru, "Kamu makan sendiri saja. Tidak usah mengkhawatirkan Nenek."     

"Mana bisa begitu? Dulu aku tidak memiliki kesempatan untuk berbakti pada Nenek, jadi sekarang aku tidak boleh melewatkannya." Sheng Nanxuan bertanya pada Yu Xinzhuo, "Kakak Sepupu, katakan Nenek suka makan apa? Juga Kakek, Paman, Bibi, kamu, dan Xinran juga tolong beritahukan."     

"Aku tidak usah. Sebagai kakak laki-laki, seharusnya aku yang merawatmu." Yu Xinzhuo tersenyum tulus dan memberi tahu selera dan kesukaan mereka semua secara bergantian.     

Sheng Nanxuan dan Gong Mo melayani semua orang secara bergantian, tapi karena Yu Qingliu yang termuda di antara para tetua, tentu saja ia yang paling terakhir.     

Ia mendengus. Untung saja tidak melupakannya. Kalau tidak, ia akan bicara empat mata dengan keponakannya ini.     

Yu Zhengming mengerutkan keningnya dan bertanya, "Kenapa kamu bersikap aneh begini? Apa kamu tidak senang anak kakakmu kembali?"     

"Aku bukan tidak senang." kata Yu Qingliu buru-buru, "Tapi dia dulu yang menindasku!"     

"Sebagai pamannya, kenapa kamu begitu perhitungan pada keponakanmu?"     

"Dia…!" Yu Qingliu ingin menangis tanpa mengeluarkan air mata, "Sebelumnya dia benar-benar sudah menindasku."     

"Paman Kecil, bukannya Paman yang menindasku duluan?" tanya Sheng Nanxuan.     

"Kapan aku menindasmu? Meski aku ingin melakukannya, tapi aku tidak selicik kamu!"     

"Memang tidak? Pada saat Momo melahirkan Huzi. Ia berbaring di meja operasi karena kesulitan melahirkan dan tidak sadarkan diri, tapi Paman masih saja mengancamku!" Sheng Nanxuan menunjukkan ekspresi tertindas dan sedih.     

Semua orang memelototi Yu Qingliu dengan tatapan yang sama, seakan sedang berkata, 'Dasar jahat!'     

Sambil memegang mangkuk, Yu Qingliu berkata, "Lupakan! Lupakan saja! Aku mau makan!"     

Jelas-jelas awalnya mereka semua memujinya atas apa yang sudah dilakukannya. Tapi sekarang mereka justru menyalahkannya. Benar benar keterlaluan! Yu Qingliu ingin menikah secepat mungkin dan melahirkan seorang putra untuk menindas Huzi. Dengan begitu, anaknya bisa membalaskan dendamnya karena ia sendiri tidak bisa melakukannya. Meski ia ingin menindas anak kakaknya ini, ia juga tidak mampu dan tidak akan bisa menang sama sekali!     

Setelah selesai makan, Min Ling sudah mengatur agar Sheng Nanxuan dan Gong Mo tidur siang di kamar tamu.     

Huzi sudah tertidur karena kedua tetua tidak mau meletakkannya. Akhirnya Gong Mo pun membiarkan mereka menidurkannya.     

Tuan Besar dan Nyonya Besar Yu sangat gembira dan dalam hatinya memuji Gong Mo yang sangat peka.     

Mereka telah bertemu Gong Mo beberapa kali sebelumnya, tapi mereka sudah sangat menyukainya. Meskipun latar belakang Gong Mo biasa-biasa saja, mereka tidak meremehkannya. Setelah bertemu Sheng Nanxuan, mereka juga tidak pernah berpikir untuk mengatur kembali pernikahan yang tepat untuk Sheng Nanxuan hanya karena mereka adalah seorang penatua.     

Begitu memasuki pintu, Sheng Nanxuan sudah menunjukan dengan sangat jelas. Di awal ia mengatakan selalu membantu Gong Mo membersihkan duri ikan dan pada saat makan, ia benar-benar membantu Gong Mo membersihkan duri ikan. Semua ini menjelaskan betapa Sheng Nanxuan mencintai Gong Mo.     

Jika mereka berani menindas Gong Mo hanya karena mereka seorang penatua, Sheng Nanxuan pasti tidak akan mengakui mereka.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.