Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Bicarakan Lagi Saat Senggang



Bicarakan Lagi Saat Senggang

0Tiba-tiba Huo Cheng mengerti bahwa sejak Sheng Nanxuan menyerang SRC, ia tidak pernah berpikir untuk mundur dan tidak akan membiarkan siapa pun mengubah rencana awalnya.      
0

Sementara sekarang, jika Huo Cheng menggunakan Gong Mo untuk mengancamnya, Sheng Nanxuan pasti akan semakin menjadi-jadi.     

"Nyonya Sheng." Terdengar suara dari belakang.     

Gong Mo segera berbalik dan menatap orang yang datang.     

"Silakan ikut dengan saya." Kata pihak lain dengan sopan.     

Gong Mo merasa heran. Tadi orang-orang ini bersikap dingin padanya, tapi kenapa sekarang tiba-tiba berubah menjadi sopan?     

Ia berjalan mengikutinya tanpa khawatir adanya bahaya apa pun.     

Bagaimanapun juga, ini adalah Istana Kepresidenanan. Jika terjadi sesuatu di sini, seluruh Istana Kepresidenan akan dimintai pertanggungjawaban, mulai dari media dalam negeri hingga seluruh masyarakat internasional. Masalah bisa menjadi besar atau kecil. Jika menjadi besar, itu cukup untuk membuat Huo Cheng disalahkan dan mengundurkan diri.     

Gong Mo mengikutinya melewati beberapa tempat. Dekorasi Istana Kepresidenan cukup bagus dan ada banyak lukisan terkenal yang tergantung di koridor, tapi sayangnya ia tidak punya hati untuk menikmatinya.     

Mereka berjalan sampai ke ruangan dua pintu yang sederhana. Pengawal yang berdiri di pintu pun membukakan pintu.     

Gong Mo pun masuk. Begitu melihat Sheng Nanxuan dan Yu Qingliu. Gong Mo yang terkejut pun berlari dan berkata, "Nanxuan!"     

Sheng Nanxuan meraih Gong Mo ke dalam pelukannya, mencium telinganya, dan bertanya dengan cemas, "Kamu baik-baik saja, kan?"     

"Baik-baik saja…" Gong Mo agak bingung. Ia melihat orang-orang di sekelilingnya, lalu berbisik, "Apa yang terjadi?"     

"Tidak apa-apa." Sheng Nanxuan tersenyum tipis, "Kita pulang dulu saja."     

"Oke!"     

Ketika sudah bertemu Sheng Nanxuan, Gong Mo tidak khawatir tentang apa pun. Apa pun masalahnya, bisa dibicarakan pelan-pelan saat sudah pulang. Di sini bukan tempatnya.     

Sheng Nanxuan menuntunnya dan berjalan keluar seperti tidak ada orang di sekitarnya.     

Setelah keluar dari gerbang Istana Kepresidenan, dari kejauhan terlihat Fang Yang, Jason, dan yang lainnya sedang bersandar di halte bis yang ada pinggir jalan.     

Ketiganya berjalan mendekat. Sheng Nanxuan bertanya pada Jason dengan keheranan, "Kenapa kamu juga ada di sini?"     

"Bos menyuruh saya kemari." Jason melirik Gong Mo, "Syukurlah kalau Nona baik-baik saja. Bos sangat khawatir."     

"Ayo naik mobil dulu." Sheng Nanxuan menyuruh Gong Mo untuk naik terlebih dulu, lalu berkata pada Fang Yang, "Antarkan dulu Kepala Yu."     

"Mengantarku?" Yu Qingliu bertanya, "Mengantarku kemana?"     

"Kamu tidak pulang?" Sheng Nanxuan yang sudah naik dan duduk di dalam mobil, mendongak dan bertanya padanya.     

Ia meletakkan tangannya di atap mobil dan menatapnya dengan tatapan merendahkan, "Kamu tidak bersama denganku, ponakan?"     

"Kita bicarakan lagi saat senggang. Orang rumahku masih khawatir. Aku antar Gong Mo pulang dulu." sesudah Sheng Nanxuan selesai berbicara, ia menyuruh sopir mengemudi.     

Begitu mobil bergerak, Yu Qingliu hampir terjatuh. Ia melayangkan tinjunya ke pantat mobil.     

Di dalam mobil.     

Gong Mo membicarakan masalah yang sebelumnya terjadi dan bertanya pada Sheng Nanxuan, "Kenapa kamu bisa ada di sini? Apa mereka juga yang membawamu kemari?"     

"Ya." Sheng Nanxuan menggenggam tangannya.     

"Lalu kenapa aku dibawa-bawa juga? Selain itu, mereka juga tidak memintaku untuk melakukan apa-apa. Bahkan tidak ada orang yang memedulikanku!"     

"Kamu berharap siapa yang memedulikanmu?" tanya Sheng Nanxuan bercanda, "Syukurlah kalau baik-baik saja."     

Gong Mo menatapnya dengan serius, "Aku mengkhawatirkanmu!"     

"Masalah tentang SRC. Huo Cheng ingin aku menanggung semua kesalahan. Jika aku tidak setuju, dia akan menggunakanmu untuk mengancamku."     

Gong Mo berpikir sejenak, lalu berkata, "Apa jangan-jangan masalah abu juga sudah diatur olehnya?"     

"Kemungkinan besar begitu. Pagi hari dia tidak mencariku. Malam hari dia tidak mencariku. Baru saja terjadi gempa, dia langsung mencariku. Pasti karena di saat-saat gempa, dia terpikirkan cara untuk membuatmu keluar. Akhir-akhir ini ada begitu banyak urusan di rumah. Jika bukan karena masalah Ayah, kamu pasti tidak akan keluar. Jika kamu tidak meninggalkan Huanyuan, selain mengirim angkatan udara, dia tidak akan bisa menangkapmu sama sekali. "     

"Luar biasa. Presiden benar-benar sudah keterlaluan!" kata Gong Mo.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.