Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Undangan Presiden



Undangan Presiden

0Sheng Nanxuan meliriknya, "Siapa suruh sudah setua ini kamu belum juga menikah! Siapa juga yang menyuruhmu belum meninggalkan keturunan!"     
0

"Aku melakukannya dengan senang hati!!"     

"Presiden juga ingin membunuhmu dengan senang hati!"     

Amarah Yu Qingliu meledak, "Ini semua salahmu, oke? Kamu yang membawaku ke tempat sampah itu!"     

"Memang kapan aku mengikatmu? Kamu sendiri yang ingin pergi!"     

"Kamu menjebakku!"     

"Tapi itu juga atas kemauanmu sendiri."     

"Tapi sekarang aku menyesal. Jika para petinggi itu menyatakan diriku bersalah, jangan salahkan aku, jika aku mengkhianatimu"     

"Yu Qinghuan." kata Sheng Nanxuan dengan dingin.     

"Apa?" Yu Qingliu menatapnya dengan bingung dan tidak senang.     

Ia berkata, "Aku sudah membuatmu menemukan Yu Qinghuan. Bukankah seharusnya kamu berterimakasih padaku? Kenapa kamu malah ingin mengkhianatiku?!"     

"Ck…!" Yu Qingliu mencibir, "Dia itu bukan kakakku!"     

"Kakakmu!" kata Sheng Nanxuan dengan tegas.     

"Bukan!" Yu Qingliu menyangkalnya dengan tegas.     

"Kakakmu!"     

"Bukan!"     

"Kakakmu!"     

"Dasar brengsek!" seru Yu Qingliu, "Kamu itu brengsek! Tahu, tidak?"     

"..."     

"Jika aku bilang bukan, ya bukan! Kamu bahkan tidak mengenalnya, atas dasar apa kamu berkata seperti itu!"     

Sheng Nanxuan terdiam sesaat, lalu berkata dengan lantang, "Dia ibuku."     

"Ibumu apanya!" Yu Qingliu mengamuk, kemudian tertegun sejenak dan baru menyadari apa arti kata-kata Sheng Nanxuan. Tiba-tiba ia menatapnya dengan sangat terkejut.     

Pengemudi dan Fang Yang yang ada di depan juga terkejut. Pada saat pengemudi sudah hampir mengendarai mobil sampai ke halaman, Fang Yang berbalik untuk melihat Sheng Nanxuan.     

Yu Qingliu mencengkram kerah Sheng Nanxuan dengan erat dan bertanya dengan sangat ganas, "Apa katamu?! Apa katamu?!"     

Sheng Nanxuan mengulurkan tangannya untuk menarik kerahnya. Yu Qingliu masih terus berteriak, "Apa maksudmu? Katakan!"     

Mobil pun perlahan-lahan berhenti. Sheng Nanxuan melirik ke luar dan melihat beberapa mobil berwarna hitam diparkir di luar pintu gerbang dengan dua pria jangkung berdiri di samping mobil yang berada di paling depan.     

Kedua pria itu mengenakan setelan jas hitam three piece dan kacamata hitam. Pada saat ini sedang musim panas, tetapi mereka tidak takut kepanasan.     

"Sekarang bukan saatnya untuk membahas ini." kata Sheng Nanxuan pada Yu Qingliu.     

Yu Qingliu menggertakkan giginya, "Kalau begitu jelaskan dengan singkat saja!"     

Sheng Nanxuan menatapnya. Ia sudah mengatakannya. Bagaimanapun juga sekarang Yu Qingliu adalah pamannya, jadi ia tidak bisa mempermainkannya lagi dan harus menghormatinya.     

Karena pamannya menyuruhnya untuk mempersingkat cerita, jadi ia harus mematuhi, "Aku keponakanmu. Aku sudah membandingkan data yang ditinggalkan oleh Tuan dan Nyonya Besar Yu di Pusat Penelitian DNA. Aku dan mereka memiliki hubungan kakek-nenek dan cucu. Sisanya akan kita bahas nanti."     

Tok! Tok!     

Terdengar suara dari jendela mobil.     

Pada saat Sheng Nanxuan menoleh, kedua Perwakilan Khusus itu sudah tiba di luar pintu mobil, jadi mereka pun mau tidak mau harus keluar dari mobil.     

Raut wajah Yu Qingliu tampak kusam. Ia keluar dari mobil perlahan-lahan dan menatap Sheng Nanxuan dengan raut wajah tidak percaya.     

Salah satu Perwakilan Khusus berkata, "Tuan Sheng, Tuan Yu, Presiden mengundang Tuan-tuan sekalian.     

Sheng Nanxuan terkekeh, "Baru saja terjadi gempa bumi, tetapi bukannya menangani bencana, Presiden justru mengundang saya yang bukan siapa-siapa. Bukankah Presiden terlalu tidak bisa membedakan mana yang penting dan mana yang tidak?"     

Perwakilan Khusus itu tetap tersenyum dengan tenang dan berkata, "Siapa yang tidak mengenal Tuan Sheng Nanxuan? Semua orang di ibu kota tahu nama baik Dewa Malam yang bahkan sudah akan melampaui Presiden."     

Sheng Nanxuan terdiam selama dua detik, lalu berjalan menuju kendaraan yang ada di depan.     

"Bos!" Fang Yang memanggil Sheng Nanxuan dengan panik.     

"Tidak apa-apa." Sheng Nanxuan pun masuk ke mobil Perwakilan Khusus Istana Presiden itu.     

Perwakilan Khusus itu mengundang Yu Qingliu lagi, tetapi Yu Qingliu berkata, "Saya bukan siapa-siapa."     

"Dokter Yu justru sebaliknya." Perwakilan Kepresidenan pun tersenyum, "Dokter Yu sudah memenangkan penghargaan dalam bidang medis bagi negara berkali-kali. Mantan Presiden yang sebelumnya bahkan juga memberi Anda medali penghargaan."     

Yu Qingliu mendengus dan masuk ke dalam mobil.     

Tentu saja ia tidak akan berhenti, setidaknya ia harus mencari tahu apakah yang dikatakan Sheng Nanxuan itu benar atau tidak.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.