Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Yang Seharusnya Datang, Akhirnya Datang Juga



Yang Seharusnya Datang, Akhirnya Datang Juga

0Ketika Shan Rong melihat tatapan matanya, ia tahu Gong Xing sudah kembali. Ia menghampirinya dengan girang dan berkata, "Kamu sudah bangun!"     
0

Gambino mengangguk, "Kalian sudah bekerja keras." Sesudah mengatakannya, ia mengulurkan tangan padanya.     

Shan Rong melihat sekeliling, lalu menghampirinya dengan malu-malu dan memegang tangannya.     

Begitu Jason melihatnya, diam-diam ia menarik lengan Primo.     

Primo memelototinya dan berkata pada Gambino, "Bos, kami keluar dulu. Jika ada sesuatu yang Bos butuhkan, silahkan perintahkan pada kami."     

Gambino mengangguk ringan. Semua orang pergi meninggalkan kamar satu per satu dan akhirnya hanya menyisakan Shan Rong, Gong Mo, Sheng Nanxuan, dan Huzi yang terus mengoceh.     

Gambino memandang Gong Mo dan tidak tahu harus berkata apa. Ini putrinya, tetapi ia tidak pernah melakukan apa pun untuknya. Ia tidak mengerti perasaan dan hobi Gong Mo. Ia ingin berbicara padanya, tapi tidak tahu harus mulai dari mana.     

Gambino merasa canggung dan hanya bisa memandang Shan Rong sambil menggenggam tangannya erat-erat.     

Shan Rong bertanya, "Kamu… apa kamu Gong Xing?"     

Gambino tersenyum, "Tentu saja. Kamu bisa mengujiku dengan menanyakan hal-hal di masa lalu."     

"Tentu saja aku ingin mengujimu." Shan Rong menatapnya dengan kesal dan berkata dengan cemas, "Kedepannya…. Kedepannya tidak akan seperti ini lagi, kan?"     

"Seharusnya tidak. Dia keluar ketika aku terluka dan tidak sadarkan diri. Asalkan aku sadar, dia tidak akan memiliki kesempatan untuk muncul. Nanxuan dan yang lainnya sudah menjelaskan situasinya padaku. Nantinya aku masih akan bekerja sama dengan mereka untuk masa penyembuhanku agar bisa menyelesaikan masalah ini selamanya."     

"Baguslah kalau begitu!" Shan Rong dengan raut wajahnya yang sedih berkata, "Kamu tidak tahu apa yang terjadi ketika dia muncul, kan?"     

Wajah Gambino berubah, "Apa yang terjadi?"     

"Dia membawaku ke Italia dan hampir membunuhku…"     

"Tidak apa-apa. Sekarang aku sudah kembali." Gambino memeluknya dan menghiburnya dengan suara yang pelan.     

Gong Mo dan Sheng Nanxuan saling memandang dengan canggung. Mereka sedang berpikir apakah mereka harus keluar dulu atau tidak dan membiarkan mereka mengobrol sampai puas dulu.     

Tepat pada saat ini, terdengar suara pintu diketuk.     

Shan Rong buru-buru mendorong Gambino dan menyeka air matanya sambil menunduk.     

Sheng Nanxuan berkata, "Masuk."     

"Maaf, mengganggu." Yu Qingliu mendorong pintu hingga terbuka, "Aku ke sini untuk berpamitan. Aku sudah lama tidak pulang, jadi aku harus kembali barang sebentar."     

"Begitu?" Sheng Nanxuan berkata pada Gong Mo, "Aku akan keluar sebentar."     

Gong Mo berpikir sejenak, lalu menyerahkan Huzi pada Shan Rong dan ikut pergi bersamanya.     

Ia bertanya, "Apa yang kamu lakukan?"     

"Aku akan mengantar Kepala Yu." Gong Mo berkata sambil tersenyum, "Kali ini semuanya berkat dia."     

"Jangan khawatir. Aku Akan datang lagi saat senggang…!" Yu Qingliu mengedipkan matanya pada Sheng Nanxuan.     

Ketika Sheng Nanxuan melihat Fang Yang di sampingnya terlihat ragu-ragu. Tanpa ia perlu mengedipkan matanya, Sheng Nanxuan tahu ada sesuatu yang tidak benar. Sepertinya orang dari masalah SRC sudah datang.     

Ia tersenyum pada Gong Mo dan berkata, "Kepala Yu benar-benar sudah sangat banyak membantu. Kebetulan ada sesuatu yang harus diurus di perusahaan, jadi aku akan pergi juga dan sekalian mengantar Kepala Yu."     

"Lalu kapan kamu akan kembali?" tanya Gong Mo.     

"Aku pasti akan kembali sebelum makan malam." Sheng Nanxuan melirik kamar Gambino dan berkata, "Pergi temani Ayahmu dan lebih banyak mengobrol dengannya."     

Gong Mo mengangguk dan mengantar mereka sampai di depan pintu. Sesudah melihat mereka menaiki mobil, barulah ia kembali ke rumah.     

Sheng Nanxuan memandang sosok Gong Mo yang menghilang, lalu bertanya pada Yu Qingliu, "Ada apa?"     

"Perwakilan Khusus dari Istana Kepresidenan sekarang ada di pintu gerbang," kata Yu Qingliu dengan wajah yang tegang.     

Mata Sheng Nanxuan berkilat. Ia pun menghela napas dan berkaya, "Yang seharusnya datang, akhirnya datang juga.."     

"Apa kamu tidak punya solusi untuk menghadapinya?" Yu Qingliu berseru, "Aku belum menikah dan belum memiliki keturunan. Bagaimana kalau aku sampai terbunuh?!"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.