Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Gambino Bangun



Gambino Bangun

0Sheng Nanxuan mengambil handphone-nya dan berkata, "Tidurlah."     
0

Gong Mo merebut kembali handphone Sheng Nanxuan dan berkata, "Aku mau membaca berita sebentar."     

"Oke."     

Ada beberapa kursi yang diletakkan di rerumputan dan Gong Mo duduk pada salah satu di antaranya sambil mendalami situasi gempa di internet.     

Hari semakin larut, Sheng Nanxuan khawatir Gong Mo akan masuk angin, jadi ia kembali ke rumah untuk mengambil selendang.     

Ketika melihat Sheng Nanxuan pergi, Gong Mo merasa agak khawatir. Ia menatapnya sejenak, kemudian kembali menundukan kepalanya.     

Setelah beberapa saat, gempa susulan datang lagi. Gong Mo yang terkejut pun sontak berdiri. Ketika melihat Sheng Nanxuan tidak kunjung keluar, ia bergegas berlari ke pintu.     

Sesampainya di depan pintu, Sheng Nanxuan terlihat berlari membawa selendang sambil tersenyum dan memeluknya, "Mengkhawatirkanku, ya?"     

Gong Mo mengamuk, "Memang aku bisa tidak khawatir?"     

Sheng Nanxuan tersenyum lebar dan membungkus punggung Gong Mo dengan selendang yang dibawanya, kemudian merangkul Gong Mo sambil berjalan ke kursi dan duduk, "Bagaimana situasinya?"     

"6.5 Magnitudo." Gong Mo menyerahkan handphone dan memperlihatkannya pada Sheng Nanxuan, "Pusat gempanya berada di dekat bagian utara, jadi gempa ini paling terasa di bagian utara. Bagian utara sangat berkembang dengan kepadatan penduduk nomor dua setelah Beijing. Kualitas bangunan di negara maju juga bagus, jadi sepertinya korbannya tidak terlalu banyak. Tapi dengan gempa berkekuatan sebesar ini, banyak bangunan yang rusak dan menyebabkan kerugian ekonomi yang relatif besar."     

"Ya." Sheng Nanxuan mengangguk dan tidak bisa menahan diri untuk meliriknya, "Seperti yang diharapkan dari seorang wartawan yang selalu melihat masalah dengan begitu akurat."     

Gong Mo mengangkat sudut bibirnya, "Omong-omong, aku bahkan belum pernah satu hari pun menjadi wartawan. Jika aku benar-benar menjadi wartawan, sekarang aku pasti sudah pergi ke daerah bencana."     

"Jika kamu pergi ke daerah bencana, aku pasti akan khawatir."     

Gong Mo tersenyum dan menatapnya, "Memangnya kamu tidak pergi bersama denganku?"     

Sheng Nanxuan langsung merasa senang, "Benar! Kita berdua pergi bersama! Mana mungkin aku membiarkanmu lolos dari genggamanku!"     

Yu Qingliu yang berada tidak jauh dari sana pun berkata dalam hatinya, 'Sudah terjadi gempa bumi, masih saja memamerkan kemesraan!'     

Seperti yang dikatakan Gong Mo, gempa tersebut hanya memakan sedikit korban. Satuan penyelamatan mengirim orang-orangnya semalam. Korban yang terluka hanya mengalami luka ringan.     

Namun stasiun TV terus menyiarkan berita mengenai situasi gempa. Hanya saja Gong Mo dan yang lainnya tidak memedulikan hal-hal ini karena Gambino sudah bangun.     

Sebenarnya Gambino terbangun ketika Gong Mo dan Shan Rong sedang tidur, tetapi Sheng Nanxuan tidak memberitahu mereka.     

Ketika mereka bangun, Gambino sudah kembali beristirahat.     

Sheng Nanxuan berkata, "Hipnotisnya berhasil."     

Mereka berdua terlihat kegirangan. Sheng Nanxuan lagi-lagi berkata, "Tapi di menit-menit terakhir karena terjadi gempa bumi, hipnotisnya lebih terburu-buru, jadi aku juga tidak tahu apa akan terjadi sesuatu lagi atau tidak. Bagaimanapun juga orang yang sekarang bangun adalah Ayah. Nanti aku akan memeriksanya lagi saat dia sudah bangun. Jika tidak ada masalah, nanti saat tubuh dan kesadarannya pulih, aku akan menghipnotisnya untuk membimbingnya lagi. Jika ada tanda-tanda Gambino akan bangun, aku akan menghipnotisnya lagi."     

"Apa nantinya akan ada masalah lagi?" Gong Mo bertanya dengan cemas.     

"Tidak akan. Aku tidak akan melakukan sesuatu yang aku sendiri tidak yakin."     

Ketika Gong Mo mendengar ini, ia langsung menghela napas lega. Bagaimanapun juga, ia sangat mempercayai apa pun yang dikatakan Sheng Nanxuan padanya.     

Setelah sarapan, Gambino bangun lagi.     

Sheng Nanxuan, Yu Qingliu, dan Richie bersama-sama pergi untuk memeriksa dan memastikan bahwa ia benar-benar Gong Xing, jadi mereka memanggil semua orang masuk.     

Jason dan Primo menanggung beban yang begitu berat, yang bahkan tidak dapat dikalahkan oleh Gong Mo dan Shan Rong.     

"Bos!" Jason memandang Gambino dengan waspada dan berkata, "Bos…."     

Gambino masih menatapnya dengan tatapan yang dingin, tetapi auranya berbeda.     

Sekarang ia terlihat dingin, sementara beberapa hari yang lalu ia terlihat kejam.     

Jason menghela napas lega dan memandang Primo. Primo juga menghela napas lega dan berkata, "Bos, Bos baik-baik saja? Untunglah."     

"Sangat baik." Gambino mengangguk. Ketika melihat Shan Rong dan Gong Mo masuk, tiba-tiba tatapan matanya berbinar-binar.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.