Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Tidur Di Luar



Tidur Di Luar

0Huzi sedikit mengantuk, meskipun tidak tidur, ia berbaring di pelukannya tanpa bersuara. Ia hanya cemberut dan melihat sekeliling dari waktu ke waktu.     
0

Tepat ketika Gong Mo hendak menyuruh Shan Rong tidur, tiba-tiba tanah mulai bergetar kembali.     

Shan Rong terkejut dan buru-buru menatapnya. Awalnya ia ingin lari, tetapi ketika melihatnya tidak bergerak, Shan Rong juga tidak bergerak.     

Begitu banyak orang, tetapi tidak ada satu pun yang berlari, jadi ia pun juga terlalu malu untuk lari sendirian.     

Gong Mo memandang Sheng Nanxuan. Sebenarnya Sheng Nanxuan ingin membawanya lari, tetapi Gong Mo tidak bergerak, jadi ia juga tidak bergerak.     

Mereka tidak bergerak, jadi tentu saja tidak ada orang yang bergerak.     

Yu Qingliu sudah berdiri dan siap untuk bergegas keluar, tetapi semua orang begitu tenang. Ia pun teheran dan bertanya-tanya, "Apa kalian tidak lari?"     

Sheng Nanxuan bertanya pada Gong Mo, "Mau lari?"     

Gong Mo terdiam sejenak. Ketika mendapati gempa susulan telah menghilang, ia pun berkata, "Tidak perlu."     

Sheng Nanxuan membelai rambut Gong Mo dengan lembut, "Kalau begitu pergi tidur saja."     

"Hah? Tapi bagaimana kalau…."     

"Jangan khawatir. Tadi gempa yang sehebat itu saja baik-baik saja, jadi saat gempa susulan akan semakin baik-baik saja. Rumah ini kuat!"     

"Tapi siapa yang tahu pada saat tidur?"     

Sheng Nanxuan berpikir sejenak, "Kalau begitu, bagaimana kalau kita tidur di luar saja?"     

"Eh? Memang bisa?"     

"Bisa."     

Sheng Nanxuan menoleh dan meminta orang-orangnya untuk mendirikan tenda.     

Kebetulan di rumah juga terdapat beberapa tenda untuk tidur di luar. Sekarang musim panas, jadi tidak perlu takut masuk angin.     

Setelah mendirikan tenda, Gong Mo dan Shan Rong tidur di luar.     

Meskipun keduanya agak mengkhawatirkan Gambino, tetapi mereka tidak pergi menemuinya karena mereka tidak yakin apakah saat ini Gambino adalah Gong Xing.     

Setelah memasuki tenda, Shan Rong menidurkan Huzi terlebih dahulu.     

Seketika ia merasa cemas, "Bukankah ini buruk bagi Huzi? Dia masih begitu kecil, bagaimana kalau kelembaban dari tanah masuk ke tubuhnya?"     

"Jangan khawatir, tenda ini terlindung dari kelembaban." Gong Mo melihat-lihat ke luar dan tidak begitu mengantuk, "Bu, Ibu tidur dulu saja. Aku mau mencari Nanxuan dulu."     

"Baiklah. Ibu akan tidur dulu dan bangun lebih awal besok."     

Gong Mo mengangguk dan merangkak keluar dari tenda.     

Sheng Nanxuan sedang menjawab panggilan di sebelahnya. Pada saat Gong Mo mendekat, ia berbisik, "Dari Kakak Sepupu."     

Ketika Gong Mo mendengarnya, ia buru-buru mengambil telepon.     

Gong Bai yang berada di sana berkata, "Tadi ada gempa bumi. Apa kamu baik-baik saja?"     

"Baik-baik saja. Bagaimana denganmu?"     

"Aku juga baik-baik saja, tapi kami membuat tenda di luar karena takut tidur di dalam rumah."     

Gong Mo tidak bisa menahan senyumnya, "Tempatmu begitu tinggi, apa kamu sendirian?"     

Gong Bai terdiam sejenak, lalu berkata dengan canggung, "Xinran juga ada di sana."     

Gong Mo mendengus, tetapi tidak menggodanya.     

Keduanya mengobrol sebentar dan saling menanyakan kabar, lalu menutup panggilan telepon.     

Gong Mo sedikit mengkhawatirkan Tang Xinxin, jadi ia juga menghubunginya.     

Tang Xinxin mengangkat dengan cepat, entah karena belum tidur atau karena terkejut sehingga ia pun terbangun.     

"Kamu masih hidup?" Tang Xinxin bertanya lebih dulu.     

"Tentu saja!" Gong Mo menjawab sambil tertawa, "Aku bisa mengabarkan keadaanku karena masih hidup."     

"Aku juga baik-baik saja. Kamu di ibu kota, kan? Pusat gempa tidak jauh dari ibu kota. Di sana getarannya pasti sangat kuat."     

Ketika Gong Mo mendengar perkataannya, ia bertanya kebingungan, "Kamu sedang tidak di ibu kota?"     

"Aku sedang bekerja… di kru. Aku baru melakukan syuting adegan di malam hati. Semua orang kelelahan. Sekarang mereka semua terbangun, jadi mereka kembali bekerja dengan sungguh-sungguh.""     

"Langsung?" Gong Mo tidak tahu harus berkata apa, "Kalau begitu hati-hati."     

"Aku tidak terlalu merasakannya di sini. Justru kamu yang harus berhati-hati."     

Setelah menutup telepon, Gong Moberpikir sejenak. Sepertinya dia tidak memiliki kerabat atau teman lain. Ia berbalik untuk bertanya pada Yu Qingliu yang sedang melihat bintang, "Apa Kepala Yu sudah menelepon ke rumah untuk mengabarkan keadaan?"     

"Hah… Barusan sudah menelepon. Keponakanku tidak pulang. Sepertinya dia kabur dengan seorang laki-laki." Wajah Yu Qingliu terlihat serius.     

Gong Mo tidak tahu harus berkata apa.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.