Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Apa Makan Siang di Rumahmu sangat Berharga?



Apa Makan Siang di Rumahmu sangat Berharga?

0"Kita semua sudah bekerja keras." Sheng Nanxuan mengusap dagunya di tangan Gong Mo.     
0

"Sshh!" Gong Mo menarik tangannya dan mengomel, "Apa yang kamu lakukan? Tanganku sakit karena tertusuk jenggotmu."     

Sheng Nanxuan memegang tangannya sambil tersenyum dan membawanya ke dalam, "Aku pergi melihat Huzi dulu."     

Gong Mo menoleh ke belakang dan berkata, "Di mana ayahku? Bagaimana dengan Gambino?"     

"Di dalam mobil. Dia masih belum sadarkan diri. Nanti aku akan memikirkan cara lagi bagaimana bisa membuat Ayah kembali."     

Ketika Gong Mo mendengar perkataannya, ia mengangguk dengan keras.     

Ia merasa kemungkinannya sangat kecil dan ia terlalu khawatir jika ayahnya tidak akan pernah muncul lagi.     

Ketika memasuki kamar bayi, Sheng Nanxuan melihat infus yang tergantung di atas tempat tidur bayi. Seketika hati Sheng Nanxuan hancur.     

Dia mendekat dengan langkah yang cepat. Shan Rong yang berdiri di samping tempat tidur, menoleh dan berkata, "Sudah kembali rupanya. Kamu baik-baik saja, kan?"     

"Tidak apa-apa." Sheng Nanxuan melepaskan Gong Mo dan menundukkan kepalanya untuk menyentuh wajah Huzi.     

Ia baru saja berlari sepanjang hari sehingga tubuhnya panas. Ia tidak bisa merasakan Huzi sedang demam. Sebaliknya, ia merasa dahi Huzi tidak sepanas tangannya.     

Ia buru-buru menarik tangannya dan bertanya, "Berapa derajat panasnya?"     

"Jangan khawatir, ini hanya demam ringan." Gong Mo meraih tangannya dan sontak tersenyum, "Aku rasa tubuhmu lebih panas dari dia. Kamu tidak sakit, kan?"     

"Aku kepanasan." Sheng Nanxuan berkata, "Baguslah kalau baik-baik saja."     

Shan Rong berkata, "Aku juga sudah menasehatinya untuk tidak terlalu khawatir. Namanya juga anak kecil, sistem kekebalan tubuhnya rendah, jadi akan mudah jatuh sakit dari waktu ke waktu. Mereka berdua berlari kesana-kemari. Demam rendah seperti ini sudah termasuk sangat beruntung. Kalian ini, berikutnya perhatikan baik-baik. Jangan bepergian kesana-kemari sambil membawa Huzi. Orang dewasa saja tidak tahan, apalagi bayi sekecil ini."     

"Iya, aku tahu." Gong Mo menundukkan kepalanya dan menjawab dengan suara yang pelan. Ia sangat merasa bersalah.     

"Jangan khawatir." Shan Rong menghibur, "Dokter bilang tidak apa-apa, jadi pasti tidak akan apa-apa."     

Gong Mo terdiam sejenak dan bergumam pelan, "Aku tahu, tapi aku tetap merasa kasihan padanya. Pada saat sakit, aku saja merasa tidak nyaman. Bukankah Huzi akan merasa lebih tidak nyaman lagi? Dia bahkan tidak bisa mengatakannya."     

Sheng Nanxuan membelai kepalanya, lalu terdengar suara bertanya, "Apa kalian sudah makan siang?"     

Gong Mo menggelengkan kepalanya, "Aku tahu kamu akan kembali, jadi aku sengaja menunggumu."     

"Kalau begitu ayo turun. Semua orang belum makan. Oh, ya! aku akan meminta Yu Qingliu kemari untuk memeriksa Huzi!"     

"Apa tidak merepotkan?" meskipun Gong Mo berkata begitu, tetapi ia tidak menghentikannya.     

Bagaimanapun juga, Yu Qingliu adalah seorang ahli. Meskipun spesialisasinya bukan di bidang pediatri, flu ringan hanyalah penyakit biasa, jadi mungkin ia akan dapat menanganinya lebih baik daripada kebanyakan dokter lainnya.     

Sheng Nanxuan turun dan mengatur agar seseorang membereskan kamar di lantai bawah untuk Gambino, kemudian meminta Yu Qingliu untuk naik ke atas.     

Yu Qingliu berkata sambil berjalan, "Apakah kamu tahu berapa biaya yang harus dibayarkan untukku melakukan operasi? Bayaranku begitu mahal, tapi bisa-bisanya kamu memanggilku untuk memeriksa flu?"     

"Makan siang," kata Sheng Nanxuan.     

Yu Qingliu tersedak, "Apa makan siang di rumahmu sangat berharga?"     

Sheng Nanxuan meliriknya dan tertawa aneh.     

Yu Qingliu terkejut, "Apa yang kamu tertawakan?"     

"Tidak ada."     

Tiba-tiba ia hanya berpikir, jika ia memberitahu Yu Qingliu bahwa Huzi adalah keponakannya, seharusnya ia akan segera memeriksa Huzi, kan?     

Yu Qingliu berdecak, lalu mengikutinya sambil bersenandung dan sama sekali tidak terlihat enggan.     

Ia membantu kelahiran Huzi dan bertemu beberapa kali dengannya. Dalam hatinya, ia juga sangat menyukai Huzi. Sekarang ketika mendengar Huzi sakit, sebenarnya ia juga merasa khawatir. Hanya saja, ia tidak ingin mengakuinya di depan Sheng Nanxuan.     

Setelah memasuki kamar bayi, ia segera memeriksa Huzi. Ia juga dengan hati-hati melihat setiap obat yang digunakan oleh Hu Zi dan memastikan bahwa semuanya baik-baik saja, sebelum berkata, "Tunggu beberapa jam lagi dan lihat kondisinya, kemudian kurangi dosis obatnya."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.