Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Terserah Mau Pergi atau Tidak



Terserah Mau Pergi atau Tidak

0Sheng Nanxuan mengangguk, "Ayah mertuaku juga bilang hanya sebagian."     
0

Yu Qingliu menghela napas panjang, "Seseorang yang utuh memiliki ingatannya sendiri yang utuh. Jika ingatannya hilang, hidupnya seperti tidak lengkap. Jika seseorang tidak memiliki ingatan sama sekali, dia sama seperti seseorang yang baru lahir, yang tidak memiliki ingatan masa lalu. Jika dia dilempar ke lingkungan yang baru, maka dia akan menjadi orang yang baru, seperti bayi yang baru lahir."     

Setelah mendengar ini, Sheng Nanxuan ingat apa yang dikatakan Gong Mo bahwa ingatan adalah hidupnya. Pada saat itu, ia merasa apa yang dikatakannya terlalu berlebihan, tapi setelah mendengar perkataan Yu Qingliu, ia tidak merasa perkataan Gong Mo berlebihan sedikitpun.     

"Jika ingatan Gong Xing ditransplantasikan begitu saja, maka pikiran otak itu adalah milik Gong Xing. Jika pikiran Gambino tidak muncul, itu berarti jiwanya sudah tertukar. Meski kedua pikiran dapat muncul di saat yang sama, ini adalah dua kepribadian yang berbeda dan tidak ada bedanya dengan kepribadian ganda. Sebenarnya menurutku, jika hanya transplantasi memori, kepribadian Gong Xing tidak dapat mendominasi tubuh dan Gambino yang asli hanyalah ingatan yang bukan miliknya."     

"Kalau begitu apa yang terjadi sekarang?" Dari sudut ini, tentu saja Sheng Nanxuan tidak bisa berspekulasi dan hanya bisa meminta nasehat Yu Qingliu.     

Yu Qingliu menyentuh dagunya dan berkata, "Ada kemungkinan Gambino awalnya memang sudah berkepribadian ganda, lalu kepribadian yang lain tertekan sampai ingatan Gong Xing ditambahkan ke tubuhnya. Dia mengira itu dirinya sendiri, jadi dia membangun hidupnya yang lengkap dengan ingatan dan karakter Gong Xing, kemudian berubah menjadi tuan rumahnya."     

Sheng Nanxuan mengerutkan keningnya dan tidak bersedia mempercayai pernyataan ini. Dia lebih bersedia menerima kenyataan bahwa Gambino yang sebelum mengalami cedera adalah Gong Xing.     

"Tapi itu juga tidak terlalu berbeda. Meski hanya kepribadian yang dibangun dari ingatan Gong Xing, tetapi otak mengira dirinya benar-benar Gong Xing. Kalau begitu, maka itu tidak ada bedanya dengan Gong Xing yang sebenarnya."     

Setelah turun dari pesawat, Sheng Nanxuan membawa Yu Qingliu naik helikopter, lalu menyuruh Primo dan Jason untuk membawa Gambino juga.     

Primo bertanya, "Kalian mau kemana?"     

"Huanyuan." jawab Sheng Nanxuan.     

Primo belum pernah ke sana. Ia dipenuhi dengan kecurigaan. Jason pun menjelaskan padanya sambil berbisik.     

Ia berkata, "Kita harus mengantar Bos ke rumah sakit."     

"Di sini sudah ada dokter, jadi untuk apa kalian masih pergi ke rumah sakit?" kata Yu Qingliu, "Tempatnya di sana sangat luas, jadi mari kita pergi kesana terlebih dahulu, baru sesudah itu kita bicarakan lagi masalah ini. Bos kalian juga belum bangun. Bisa gawat jika saat di rumah sakit dia bangun dan kambuh."     

Primo memandang Sheng Nanxuan dengan waspada, "Sebenarnya apa idemu?"     

"Memangnya kalian pantas menerima ide dariku?" Sheng Nanxuan tertawa mencibir, lalu berkata, "Terserah mau pergi atau tidak."     

Yu Qingliu berkata sambil tersenyum, "Sudahlah. Ayo naik dulu. Di sana dia seharusnya sudah menyiapkan makan siang. Melewatkan makanan enak dan ikut jalan darat hanya akan membuang-buang waktu!"     

Sheng Nanxuan tidak bisa menahan tawanya, "Baru berapa lama kamu sarapan?!"     

Yu Qingliu berkata dengan malu, "Pencernaanku cepat, oke?"     

Setelah beberapa saat, helikopter tiba di Huanyuan.     

Setelah turun dari helikopter, Zeng Shuai memimpin sekelompok orang dan mengendarai mobil untuk menjemput mereka.     

Sheng Nanxuan bertanya, "Kapan kamu datang ke sini?"     

"Tadi saya dengar Huzi sakit, jadi saya langsung segera datang kemari."     

"Oh." Sheng Nanxuan mengangguk dan segera masuk ke mobil dan pergi. Ia bergegas kembali untuk bertemu Huzi.     

Ketika mobil mendekati vila, ia melihat Gong Mo sedang berdiri di pintu.     

Sheng Nanxuan turun dari mobil dan berjalan menghampirinya, lalu meraih Gong Mo ke dalam pelukannya sambil berkata, "Kamu sudah bekerja keras. Huzi baik-baik saja, kan?"     

"Sudah lebih baik. Sekarang dia sedang tidur." Gong Mo mengulurkan tangannya dan menyentuh wajah Sheng Nanxuan, lalu berkata, "Jenggotmu bahkan sudah tumbuh. Kamu pasti sangat kesusahan, ya?"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.