Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Ingat Kedua Orang Itu



Ingat Kedua Orang Itu

0Di sebelah Liu Xuelan adalah seorang pria paruh baya berkulit putih.     
0

Ketika pria itu melihat Liu Xuelan menghentikan langkahnya, ia mengerutkan kening tipis, lalu menunduk dan bertanya, "Ada apa?"     

Liu Xuelan menunduk dan berbisik, "022."     

Ketika pria itu mendengar ini, ia mengamati orang-orang dengan kebingungan. Pada akhirnya, pandangan matanya tertuju pada Sheng Nanxuan.     

"Ayo pergi." Liu Xuelan mengingatkan.     

Keduanya berjalan melewati beberapa orang dengan tenang.     

Fang Yang melirik Sheng Nanxuan, lalu mengikuti mereka diam-diam.     

Yu Qingliu menggosok hidungnya, lalu berkata pada Sheng Nanxuan, "Formalin."     

"Apa?" Begitu mendengar kata ini, Sheng Nanxuan teringat akan kematian Su Mo. Ia pun sontak merinding, seolah-olah kedua orang itu habis basah kuyup terendam formalin.     

Yu Qingliu berkata, "Ketika mereka lewat, aku mencium bau formalin dari tubuh mereka. Seharusnya baunya seperti seseorang yang sering berada di laboratorium."     

Setelah mendengar ini, Sheng Nanxuan berkata pada Primo, "Ingat kedua orang itu. Jaga baik-baik Bos kalian."     

"Apa maksudnya?"     

"Jika kamu tidak menjaga Bosmu dengan baik, kamu akan tahu apa artinya."     

Sheng Nanxuan berbalik dan berjalan pergi, sementara Yu Qingliu mengikutinya dan berkata, "Apa dia adalah dalang di balik laboratorium yang kamu bilang?"     

"Bukan." Sheng Nanxuan langsung menjawab.     

"Bagaimana kamu bisa begitu yakin?"     

"Benar-benar berbeda." jawab Sheng Nanxuan.     

"Mungkin saja menyamar, kan?" timpal Yu Qingliu.     

Sheng Nanxuan terdiam. Pada saat itu, ia hanya melihat orang itu sekilas, jadi ia tidak yakin apakah orang ini disamarkan oleh pihak Liu Xuelan. Akan tetapi Sheng Nanxuan tetap mengutarakan pendapatnya, "Pandangan mata dan auranya tidak sama, jadi seharusnya bukan."     

"Lalu apa yang dilakukan Liu Xuelan di sini dan siapa orang yang ada di sebelahnya? Apakah orang yang di sebelahnya dikirim oleh orang itu?"     

"Sepertinya untuk hal ini harus kamu yang mencari tahu." kata Sheng Nanxuan sambil memandangnya.     

"Aku?" Yu Qingliu menatapnya bingung.     

"Apa kamu lupa ada berapa banyak dokter di kapal ini? Kamu bisa mulai menyelidiki dari seminar itu, jadi tidak masalah jika menyerahkan ini padamu, kan?"     

"Eh? Awalnya mereka memang mengirim undangan padaku, tapi ketika pergi aku tidak memikirkan sampai ke sini, jadi aku lupa membawanya."     

"Bukannya kamu terkenal sampai ke seluruh dunia? Kamu bisa menggunakan wajahmu!"     

"Kalau begitu aku akan mencobanya."     

Langit sudah menjadi gelap, Sheng Nanxuan pun kembali ke kamar.     

Fang Yang lah yang memberitahunya untuk pergi. Pada saat itu Gong Mo masih sedang menghibur Huzi. Pada saat ini, Gong Mo sudah tertidur. Ia berbaring di tempat tidur sambil memeluk Huzi.      

Huzi terlindung di dalam pelukannya, tetapi dalam keadaan terjaga. Ia melihat sekelilingnya sambil mengulum dot yang ada di mulutnya.     

Sheng Nanxuan menyalakan lampu perlahan. Huzi menyeringai ketika melihatnya.     

"Bukankah tadi kamu baru saja mendorongku? Tapi sekarang kamu tertawa lagi!"     

"Haha!" Huzi menendangkan kakinya, tepat di tubuh Gong Mo.     

Sheng Nanxuan mengerutkan keningnya dan ingin memukulnya lagi.     

Gong Mo membuka matanya dengan linglung, lalu melihat sekeliling dan dengan terkejut berkata, "Sudah malam?!"     

"Baru saja. Kamu pasti lapar, ya? Ayo makan dulu."     

Gong Mo mengangguk sambil bangun dari tidurnya, lalu bertanya, "Tadi untuk apa kamu keluar?"     

"Fang Yang melihat Jason dan Primo. Awalnya aku ingin menyuruh mereka membawaku ke Gambino, tapi ternyata mereka cukup setia dan menolak untuk membawaku menemuinya. Seharusnya sekarang Gambino sudah tahu kita ada di kapal. Dia pasti akan mengawasi Ibu jauh lebih ketat."     

"Lalu bagaimana?"     

"Jangan khawatir. Tadi aku baru saja bertemu seseorang. Kamu pasti tidak akan bisa menebak siapa orang itu."     

"Siapa?" ​​Gong Mo menatapnya, "Apa jangan-jangan kamu punya mantan pacar?"     

Sheng Nanxuan memelototinya, "Bisa-bisanya kamu masih berniat untuk bercanda!"     

"Siapa yang bercanda denganmu! Bukannya kamu bilang aku tidak akan bisa menebaknya? Aku hanya menebak ke arah yang tidak biasa." Gong Mo tertegun, lalu tiba-tiba bertanya, "Tidak mungkin mantan pacarku, kan?"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.