Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Ini adalah Rumah Bos



Ini adalah Rumah Bos

0"Kami juga tidak bisa tenang!" Gong Mo tersenyum tipis, "Selain itu, aku tidak bisa mengabaikan ibuku begitu saja, kan? Jika mereka ingin menikah, aku juga harus pergi menghadiri pesta pernikahannya, kan? Jika mereka tidak menikah, maka aku semakin harus ke sana. Aku harus menjemput Ibu. Apapun yang terjadi, aku tetap harus pergi."     
0

"Kalau begitu, Paman ke sana untuk apa?" Yu Xinran bertanya pada Yu Qingliu.     

Yu Qingliu berkata tanpa daya, "Paman khawatir pasien Paman akan kelelahan dalam perjalanan dan berakibat pada kematian, jadi Paman harus ke sana untuk menyelamatkannya."     

"Eh?" Yu Xinran berkata, "Baiklah. Kalau begitu, hati-hati di jalan."     

Shan Rong membuka matanya dan mendapati dirinya berada di ruangan yang tidak dikenalnya.     

Kamar ini sangat indah, tetapi tidak terlihat seperti di Cina.     

Ada lukisan cat minyak di langit-langit dan lampu gantung yang benar-benar bergaya retro. Ia perlahan-lahan duduk dan melihat-lihat perabotan dan dekorasi di sekelilingnya yang bergaya khas Eropa.     

Atau lebih tepatnya, ini memang Eropa.     

Jika rumah Tionghoa didekorasi dengan gaya Eropa, pasti di tempat lain akan jelas kelihatan bahwa tempat itu adalah kamar orang Tionghoa.     

Tapi di sini berbeda. Setiap detail menunjukkan bahwa tempat ini adalah negara asing.     

Shan Rong bangun dari tempat tidur sambil memegangi lehernya. Ketika teringat akan apa yang terjadi sebelum dirinya jatuh pingsan, ia buru-buru bergegas ke pintu.     

Begitu membuka pintu, ada dua pengawal berdiri di luar dan keduanya adalah orang asing.     

Shan Rong belum pernah bertemu mereka, tetapi dari penampilan dan aura mereka, ia bisa tahu bahwa mereka adalah orang Gambino.     

Ia bertanya, "Di mana Gambino? Ini di mana? Kenapa kalian membawaku ke sini?"     

Keduanya berbicara beberapa kata dalam bahasa Italia yang sama sekali tidak ia mengerti.     

Shan Rong ingin berjalan keluar, tetapi mereka menghentikannya.     

Shan Rong berseru dengan marah, "Di mana Gambino? Suruh dia datang menemuiku!"     

Salah satu dari mereka menunjuk ke kamar dan mengatakan sesuatu dengan serius.     

Shan Rong mengerti. Harusnya mereka sedang menyuruhnya untuk kembali ke kamar.     

Ia kembali ke kamarnya dan membanting pintu, lalu duduk di tempat tidur. Ia berpikir sejenak, lalu berjalan ke jendela. Ketika melihat ke luar, matanya terbelalak terkejut.     

Shan Rong berada di atas gedung dan terdapat beberapa rumah yang lebih rendah di depannya. Gaya rumah-rumah itu seperti kastil di film asing.     

Selain itu, di luar rumah-rumah ini jelas dikelilingi tembok-tembok yang megah dan bukan tembok kota.     

Semakin jauh lagi terdapat laut.     

Ini adalah sebuah pulau.     

Shan Rong berbalik dan melihat ke kamar. 'Bagaimana ini? Bagaimana aku bisa pergi dari sini? Aku harus menghubungi Momo, kalau tidak dia akan khawatir.'     

Terdengar suara dari luar pintu. Ia sedikit terkejut dan menjadi waspada.     

Kemudian bel pintu berdering beberapa kali dan suara yang dikenalnya terdengar, "Nona Shan, apa Anda di dalam?"     

"Jason!" Shan Rong berlari membuka pintu.     

Jason membawa sepiring spageti di tangannya dan berkata padanya, "Saya sudah menyuruh seseorang membuatkan makanan untuk mengisi perutmu."     

Shan Rong buru-buru menyuruhnya masuk, lalu menutup pintu, "Ini di mana?"     

"Italia. Rumah bos."     

"Bos?!" Shan Rong terkejut, "Di… dia bukan…."     

"Bukan apa?" tanya Jason kebingungan.     

Shan Rong linglung ketika mengingat Gong Xing bukanlah bos Jason. Bagaimana dia harus menjelaskan hal ini?     

Terdengar suara perintah dari luar. Shan Rong yang tidak mengerti justru merasa ketakutan karena suaranya terlalu dingin.     

Tapi ia merasa suara itu sedikit familiar sehingga membuat bulu kuduknya berdiri.     

Ekspresi Jason berubah. Ia bergegas pergi.     

Tetapi pintu sudah terbuka dan Gambino pun masuk.     

Jason menundukkan kepalanya dan berteriak, "Bos!"     

Gambino menatapnya, kemudian langsung menendangnya dengan keras hingga terlempar.     

Jason terjatuh ke lantai dengan suara yang keras.     

Primo yang mengikuti di belakang Gambino, mengangkat alisnya dan tidak mengatakan apapun.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.